43
HambatanMasalah:
1. Tenaga kerja muda yang belum mempunyai pengalaman kerja 2. Kurangnya pendidikan
3. Tidak mempunyai keterampilan yang layak untuk bersaing.
Strategi upaya pemecahan masalah:
1. Pemantapan, monitoring dan evaluasi program wajib belajar Sembilan tahun 2. Implementasi program wajib belajar 12 dua belas tahun
3. Pengawasan efektivitas, monitoring dan evaluasi penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah BOS bersama dengan Pemerintah Pusat
4. Pengawasan efektivitas, monitoring, dan evaluasi Program Keluarga Harapan PKH bersama dengan Pemerintah Pusat
5. Upaya yang lebih tinggi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Human Development Index
6. Pemantapan program menahan anak sekolah agar tetap bersekolah Remedial Program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
BAPPENAS dan Kementrian Agama.
44
Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya mencapai Misi Ketiga sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013
‒2018, yaitu ”Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat
” dan juga untuk mencapai
Tujuan ”Mengembangkan Usaha Ekonomi Rakyat”. Sasaran ini
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang, sasaran ini memiliki tiga indikator kinerja sasaran pada Tahun 2016
capaian rata-rata indikator kinerja ini sebesar 89,36. Pengukuran sasaran
Berkembangnya Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah sabagai berikut:
Tabel III.15 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7
No Indikator kinerja
Capaian Realisasi
2015 Tahun 2016
Target Realisa
si capaian
1 Persentase koperasi
aktif
100,52 75,37 75,83
100,61 2
Persentase usaha mikro dan kecil aktif
95,51 91
91,3 100,33
3 Rasio UMK yang
menjadi usaha menengah
62,5 26
17,46 67,15
Rata - rata capaian kinerja 89,36
Sumber data : Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2016
Sasaran Strategis 7
Berkembangnya Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
45
Capaian indikator kinerja sasaran ini dapat di uraian sebagai berikut:
1. Persentase Koperasi
Pembinaan Koperasi di Kota Palembang dapat dikatakan berhasil
karena dari
target persentase
koperasi aktif
sebesar 75,37
terealisasi sebesar 75,83 atau lebih 0,46 dari target Pemerintah Kota
Palembang Pada
Tahun 2016
sehingga indikator kinerja sasaran ini tercapai 100,61. Capaian ini naik 0,09
dari Tahun 2015. Besarnya animo masyarakat untuk berkoperasi karena mulai
tumbuhnya kepercayaan terhadap koperasi yang dapat menyentuh level paling bawah dalam strata kehidupan masyarakat, merupakan faktor penyebab
keberhasilan indikator kinerja ini didukung pula peran serta aparatur dalam memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis mengenai pengelolaan koperasi.
2. Persentase Usaha Mikro dan Kecil Aktif
Pemerintah Kota Palembang berhasil membina Usaha Mikro dan
Kecil di Kota Palembang Pada Tahun 2016, hal ini terlihat dari Capaian
Indikator kinerja sasaran persentase usaha mikro dan kecil aktif yang
tercapai sebesar 100,33. Indikator
1.1 Bimbingan teknis Pengelolaan Koperasi
2.1 usaha kecil Binaan Disperindagkop
46
Kinerja ini terealisasi 91,3 atau lebih 0,3 dari target 91. Capaian ini naik 4,81 dari
Tahun 2015 , hal ini didukung oleh terciptanya produk unggulan
daerah yang mengintegrasikan budaya lokal dan diminati oleh pasar, seperti macam ragam makanan khas Kota Palembang antara lain pempek, kue
maksuba, kemplang, kerajinan tenun songket dan kerajinan seni ukir membuat menjamurnya usaha mikro dan kecil.
3. Rasio UMK yang menjadi Usaha Menengah
Pada Tahun 2016 Pemerintah Kota Palembang menargetkan Usaha
Mikro Kecil UMK yang menjadi
usaha menengah sebesar 26 dan terealisasi 17,46 dengan capaian
67,15. Capaian ini naik 4,65 dari
capaian Tahun 2015, hal ini tidak lepas dari
tersedianya dukungan regulasi yang kondusif untuk mendukung perkembangan UMK menjadi usaha menengah.
Meskipun capaiannya berhasil mengalami kenaikan tetapi permasalahan kurang adanya dukungan modal yang kuat baik dari pemerintah maupun swasta masih
menjadi polemik. Upaya memfasilitasi dan memberikan dukungan pada UMK secara berkesinambungan dalam hal bantuan modal dari perbankan atau
lembaga keuangan lainnya serta dukungan promosi pemasaran baik dalam skala daerah, nasional maupun internasional dapat memacu perkembangan UMK
menjadi lebih optimal.
3.1 usaha kecil Binaan Disperindagkop
47
Capaian ketiga Indikator Kinerja Sasaran ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada tabel III.17 dibawah ini
Tabel III.16 Realisasi Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja
RPJMD Tahun 2013-2018 No
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018 2015
2016 1
Persentase koperasi aktif
75,72 75,83
75,46 2
Persentase usaha mikro dan kecil aktif
85 91,3
96 3
Rasio UMK yang menjadi usaha
menengah
15 17,46
30 Sumber data: Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2016
Foto III.9 Kerajinan Khas Palembang