4.3. Asai Ekstrak Metanol, N-heksana dan Etil Asetat Bakteri Endofit
Dua isolat AW5 dan AW6 yang memiliki kemampuan menghambat paling besar selanjutnya digunakan untuk uji lanjut. Bakteri diekstrak dengan 3 jenis pelarut yang
berbeda. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol, etil asetat, dan n- heksana. Semua ekstrak bakteri menunjukkan kemampuan dalam menghambat
pertumbuhan fungi patogen uji. Salah satu bentuk respon yang ditunjukkan bakteri adalah membentuk senyawa metabolit sekunder sebagai bentuk pertahanan terhadap serangan
mikroba lain Nofiani et al., 2009. Ekstrak sel dari isolat AW5 dan AW6 ini memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan fungi R. microporus, Saprolegnia sp., F.
oxysporum dan G. boninense dengan zona hambat yang berbeda beda dapat dilihat pada Gambar 4.3.1.
Gambar 4.3.1 Kemampuan ekstrak metanol dalam menghambat pertumbuhan fungi
patogen a. Kontrol negatif G. boninense dengan DMSO b. R. microporus c Kontrol Positif Saprolegnia sp. dengan nistatin d. F.
oxysporum
Aktivitas antifungi dari ekstrak bakteri menggunakan pelarut metanol, n-hexana dan etil asetat tersebut menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghambat pertumbuhan
beberapa fungi patogen, dapat dilihat pada Tabel 4.3.1.
Tabel 4.3.1. Asai ekstrak dengan pelarut metanol, N-hexana dan Etil asetat
Fungi uji Konsentrasi
Ekstrak Zona Hambat ekstrak mm
Metanol Etil asetat
N-Hexana AW5
AW6 AW5
AW6 AW5
AW6 Rigidoporus microporus
40 60
80 100
8.20 20.10
26.30 14.21
11.00 4.31
14.00 12.30
9.21 3.03
3.53 8.21
1.10 1.53
1.72 2.31
3.52 5.31
0.73 0.72
5.20 13.10
14.60 5.10
c g
c d
a b
a
Universitas Sumatera Utara
Saprolegnia sp. 40
60 80
100 2.60
3.50 7.50
6.20 16.10
21.21 5.60
4.10 11.20
10.63 11.10
12.30 5.20
13.10 14.60
5.10 11.40
15.13 10.20
7.10 14.34
19.71 13.21
6.63
Fusarium oxysporum 40
60 80
100 7.00
12.00 5.52
7.62 0.40
0.70 0.50
0.60 0.67
1.52 3.10
3.72 1.60
2.10 1.73
1.60 2.10
1.73 0.82
3.31 3.81
4.75
Ganoderma boninense 40
60 80
100 13.59
2.11 11.12
4.53 11.70
21.00 11.31