Pengakuan Pendapatan dan Beban

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 31

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Lanjutan

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

PT Bank Kalteng mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: i Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; ii Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan iii Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif. Manajemen PT Bank Kalteng mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset atau unit penghasil kas. Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.

e. Pengakuan Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak. PT Bank Kalteng menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain 32

4. KAS

2016 2015 Kas Besar 145.946.991.200 242.459.448.750 Kas pada ATM 20.345.550.000 12.452.480.000 Jumlah 166.292.541.200 254.911.928.750

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

2016 2015 Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 484.730.483.006 Jumlah 342.820.247.163 484.730.483.006 Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh Bank untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum GWM yang terdiri dari GWM utama yaitu simpanan wajib minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia dan GWM sekunder yaitu cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara SUN danatau kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Bank dari GWM utama yang ditempatkan di Bank Indonesia. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1721PBI2015 tanggal 26 November 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1515PBI2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”. Rasio Giro Wajib Minimum GWM tidak diaudit Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 GWM utama 7,37 7,50 GWM sekunder 4,02 4,00 Manajemen berpendapat bahwa jumlah giro wajib minimum pada Bank Indonesia tersebut telah memadai dan memenuhi syarat pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.