53 untuk analisis perilaku  ekonomi rumah tangga petani karet di Prabumulih secara  lengkap
disajikan pada Lampiran.
1.  Curahan Waktu Kerja Pria pada Usahatani Karet
Curahan  waktu  kerja  pria  pada  usahatani  karet  di  Prabumulih  dipengaruhi  oleh curahan  kerja  pria  pada  usahatani  non  karet  CKPUNKi,  curahan  waktu  kerja  pria  pada
non  usahatani  CKPNUi,  pengeluaran  total  rumah  tangga  PTRTi  dan  luas  lahan usahatani karet LUKi.
Berdasarkan  Tabel  11,  nilai  F-hitung  sebesar  48,721  dengan  nilai  probabilitas  F sebesar  0,0001  yang  berarti  curahan  waktu  kerja  pria  pada  usahatani  non  karet,  curahan
waktu kerja pada non usahatani, pengeluaran total dan luas usahatani karet secara bersama- sama  berpengaruh  nyata  terhadap  curahan  waktu  kerja  pria  pada  usahatani  karet  di
Prabumulih dengan tingkat kepercayaan 99,90 α = 0,10.  Tabel 11 menyajikan hasil
pendugaan persamaan curahan waktu kerja pria pada usahatani karet di Prabumulih. Tabel 11. Hasil Pendugaan Persamaan Curahan Waktu Kerja Pria pada Usahatani Karet
No Variable
Parameter dugaan
Nilai t- hitung
Probabiliti t α
Taraf Nyata
Elastisitas
1 2
3 4
5 Intercept
CKPUNKi CKPNUi
PTRTi LUKi
2263,515213 -0,444287
-0,185136 -0.000010609
293,750735 15,941
-11,192 -2,287
-1,287 4,409
0,0001 0,0001
0,0067 0,2027
0,0001 -
A A
D A
- -0,082
-0,011 -0,131
0,212 F-hit = 48,721     R
2
= 0,7499    DW=2,426 Keterangan:    A
=  Signifikan pada taraf nyata 0,01 B
=  Signifikan pada taraf nyata 0,05 C
=  Signifikan pada taraf nyata 0,15 D
=  Signifikan pada taraf nyata 0,30 Dari Tabel 11, diketahui nilai R
2
= 74,99,  artinya curahan waktu kerja pria pada usahatani  karet  dapat  dijelaskan  sebesar  74,99  oleh  variable-variabel  curahan  waktu
kerja  pria  pada  usahatani  non  karet,  curahan  waktu  kerja  pria  pada  non  usahatani,
54 pengeluaran total rumah tangga dan luas usahatani karet.  Sedangkan sebesar 25,01 oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam pendugaan. Nilai koefisien regresi curahan waktu kerja pria pada usahatani non karet sebesar -
0,444287, dan setelah dilakukan uji- t, signifikan pada α = 1.  Hal ini berarti bahwa jika
curahan  waktu  kerja  pria  pada  usahatani  non  karet  ditambah  sebesar  1  HKP  per  tahun, maka  akan  mengurangi  curahan  waktu  kerja  pria  pada  usahatani  karet  sebesar  0,444287
HKP per tahun.   Tanda koefisien regresi dari curahan waktu kerja pria pada usahatani non karet  sesuai  dengan  yang  diharapkan,  yaitu  negatif  0.  Menunjukkan  hubungan  yang
berlawanan arah antara curahan waktu kerja pria pada usahatani non karet, dengan curahan waktu kerja pria pada usahatani karet.
Curahan waktu kerja pria pada kegiatan non usahatani bernilai -0,185136, dan pada uji-
t signifikan pada α = 1. Hal  ini menunjukkan bahwa jika curahan waktu kerja pria pada non usahatani ditambah satu  HKP per tahun, maka akan mengurangi curahan waktu
kerja pria pada usahatani karet sebesar  0,185136 HKP per tahun. Tanda koefisien regresi curahan waktu kerja pria pada non usahatani sesuai dengan yang diharapkan, yaitu negatif.
Hal  ini  menunjukkan  hubungan  yang  berlawanan  anatara  curahan  waktu  kerja  pria  pada non usahatani dengan curahan waktu kerja pria pada usahatani karet.
Nilai  koefisien  pengeluaran  total  rumah  tangga  sebesar  -0,000010609,  setelah dilakukan  uji-
t  signifikan  pada  α  =  30.    Nilai  ini  berarti  bahwa  jika  pengeluaran  total rumah tangga dalam satu  tahun  meningkat sebesar Rp 1, maka curahan waktu kerja pria
pada  usahatani  karet  akan  berkurang  sebesar  0,000010609  HKP  per  tahun.    Tanda koefisien  regresinya  tidak  sesuai  dengan  yang  diharapkan,  yaitu  positif  sedangkan  hasil
dugaan  menunjukkan  tanda  negatif.      Jika  terjadi  penambahan  pengeluaran  sebesar  Rp  1 per  tahun,  tidak  menyebabkan  petani  meningkatkan  curahan  waktu  kerjanya  pada
usahatani karet.  Hal ini terjadi karena petani tidak bisa lagi meningkatkan curahan waktu kerjanya pada usahatani karet yang diakibatkan luas lahan yang tetap, sehingga petani akan
mencari sumber pendapatan baru, yang mengakibatkan berkurangnya  curahan waktu kerja pada usahatani karet.
Luas  lahan  usahatani  karet  dalam  model  pendugaan  memiliki  nilai  koefisien 293,750735 yang setelah dilakukan uji-
t signifikan pada taraf α = 1.  Hal ini berarti jika terjadi penambahan luas lahan usahatani karet sebesar 1 ha per tahun, maka curahan waktu
kerja  pria  pada  usahatani  karet  juga  akan  ikut  bertambah  sebesar  293,750735  HKP  per tahun.  Koefisien yang diperoleh juga memiliki tanda sesuai dengan yang diharapkan, yaitu
55 positif.    Tanda  ini  menunjukkan  hubungan  yang  searah  antara  luas  lahan  usahatani  karet
dengan curahan waktu kerja pria pada usahatani karet.  Hal ini terjadi karena dengan luas lahan yang semakin besar, maka curahan waktu kerja petani juga akan bertambah.
Seluruh tanda dan  besaran pada  variabel  penjelas sesuai dengan  yang diharapkan, kecuali pada varabel pengeluaran total rumah tangga.  Nilai elastisitas keseluruhan variabel
dalam persamaan menunjukkan bersifat inelastis.  Hal ini menggambarkan bahwa curahan waktu  kerja  pria  pada  usahatani  karet  tidak  merespon  perubahan  yang  terjadi  pada
variabel-variabel  yang  signifikan dalam persamaan, baik  itu curahan kerja pada usahatani non karet, curahan kerja pada non usahatani, pengeluaran total rumah tangga ataupun luas
lahan  usahatani  karet.    Ini  terjadi  karena  usahatani  karet  merupakan  sumber  penghasilan utama  bagi  keluarga,  sehingga  curahan  waktu  kerja  pada  karet,  teruatama  bagi  pria
merupakan  prioritas  dalam  mengalokasikan  waktu  kerjanya.    Jika  dilihat  dari  besarnya curahan kerja pria pada usahatani karet, sudah termasuk maksimal yaitu 272 HKPth.
2.  Curahan Waktu Kerja Wanita pada Usahatani Karet