Nested PCR NRG1 Sequencing dari Gen NRG1

Tabel 4. 4. Korelasi Usia, Awitan, Durasi Penyakit, Dosis Obat Antipsikotika, dan Imunoreaktivitas NRG1 Serum Variabel R P Usia Awitan Durasi Penyakit Dosis obat antipsikotika 0,09 0,15 0,14 -0,16 0,46 0,34 0,36 0,31 dosis obat antipsikotika ekuivalen klorpromazin Dari Tabel 4.4 setelah dilakukan uji korelasi Spearman, dapat dilihat bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna p0,05 baik antara usia, durasi penyakit, dan dosis awitan obat antipsikotika dengan imunoreaktivitas NRG1 serum, dan dapat dilihat bahwa kekuatan korelasinya sangat lemah r di antara 0,00–0,20.

4.2. Nested PCR NRG1

Selain protein NRG1 dinilai juga perbedaan subjek penelitian terkait dengan NRG1. Untuk itu dilakukan Nested-PCR terhadap semua sampel. Hasil dari metode Nested-PCR dilanjutkan dengan elektroforesis gel, dan nantinya akan dilanjutkan dengan sequencing. Hasil elektroforesis gel adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 Universitas Sumatera Utara 5 6 7 8 9 10 11 Gambar 4. 2. Gambaran Hasil Elektroforesis Gel Keterangan: 1A3-B9; 2C1-F3; 3F6-I2; 4J1-L1; 5L2-M2; 6M3-Q7; 7Q8-X6; 8X7-X17; 9X19-Y10; 10Y11, 11 A1-A2 Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 orang 8,60 hanya memilki 1 band pada 163bp. Sebanyak 72 orang 78,42 memiliki lebih dari 2 band yang tidak berdekatan. Sebanyak 13 orang memiliki lebih dari 1 band yang sangat berdekatan, sehingga dinamakan multiple close band.

4.3. Sequencing dari Gen NRG1

Dari 93 orang produk Nested-PCR yang dilakukan DNA sequencing sebanyak 80 orang, yang tidak dilakukan DNA sequencing sebanyak 13 orang karena teridentifikasi memiliki multiple close bands. Dari 80 pasang berkas sequence forward dan hasil reverse complement yang diunggah, sebanyak 6 pasang berkas tidak dapat dilakukan penggabungan, yaitu A3, Universitas Sumatera Utara C6, D5, K1, X6 dan Y10. Sebanyak 74 orang berhasil didapatkan sequence lengkapnya. Tabel 4. 5. Distribusi Frekuensi SNP8NRG433E1006 gen NRG1 pada Suku Batak yang menderita Skizofrenia Paranoid bp NUKLEOTIDA bp NUKLEOTIDA bp NUKLEOTIDA G C A T G C A T G C A T 1 45 40 45 79 45 2 45 41 45 80 45 3 45 42 45 81 45 4 45 43 45 82 45 5 45 44 45 83 45 6 45 45 45 84 45 7 45 46 45 85 45 8 45 47 45 86 45 9 45 48 45 87 45 10 45 49 45 88 45 11 45 50 45 89 45 12 45 51 45 90 45 13 45 52 45 91 45 14 45 53 45 92 45 15 45 54 45 93 45 16 45 55 45 94 45 17 45 56 45 95 45 18 45 57 45 96 45 19 45 58 45 97 45 20 45 59 45 98 45 21 45 60 45 99 45 22 45 61 45 100 45 23 45 62 45 101 45 24 45 63 45 102 45 25 45 64 45 103 45 26 45 65 45 104 45 27 45 66 45 105 45 28 45 67 45 106 45 29 45 68 45 107 45 30 45 69 45 108 45 31 45 70 45 109 45 32 45 71 45 110 44 33 45 72 45 111 45 34 45 73 45 112 44 1 35 45 74 45 113 6 39 36 45 75 45 114 6 39 Universitas Sumatera Utara 37 45 76 41 4 115 39 6 38 45 77 45 116 39 6 39 45 78 45 Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sequence DNA gen NRG1 suku Batak yang menderita skizofrenia didominasi dengan nukleotida G 39, di mana 48 posisi bp dari 122 bp yang layak dianalisis, diisi oleh nukleotida G. Pada urutan kedua adalah nukleotida C 36, di mana 44 posisi bp dari 122 bp yang layak dianalisis, diisi oleh nukleotida C. Tabel 4. 6. Distribusi Frekuensi SNP8NRG433E1006 gen NRG1 pada suku Batak yang Tidak Menderita Gangguan Jiwa BP G C A T BP G C A T BP G C A T 1 29 40 29 79 29 2 29 41 29 80 29 3 29 42 29 81 29 4 29 43 29 82 29 5 29 44 29 83 29 6 29 45 29 84 29 7 29 46 29 85 29 8 29 47 29 86 29 9 29 48 29 87 29 10 29 49 29 88 29 11 29 50 29 89 29 12 29 51 29 90 29 13 29 52 29 91 29 14 29 53 29 92 29 15 29 54 29 93 29 16 29 55 29 94 29 17 29 56 29 95 29 18 29 57 29 96 29 19 29 58 29 97 29 20 29 59 29 98 29 21 29 60 29 99 29 22 29 61 29 100 29 23 29 62 29 101 29 24 29 63 29 102 29 25 29 64 29 103 29 26 29 65 29 104 29 Universitas Sumatera Utara 27 29 66 29 105 29 28 29 67 29 106 29 29 29 68 29 107 29 30 29 69 29 108 29 31 29 70 29 109 29 32 29 71 29 110 29 33 29 72 29 111 29 34 29 73 29 112 29 35 29 74 29 113 16 13 36 29 75 29 114 16 13 37 29 76 29 115 13 16 38 29 77 29 116 13 16 39 29 78 29 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa, pada posisi bp 113-116, sebanyak 13 subjek 44,83 memiliki susunan nukleotida ATCG, sedangkan 16 subjek 55,17 memiliki susunan nukleotida GATC. Tabel 4. 7. Hubungan Urutan Nukleotida ATCG dan GATC dengan Suku Batak yang Menderita Skizofrenia Paranoid dan Suku Batak yang Tidak Menderita Gangguan Jiwa Suku Batak yang Tidak Menderita Gangguan Jiwa Suku Batak yang Menderita Skizofrenia Paranoid P RO IK 95 ATCG GATC 13 16 39 6 0,001 0,125 0,04-0,39 menggunakan uji Chi square Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari hasil uji Chi square didapatkan adanya hubungan risiko bermakna p=0,001, di mana suku Batak dengan urutan nukleotida ATCG pada gen NRG1 bp 113-116 akan berisiko 0,125 kali untuk menderita skizofrenia dibandingkan dengan suku Batak yang memiliki urutan nukleotida GATC pada gen NRG1 bp 113-116. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 8. Perbandingan Nilai Rerata Imunoreaktivitas NRG1 Serum pada Subjek dengan Dasar Perbedaan pada posisi bp 76-116 pada Suku Batak yang Menderita Skizofrenia Paranoid Urutan Nukleotida bp 76-116 N Rerata pgml P AGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GGATC G GGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GGATC G GGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GGGAT C GGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GTATC G 4 23 6 1 13,74 15,49 13,94 13,62 0,937 menggunakan uji Kruskal-Wallis Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari hasil uji Kruskal-Wallis yang dilakukan, didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna p=0,937 imunoreaktivitas NRG1 serum pada suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid berdasarkan perbedaan urutan nukleotida yang ada. Tabel 4. 9. Perbandingan Nilai Rerata Imunoreaktivitas NRG1 Serum pada Subjek dengan Dasar Perbedaan pada posisi bp 76-116 pada Suku Batak yang Tidak Menderita Gangguan Jiwa Urutan Nukleotida bp 76-116 N Rerata pgml P GGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GGATC G GGGGC CTCGG TGTGC TACTC GTCCC CGCCC AGCGT GGGAT C 9 13 13,93 13,45 0,738 menggunakan uji Mann-whitney Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari hasil uji Mann-Whitney yang dilakukan, didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna p=0,738 imunoreaktivitas NRG1 serum pada suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa berdasarkan perbedaan urutan nukleotida yang ada. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN