Risiko Suku Bunga MANAJEMEN RISIKO

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 77

36. MANAJEMEN RISIKO

Lanjutan

d. Risiko Operasional

lanjutan Bank ke depan semakin kompetitif untuk merebut pangsa pasar, hal ini menjadi perhatian yang serius bagi Pengurus Bank supaya dapat bersaing dengan baik maka salah satunya dengan cara memperkuat sistem TI serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM. Belum terpenuhinya komitmen Bank akan kecukupan infrastruktur TI dan SDM berpotensi menghambat operasional Bank dan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi menyebabkan seluruh rencana bisnis pengembangan jaringan kantor, ATM, produk dan aktivitas baru yang berkaitan dengan fungsi TI terhambat pelaksanaannya. Bank sudah memiliki sistem pengamanan TI anti virus yang global dan ter update secara berkesinambungan pada seluruh sarana komputer yang terintegrasi dengan sistem TI. Bank juga perlu meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan masalah perpajakan. Hal ini perlu dilakukan dan menjadi perhatian dari Manajemen. Adapun pada Triwulan IV tahun 2016 masih ada permasalahan pengenaan sanksi denda perpajakan. Bank perlu menetapkan tugas pokok dan fungsi Divisi SDM yang memiliki target yang terukur, melaksanakan kebijakan staffing model dan Career Path Management CPM, reward and punishment sebagaimana tertuang di dalam kebijakan bank untuk mendapatkan gambaran utuh terhadap kondisi Sumber Daya Manusia dari sisi kualitas dan kuantitas. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Fair : Kualitas penerapan manajemen risiko operasional secara komposit cukup memadai, terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya berdasarkan hasil audit ekstern maupun Divisi Pengawasan Intern bahwa pengawasan melekat pada satuan kerja operasional belum optimal dilaksanakan sehingga masih terdapat pelanggaran ketentuan yang berpotensi merugikan Bank. Disamping itu, terdapat permasalahan terkait infrastruktur TI dan kebutuhan SDM yang belum seluruhnya ditindaklanjuti sebagaimana komitmen dengan pihak auditor, sehingga selain menimbulkan Risiko Operasional, dalam jangka waktu lama juga akan berpotensi menimbulkan Risiko Stratejik bagi Bank dikarenakan akan menghambat pengembangan bisnis bank ke depan. Tata Kelola Risiko Operasional sudah memadai meskipun masih terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengelola Risiko Operasional secara umum telah memadai. Namun demikian, pemantauan terhadap progress program penyempurnaan manajemen SDM dan infrastruktur Teknologi Informasi masih perlu dilakukan secara intensif. Manajemen memiliki awareness yang cukup baik mengenai manajemen risiko, namun Manajemen Bank tetap dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas fungsi pengendalian intern dan pengawasan aktif guna memastikan operasional Bank dan pengembangan bisnis bank kedepan berjalan sesuai dengan Rencana Bisnis yang ditetapkan. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 78

36. MANAJEMEN RISIKO