Protein NRG1 HASIL PENELITIAN

50,90 dan perempuan 27 49,10. Perbandingan laki-laki dan perempuan 1:1. Pada suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid, ditemukan 9 orang 9,33 yang memiliki faktor endogen. Sebanyak 21 orang 38,18 suku Batak yang menderita skozifrenia paranoid memiliki stresor psikososial dan pada suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa 17 orang 44,74 menunjukkan bahwa 17 orang memiliki stresor psikososial saat penelitian dilakukan. Dari Tabel 4.1 juga dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan p0,05 pada variabel usia, jenis kelamin dan stresor psikososial antara suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid dengan suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa. Gambar 4. 1. Kurva Linier Imunoreaktivitas NRG1 Serum

4.1. Protein NRG1

Sebelum data nilai imunoreaktivitas NRG1 serum diolah lebih jauh, dilakukan uji normalitas melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan hasil p=0,001, sehingga disimpulkan data imunoreaktivitas NRG1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Imunoreaktivit as NRG1 Serum pgmL Universitas Sumatera Utara serum tidak berdistribusi normal. Untuk menormalkan data ini, dilakukan beberapa perhitungan, tetapi data imunoreaktivitas NRG1 serum tetap tidak berdistribusi normal. Tabel 4. 2. Imunoreaktivitas NRG1 Serum Pada Suku Batak yang Menderita Skizofrenia Paranoid dan Suku Batak yang Tidak Menderita Gangguan Jiwa N Rerata pgml SD Imunoreaktivitas NRG1 Serum pada Suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid 42 14,51 6,81 Imunoreaktivitas NRG1 Serum pada Suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa 30 13,12 2,49 Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rerata imunoreaktivitas NRG1 serum pada suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid adalah 14,51+4,81 pgml dan nilai rerata imunoreaktivitas NRG1 serum pada suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa adalah 13,12+2,49 pgml. Tabel 4. 3. Perbandingan Imunoreaktivitas NRG1 Serum pada Suku Batak yang Menderita Skizofrenia Paranoid dengan Suku Batak yang tidak Menderita Gangguan Jiwa Suku Batak yang menderita skizofrenia paranoid N=42 Suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa N=30 P Imunoreaktivitas NRG1 Serum 14,51+4,81 13,12+2,49 0,036 Laki-Laki Perempuan 15,29 + 9,52 13,72 + 1,72 14,02 + 3,07 12,22 + 1,30 0,574 0,012 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa setelah dilakukan uji Mann- Whitney didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna p=0,036 imunoreaktivitas NRG1 serum antara suku Batak yang menderita skizofrenia dengan suku Batak yang tidak menderita gangguan jiwa. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 4. Korelasi Usia, Awitan, Durasi Penyakit, Dosis Obat Antipsikotika, dan Imunoreaktivitas NRG1 Serum Variabel R P Usia Awitan Durasi Penyakit Dosis obat antipsikotika 0,09 0,15 0,14 -0,16 0,46 0,34 0,36 0,31 dosis obat antipsikotika ekuivalen klorpromazin Dari Tabel 4.4 setelah dilakukan uji korelasi Spearman, dapat dilihat bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna p0,05 baik antara usia, durasi penyakit, dan dosis awitan obat antipsikotika dengan imunoreaktivitas NRG1 serum, dan dapat dilihat bahwa kekuatan korelasinya sangat lemah r di antara 0,00–0,20.

4.2. Nested PCR NRG1