Risiko Pasar MANAJEMEN RISIKO

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 76

36. MANAJEMEN RISIKO

Lanjutan

c. Risiko Suku Bunga

lanjutan Komponen modal disetor dalam menambah modal cukup signifikan, oleh sebab itu perlu usaha yang nyata dari Pengurus sehingga menjadi komitmen Pemegang saham dalam memenuhi setoran modal. Sebagian besar Pemda sudah membuat Perda terkait Setoran Modal dan diharapkan para Pemda selaku Pemegang Saham telah berkomitmen untuk meningkatkan setoran modal sebesar 1 triliun rupiah sejak tahun 2013 sampai tahun 2018 sebagaimana hasil RUPS tahun 2013. Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai namun dalam hal ini juga belum terlihat strategi nyata dari Manajemen dalam upaya memenuhi persyaratan Dana Pihak Ketiga sesuai target BPD Regional Champion BRC minimal dana pihak ketiga dari luar pemerintah daerah swasta adalah 70. Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang cukup baik terhadap Risiko Likuiditas yang tergambar dalam strategi pengelolaan likuiditas yang mencakup strategi pendanaan serta pengaturan manajemen dana yang tertuang dalam kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko bidang likuiditas. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas cukup memadai dan Bank telah memiliki perencanaan dan komitmen yang jelas dalam memenuhi sumber pendanaan Bank khususnya yang bersumber selain dari Dana Pemerintah Daerah. Perencanaan dan komitmen yang jelas tentunya akan menjadi alternatif solusi pendanaan dan untuk meminimalisir dampak berpindahnya dana-dana Pemerintah Daerah ke Bank lain. Selama rentang waktu sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 ada beberapa pemindahan dana Kas Daerah dari Bank Kalteng ke bank lain. Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai meskipun bank belum memiliki system stress test likuiditas. Sebagai bentuk pengelolaan Risiko Likuiditas dan untuk menjaga stabilitas likuiditas Bank, maka Bank wajib memantau terpenuhinya kecukupan Giro Wajib Minimum GWM pada Bank Indonesia.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, manusia dan sistem atau yang disebabkan oleh faktor eksternal. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang. Karakteristik produk dan jasa pada Bank Kalteng memiliki karakteristik yang sederhana sehingga risiko yang dihadapi relatif masih rendah. Produk dan jasa relatif kurang bervariasi. Bisnis bank memiliki karakteristik yang sederhana dan kurang bervariasi. Mekanisme bisnisnya masih sederhana dengan volume transaksi masih relatif rendah. Struktur Organisasi yang tidak kompleks dan tidak terdapat aksi korporasi yang signifikan. Penggunaan jasa alih daya yang sangat minimal dan hanya untuk pekerjaan pendukung seperti cleaning service sehingga potensi risikonya rendah. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 77

36. MANAJEMEN RISIKO