PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain
67
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Lanjutan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Nilai Tercatat Nilai wajar
Nilai Tercatat Nilai wajar
Liabilitas Simpanan Nasabah
4.089.941.850.130 4.089.941.850.130
3.422.548.825.198 3.422.548.825.198
Simpanan dari bank lain 500.213.840.781
500.213.840.781 357.042.436
357.042.436 Pinjaman yang diterima
25.489.288.427 25.489.288.427
23.572.553.184 23.572.553.184
Jumlah liabilitas 4.615.644.979.338
4.615.644.979.338 3.446.478.420.818
3.446.478.420.818
Metode dengan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut: a.
Nilai wajar aset dan liabilitas tertentu, kredit yang diberikan, serta pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat.
Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku Bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa
jatuh tempo yang serupa.
Estimasi nilai wajar terhadap kewajiban keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa
jatuh tempo yang serupa.
b. Kredit yang diberikan Portofolio kredit PT Bank Kalteng secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga
mengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon perkiraan arus kas masa
depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku Bunga pasar untuk menentukan nilai wajar.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
c. Pinjaman yang diterima
Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk sisa periode jatuh tempo.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain
68
36. MANAJEMEN RISIKO
Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah
dengan PBI No. 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum
dalam Buku Pedoman Perusahaan Pedoman Standar Manajemen Risiko Bank Kalteng agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II
Accord
secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur dalam suatu kebijakan manajemen risiko sehingga bisnis bank dapat tetap tumbuh dalam
koridor
prudential principle
dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko pada semua level organisasi.
Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui pembentukan Komite Pemantau Risiko KPR, Komite Audit, Komite
Remunerasi Nominasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi,
Asset Liability Committee
ALCO, Komite Manajemen Risiko KMR.
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanaan fungsi pengawasan.
Kelompok Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Pemimpin kelompok yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan selaku ketua Komite Manajemen Risiko KMR.
Kelompok Manajemen
Risiko bersama-sama
unit kerja
terkait bertanggung
jawab dalam
mengelolamengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasuk
membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Profil Risiko
Secara berkala Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki bank berdasarkan 8 delapan jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan,risiko reputasi, dan risiko stratejik.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank.