Gambar 2.1 Tumbuhan Vaccinium varingaefolium
2.2 Mikroorganisme Endofit
Bakteri endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman
tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit
sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik genetic recombination dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit Tan Zou, 2001.
Bakteri endofit diisolasi dari jaringan tanaman atau diekstrak dari bagian dari jaringan tanaman yang sehat, proses kolonisasi jaringan tumbuhan oleh endofit
melalui tahapan kompleks yang meliputi adaptasi, perkecambahan spora, penetrasi dan kolonisasi. Endofit juga bisa masuk ke dalam jaringan tumbuhan melalui luka dan
lubang alami. Luka pada tumbuhan yang disebabkan oleh nematoda juga menjadi faktor utama masuknya bakteri endofit Athman, 2006.
Menurut Tan Zou 2001, mikroba endofit mampu menghasilkan senyawa bioaktif yang karakternya mirip atau sama dengan inangnya. Hal ini disebabkan
adanya pertukaran genetik yang terjadi antara inang dan mikroba endofit secara evolusioner. Beberapa bakteri endofit mempunyai daya antagonis terhadap jamur
patogen tular tanah seperti Sclerotium, Phytium, Fusarium. Pengendalian biologi
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan bakteri endofit merupakan salah satu alternatif pengendalian jamur parasit tanaman. Keunggulan bakteri ini sebagai agens pengendali hayati yaitu
mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi, menghasilkan hormon pertumbuhan dan mengendalikan penyakit tumbuhan Kloepper et al., 1999 serta dapat menginduksi
ketahanan tanaman Hallmann, 2001.
Mikroorganisme dari kelompok bakteri banyak yang mempunyai peranan sebagai agen pengendali biologi secara potensial dalam menekan penyakit layu yang
disebabkan oleh patogen tular tanah. Bakteri yang mempunyai potensi agen antagonis antara lain: Pseudomonas fluorescens dan Bacillus sp. Bakteri P. fluorescens
merupakan komponen agen antagonis yang penting dalam rizosfer tanah. Bakteri agen antagonis tersebut dapat menekan cendawan atau bakteri lain dengan antibiosis,
kompetisi nutrisi atau parasitisme langsung. Umumnya aktifitas organisme yang satu dengan organisme yang lain, akan saling bersaing terhadap tempat, udara, air dan
bahan makanan nutrient Susanna, 2000. Mikroba endofit menjanjikan dalam penemuan obat-obat baru, karena senyawa-senyawa bioaktif yang dikandungnya
Strobel, 2003. Mikroba endofit mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, terpen, steroid, flavonoid, kuinon, fenol dan lain sebagainya.
Senyawa-senyawa ini sebagian besar mempunyai potensi yang besar sebagai senyawa bioaktif Tan Zou, 2001
2.3 Beberapa Fungi Patogen