wanita menjadi faktor predisposisi untuk mengalami infeksi. Bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam uretra dari daerah perineum. Pada wanita
meatus uretra urinarius lubang terletak di antara labia minora, diatas vagina dan dibawah klitoris Potter Perry, 2005.
3. Miksi Berkemih
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini terdiri dari dua langkah utama:
1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya
meningkat di atas nilai ambang batas. 2.
Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi refleks berkemih yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-
tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih Guyton Hall, 1997.
4. Anatomi Fisiologi Dan Hubungan Saraf Pada Kandung Kemih
Kandung kemih adalah ruangan berdinding otot polos yang terdiri dari dua bagian besar; 1 badan korpus, merupakan bagian utama kandung
kemih dimana urin terkumpul, dan 2 leher kollum, merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke
dalam daerah segitiga urogenital dan berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung kemih disebut uretra posterior karena
hubungannya dengan uretra Guyton Hall, 1997. Otot polos kandung kemih disebut otot destrusor. Serat-serat ototnya
meluas ke segala arah dan bila berkontraksi dapat meningkatkan tekanan dalam
Universitas Sumatera Utara
kandung kemih. Dengan demikian, kontraksi otot detrusor adalah langkah terpenting untuk mengosongkan kandung kemih. Sel-sel otot polos dari otot
destrusor terangkai satu sama lain sehingga timbul aliran listrik berhambatan rendah dari satu sel otot ke sel otot lain. Oleh karena itu, potensial aksi dapat
menyebar ke seluruh otot destrusor, dari satu sel otot ke sel otot berikutnya sehingga terjadi kontraksi seluruh kandung kemih dengan segera Guyton
Hall, 1997. Pada dinding posterior kandung kemih, tepat di atas bagian leher dari
kandung kemih terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum. Bagian terendah dari apeks trigonum adalah bagian kandung kemih yang membuka
menuju leher masuk kedalam uretra posterior, dan kedua ureter memasuki kandung kemih dengan sudut tertinggi di trigonum. Trigonum dapat dikenali
dengan melihat mukosanya lapisan dalam dari kandung kemih yang berlipa- lipat membentuk rugae. Masing-masing ureter pada saat memasuki kandung
kemih, melewati 1-2 cm di bawah mukosa kandung kemih berjalan secara oblik melalui otot destrusor sebelum mengosongkan diri ke dalam kandung
kemih Guyton Hall, 1997. Leher kandung kemih uretra posterior panjangnya 2-3 cm, dan
dindingnya terdiri dari otot destrusor yang bersilangan dengan sejumlah besar jaringan elastik. Otot pada daerah ini disebut sfingter internal. Sifat tonusnya
secara normal mempertahankan leher kandung kemih dan uretra posterior agar kosong dari urin dan, oleh karena itu, mencegah pengosongan kandung kemih
sampai tekanan pada daerah utama kandung kemih meningkat diambang kritis Guyton Hall, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Setelah uretra posterior, uretra berjalan melewati diafragma urogenital, yang mengandung lapisan otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih.
Otot ini merupakan otot lurik yang berbeda dengan otot pada badan dan leher kandung kemih, yang hanya terdiri dari otot polos. Otot sfingter eksterna
bekerja dibawah sistem saraf volunter dan dapat digunakan secara sadar untuk menahan miksi bahkan bila kendali involunter berusaha untuk mengosongkan
kandung kemih Guyton Hall, 1997.
5. Persyarafan Kandung Kemih