PROGRAM DANA PENSIUN 2016 view

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 68

36. MANAJEMEN RISIKO

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Buku Pedoman Perusahaan Pedoman Standar Manajemen Risiko Bank Kalteng agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur dalam suatu kebijakan manajemen risiko sehingga bisnis bank dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko pada semua level organisasi. Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui pembentukan Komite Pemantau Risiko KPR, Komite Audit, Komite Remunerasi Nominasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Asset Liability Committee ALCO, Komite Manajemen Risiko KMR. Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanaan fungsi pengawasan. Kelompok Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Pemimpin kelompok yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan selaku ketua Komite Manajemen Risiko KMR. Kelompok Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelolamengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasuk membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko. Profil Risiko Secara berkala Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki bank berdasarkan 8 delapan jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan,risiko reputasi, dan risiko stratejik. Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 69

36. MANAJEMEN RISIKO

Lanjutan

a. Risiko Kredit

Profil Risiko Kredit Bank Kalteng secara komposit termasuk dalam Peringkat 2. Penilaian mempertimbangkan aspek risiko inhern dan kualitas penerapan Manajemen Risiko. Risiko Inhern Low to Moderate : 1. Dengan mempertimbangkan aktivitas perkreditan yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. 2. Core Business Bank masih bertumpu pada aktifitas Perkreditan dan Treasury , dimana komposisi portofolio Penyediaan Dana didominasi oleh eksposur pada Pinjaman yang diberikan Kredit, Penempatan pada Bank Indonesia dan Penempatan pada Bank lain sebesar 90,14. 3. Eksposur Penyediaan Dana terkonsentrasi pada portofolio PegawaiPensiunan 70,55. Meskipun Risiko Kredit terkonsentrasi pada kredit konsumtif namun risikonya rendah karena gaji PNSPensiunan dibayarkan melalui Bank Kalteng dan pinjaman dijamin oleh asuransi sehingga potensi kerugian akibat gagal bayar tersebut masih bisa dieliminir. Disamping itu, kualitas penyediaan dana pada Bank Kalteng sangat baik yang dibuktikan dengan rendahnya Rasio Aset Produktif dan TRA bermasalah 0,29 serta Rasio Kredit Aset Produktif dan TRA Kualitas Rendah 0,84. 4. Kualitas pemberian kredit sangat baik dimana NPL gross 0,42 dan NPL nett 0,10 masih dibawah risk tolerance NPL Bank Kalteng yaitu 1,16 dan batas maksimal ketentuan BI sebesar 5. 5. Konsentrasi kredit kepada Debitur Inti rendah 6,58 diikuti dengan rendahnya Rasio Kredit yang Berkualitas Rendah 1,23 serta Rasio Aset Produktif dan TRA yang Berkualitas Rendah 0,84. 6. Kualitas nilai agunan yang diserahkan nasabah kepada Bank marketable dan cukup mengcover risiko apabila terjadi kredit yang macet gagal bayar. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Fair : 1. Perumusan tingkat risiko yang akan diambil risk appetite dan toleransi risiko risk tolerance cukup memadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secara keseluruhan. 2. Kualitas penerapan manajemen risiko kredit secara komposit cukup memadai, meskipun terdapat kelemahan minor bersifat administratif misalnya dalam beberapa hasil temuan auditor masih terdapat administrasi kredit yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan portofolio kredit produktif minimal 55 dari total kredit pada tahun 2018 sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 1426PBI2012 tanggal 27 Desember 2012, Bank Kalteng belum optimal dalam menerapkan manajemen risiko kredit seperti belum tercukupinya kuantitas petugas kredit dan belum optimalnya penggunaan Teknologi Informasi dalam membantu meminimalisir potensi risiko kredit yang terjadi.