Defenisi Eliminasi Urin Organ Tubuh yang Berperan Dalam Eliminasi Urin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Eliminasi Urin

1. Defenisi Eliminasi Urin

Eliminasi urin normalnya adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma darah di glomerulus. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi, hanya 1-2 liter saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar hasil filtrasi akan diserap kembali di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh tubuh Tarwoto Wartonah, 2010.

2. Organ Tubuh yang Berperan Dalam Eliminasi Urin

a Ginjal Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis, berwarna coklat agak kemerahan, yang terdapat di kedua sisi kolumna vertebral posterior terhadap peritoneum dan terletak pada otot punggung bagian dalam. Ginjal terbentang dari vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena posisi hati yang berada diatasnya Potter Perry, 2005. Ginjal menyaring zat sisa metabolisme yang terkumpul dalam darah. Darah mencapai ginjal melalui arteri renalis yang merupakan cabang aorta abdominalis. Sekitar 20 sampai 25 curah jantung bersirkulasi setiap hari melalui ginjal. Setiap ginjal berisi 1 juta nefron. Nefron, yang merupakan unit fungsional ginjal, membentuk urin Potter Perry, 2010. Universitas Sumatera Utara Darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Sekelompok pembuluh darah ini membentuk jaringan kapiler glomerulus, yang merupakan tempat pertama filtrasi darah dan tempat awal pembentukan urin. Tidak semua filtrat glomerulus akan dibuang sebagai urin. Sekitar 90 filtrat diabsorpsi kembali kedalam plasma, dan 1 sisanya dieksresikan sebagai urin Potter Perry, 2005. b Ureter Ureter meninggalkan tubulus dan memasuki duktus pengumpul yang akan mentranspor urin ke pelvis renalis. Sebuah ureter bergabung dengan setiap pelvis renalis sebagai rute keluar pertama pembuangan urin. Ureter merupakan struktur tubular yang memiliki panjang 25-30 cm dan berdiameter 1,25 cm pada orang dewasa. Ureter membentang pada posisi retroperitoneum untuk memasuki kandung kemih di dalam rongga panggul pelvis pada sambungan ureterovesikalis. Urin keluar dari ureter ke kandung kemih umumnya steril Potter Perry, 2005. Gerakan peristaltik menyebabkan urin masuk ke dalam kandung kemih dalam bentuk semburan, bukan dalam bentuk aliran yang tetap. Ureter masuk ke dalam dinding posterior kandung kemih dengan posisi miring. Pengaturan ini dalam kondisi normal mencegah refluks urin dari kandung kemih ke dalam ureter selama mikturisi proses berkemih dengan menekan ureter pada sambungan ureterovesikalis sambungan ureter dengan kandung kemih Potter Perry, 2005. c Kandung Kemih Universitas Sumatera Utara Kandung kemih merupakan suatu organ cekung yang dapat berdistensi, tersusun atas jaringan otot serta merupakan wadah tempat urin dan merupakan organ eksresi. Apabila kosong, kandung kemih berada di dalam rongga panggul di belakang simfisis pubis Potter Perry, 2005. Bentuk kandung kemih berubah saat ia terisi dengan urin. Tekanan di dalam kandung kemih biasanya rendah walaupun sedang terisi sebagian, sehingga hal ini melindungi dari bahaya infeksi Potter Perry, 2005. Dalam keadaan penuh, kandung kemih membesar dan membentang sampai ke atas simfisis pubis. Kandung kemih yang mengalami distensi maksimal dapat mencapai umbilikus. Pada waktu hamil, janin mendorong kandung kemih sehingga menimbulkan perasaan penuh dan mengurangi daya tampung kandung kemih. Hal ini dapat terjadi baik pada trimester pertama maupun trimester ketiga Potter Perry, 2005. d Uretra Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus uretra. Dalam kondisi normal, aliran urin yang mengalami turbulansi membuat urin bebas dari bakteri. Membran mukosa melapisi uretra, dan kelenjar uretra mensekresi lendir ke dalam saluran uretra. Lendir dianggap bersifat bakteriostatis dan membentuk plak mukosa untuk mencegah masuknya bakteri. Lapisan otot polos yang tebal mengelilingi uretra Potter Perry, 2005. Uretra pada wanita memiliki panjang sekitar 4-6,5 cm. Sfingter uretra eksterna yang terletak di sekitar setengah bagian bawah uretra, memungkinkan aliran volunter urin. Panjang uretra yang pendek pada Universitas Sumatera Utara wanita menjadi faktor predisposisi untuk mengalami infeksi. Bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam uretra dari daerah perineum. Pada wanita meatus uretra urinarius lubang terletak di antara labia minora, diatas vagina dan dibawah klitoris Potter Perry, 2005.

3. Miksi Berkemih

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Perdarahan Post Partum di Klinik Bersalin Tanjung dan Klinik Bersalin Kurnia Delitua Tahun 2012

5 94 78

Perilaku Ibu Post Partum Dalam Merawat Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Bersalin Sally Medan 2014

7 88 84

Pengaruh Pemberian Vitamin A dengan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum di Klinik Cahaya Medan Tahun 2012

2 52 66

Efektivitas Bladder Training Sitz Bath Terhadap Fungsi Eliminasi Berkemih Spontan Pada Ibu Post Partum Spontan Di RSUP. H. Adam Malik – RSUD. Dr. Pirngadi Medan Dan RS. Jejaring

5 55 51

Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Di Klinik Bersalin Khadijjah dan Klinik Bersalin Wina Medan

17 130 59

Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum di Klinik Bersalin Kecamatan Medan Johor

0 0 61

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI DAN BLADDER TRAINING TERHADAP WAKTU ELIMINASI BAK PERTAMA PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL

0 1 9

Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum di Klinik Nursyawaliah dan Klinik Sulastri Tahun 2014

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Eliminasi Urin 1. Defenisi Eliminasi Urin - Pengaruh Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum di Klinik Nursyawaliah dan Klinik Sulastri Tahun 2014

0 0 21

Analisis Perbedaan Teknik Bladder Training Ikat 2 Jam dan Ikat 4 Jam Pada Timbulnya Bladder Sign Ibu Post Partum - repository perpustakaan

0 0 16