MAKSUD DAN TUJUAN CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

5 Ogan Komering Ilir. 1 Secara administrasi Kota Palembang terbagi atas enam belas Kecamatan dan seratus tujuh Kelurahan. Berdasarkan data agregrat kependudukan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang. Jumlah penduduk Kota Palembang pada periode Desember 2016 adalah 1.783.732 seribu tujuh ratus delapan puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh dua jiwa, terdiri atas 903.089 sembilan ratus tiga ribu delapan puluh sembilan jiwa penduduk laki-laki dan 880.643 delapan ratus delapan puluh ribu enam ratus empat puluh tiga jiwa penduduk perempuan yang tersebar dalam 16 enam belas kecamatan. Gambar I.1 Peta Kota Palembang 1 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Palembang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Banyuasin dan Kabupaten Daerah Tingkat II Ogan Komering Ilir. 6 Berikut jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada 16 enam belas kecamatan di Kota Palembang: Tabel I.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000 Laki-Laki Perempuan IB I IB II SU I SU II IT I IT II Plaju Kalidoni Sukarami Bukit Kecil Alang-Alang Lebar Kertapati Sematang Borang Gandus Kemuning Sako sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang Tahun 2016

2. Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah

Setelah melalui tahap pembangunan ditahun-tahun sebelumnya, maka tahap pembangunan Tahun 2016 merupakan tahap percepatan pembangunan melalui revitalisasi lingkungan dan permukiman serta penataan infrastruktur. Dengan memperhatikan beberapa isu strategis pembangunan yang dihadapi Kota Palembang, maka fokus pembangunan kota Palembang dilakukan untuk : 7 1. Mendorong revitalisasi lingkungan permukiman berupa upaya pengurangan kawasan kumuh dengan disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana hunian yang layak; 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perkotaan, terutama peningkatan sarana dan prasarana sanitasi, pembangunan sarana dan prasarana transportasi, pengendalian banjir; penanggulangan bencana kebakaran, peningkatan ruang terbuka hijau, dan infrastruktur hunian lainnya sesuai dengan standar nasional; 3. Optimalsisasi pengembangan mutu sumber daya manusia dengan meningkatkan jangkauan dan mutu layanan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan social budaya terutama diwilayah yang kumuh danatau memiliki angka kemiskinan yang relatif tinggi; 4. Mengoptimalkan pengembangan pusat-pusat kegiatan perdagangan dan jasa; pusat industri; pusat kegiatan seni dan budaya; pusat kegiatan olahraga; dan pusat kegiatan wisata sesuai standar nasional sebagai sumber utama peningkatan nilai tambah, pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah; 5. Memberdayakan dan menguatkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi UMKMK terutama dari akses permodalan, manajemen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran. Berbagai pertimbangan dalam tahapan pembangunan diatas, maka dijabarkan kedalam program prioritas pembangunan kota Palembang, yaitu: 1. Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat; 2. Perbaikan dan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan; 8 3. Penataan Kawasan Perumahan dan Permukiman; 4. Penataan Tepian Sungai dan Anak Sungai Musi; 5. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan; 6. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Kelembagaan; 7. Pengendalian dan Penanganan Bencana; 8. Penanganan Kemiskinan dan Sosial Budaya; 9. Pengembangan Pusat-Pusat Kegiatan dan Inovasi Daerah; 9 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA PALEMBANG 1. RSUD PALEMBANG BARI RSUD WALIKOTA WAKIL WALIKOTA SEKRETARIAT DAERAH DPRD STAF AHLI WALIKOTA : 1. STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN, POLITIK, HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

2. STAF AHLI BIDANG PEREKONOMIAN, PEMBANGUNAN DAN INVESTASI

3. STAF AHLI BIDANG KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH

4. STAF AHLI BIDANG SOSIAL, KEMASYARAKATAN DAN SUMBER

DAYA MANUSIA ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN ASISTEN ADMINISTRASI UMUM ASISTEN KESEJAHTERAAN RAKYAT 1. BAGIAN PEREKONOMIAN 2. BAGIAN PEMBANGUNAN 1. BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN 2. BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA 3. BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN 1. BAGIAN SOSIAL KEMASYARAKATAN 2. BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT INSPEKTORAT BAPPEDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DINAS DAERAH LEMBAGA TEKNIS DAERAH SEKRETARIAT DPRD 1. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA 2. DINAS KESEHATAN 3. DINAS SOSIAL 4. DINAS TENAGA KERJA 5. DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 6. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 7. DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 8. DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN 9. DINAS TATA KOTA 10.DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI 11.DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN 12.DINAS PERHUBUNGAN 13.DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 14.DINAS PENDAPATAN DAERAH 15.DINAS KEBERSIHAN 16.DINAS PENERANGAN JALAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN BADAN KANTOR 1. BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 2. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 3. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 4. BADAN ARSIP, PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI 5. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELURAHAN 6. BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 7. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT 8. BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAGIAN UMUM BAGIAN PERSIDANG AN DAN RISALAH BAGIAN KEUANGAN BAGIAN INFORMASI DAN PROTOKOL KECAMATAN KELURAHAN 1. BAGIAN TATA PEMERINTAHAN 2. BAGIAN HUKUM DAN HAM 3. BAGIAN KEAGRARIAAN DAN BATAS WILAYAH 4. BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL LEMBAGA LAIN 1. PELAKSANA HARIAN BNK 2. SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KOTA PALEMBANG 3. BPB dan PK GARIS KOMANDO GARIS KOORDINASI GARIS PERTANGGUNGJAWABAN KETERANGAN : 10

D. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

Melalui perbaikan pada delapan area perubahan Reformasi Birokrasi yaitu Organisasi, Tata Laksana, Peraturan Perundang-Undangan, SDM Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas Publik, Pelayanan Publik, Pola Pikir Mindset dan Budaya Kerja Aparatur Cultureset, Pemerintah Kota Palembang menjadikan Program Reformasi Birokrasi sebagai salah satu program prioritas sebagai jawaban dari tuntutan yang diinginkan oleh masyarakat. Penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi ini dilakukan penilaian mandiri oleh Pemerintah Kota Palembang yang dikoordinir oleh Inspektorat Kota Palembang. Berdasarkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PMPRB yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Palembang pada Tahun 2016, terhadap Manajemen Perubahan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Palembang mendapatkan hasil 62,24 berkategori “B”. Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2016 dan upayalangkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan kinerjanya. 11 Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Hasil dari proses ini berupa perjanjian kinerja tahunan yang harus segera disusun satu bulan setelah dokumen pelaksanaan anggaran kerja disahkan. Pada level Satuan Kerja Perangkat daerah Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari walikota kepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk melaksanakan programkegiatan yang disertai dengan indikator kinerja sedangkan pada level Walikota Perjanjian Kinerja adalah janji atas hasil-hasil yang akan dirasakan oleh masyarakat melalui pemanfaatan anggaran. Tujuan ditetapkannya perjanjian kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparasi dan kinerja aparatur. Perjanjian kinerja juga sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran B B B A A A B B B I I I I I I P P P e e e r r r e e e n n n c c c a a a n n n a a a a a a n n n K K K i i i n n n e e e r r r j j j a a a 12 organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi diukur melalui indikator kinerja. Capaian indikator kinerja dapat tercermin dari outcome program dan juga secara tidak langsung dari output kegiatan. Untuk itu, penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2016 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2014 tentang RPJMD Tahun 2013-2018, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan 2015, Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2014 tentang RKPD Tahun Anggaran 2016. Target kinerja tersebut merepresentasikan nilai kualitatif yang harus dicapai selama Tahun 2016. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian visi, misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kota Palembang untuk mencapainya dalam Tahun 2016. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 13 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 No Sasaran RPJMD No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1 Terwujudnya kemandirian keuangan daerah 1 Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD 100 2 Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan 27 2 Pemerintahan yang efektif, bersih dan bebas KKN 3 Indeks Persepsi Korupsi IPK Skor 5,4 4 Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang kategori B 3 Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi daerah 5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Persen 8,81 4 Meningkatnya nilai investasi 6 Jumlah investor berskala nasional PMDNPMA Perusahaan 32 7 Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDNPMA Rp juta 3.175.252 5 Meningkatnya kegiatan perdagangan masyarakat 8 Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB 16,5 6 Penurunan angka pengangguran 9 Tingkat pengangguran terbuka 9,3 10 Angka partisipasi angkatan kerja Per 1.000 68,5 7 Berkembangnya koperasi, usaha kecil, dan menengah 11 Persentase koperasi aktif 75,37 12 Persentase usaha mikro dan kecil aktif 91 13 Rasio UMK yang menjadi usaha menengah 26 8 Meningkatkan ketahanan pangan 14 Ketersediaan pangan utama 95 14 No Sasaran RPJMD No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 9 Meningkatnya hasil produksi perikanan 15 Produksi perikanan ton 13.160 10 Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan RTRW, RDTR 16 kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW 99,91363 11 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup permukiman 17 Persentase cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik 85 18 Persentase penanganan sampah 95 19 Pengurangan titik genangan titik 52 12 Meningkatnya aksesibilitas lalu lintas masyarakat 20 Waktu tempuh per 100 kilometer jam 5,2 13 Tersedianya angkutan publik yang layak dan terjangkau 21 Persentase Cakupan pelayanan angkutan umum terhadap jaringan jalan kota yang tersedia 84 14 Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat 22 Penduduk yang berusia 15 tahun melek huruf tidak buta aksara 90 23 Angka Partisipasi Murni APM SDMIPaket A 99,56 24 Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B 99,56 25 Angka Partisipasi Murni APM SMASMKMAPaket C 95,15 26 Angka Putus Sekolah APS SDMI 0,35 15 No Sasaran RPJMD No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 27 Angka Putus Sekolah APS SMPMTs 0,16 28 Angka Putus Sekolah APS SMASMKMA 0,15 29 Angka Kelulusan AL SDMI 99,94 30 Angka Kelulusan AL SMPMTs 99,94 31 Angka Kelulusan AL SMASMKMA 99,93 32 Angka Melanjutkan AM dari SDMI ke SMPMTs 95,20 33 Angka Melanjutkan AM dari SMPMTs ke SMASMKMA 100 34 Rata-rata lama sekolah Tahun 14 15 Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat 35 Angkajumlah balita dgn gizi buruk prevalensi gizi buruk 0,9 36 Angkajumlah kematian bayi KH 231.000 37 Angkajumlah kematian ibu KH 102 100.000 16 Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara 38 Rata-rata lama kunjungan wisatawan Hari 2 39 Jumlah wisatawan Jiwa 363.000 16 Dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis sebagaimana disebutkan pada perjanjian kinerja maka disusun rencana dan target anggaran pendapatan maupun belanja yang tertuang didalam APBD Tahun 2016 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016, sebagai berikut: Pendapatan Daerah : Rp2.984.278.411.785,73 dua triliun sembilan ratus delapan puluh empat miliar dua ratus tujuh puluh delapan juta empat ratus sebelas ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah koma tujuh tiga. Rp481.855.702.087,55 empat ratus delapan puluh satu miliar delapan ratus lima puluh lima juta tujuh ratus dua ribu delapan puluh tujuh ribu koma lima lima rupiah. Rp3.466.134.113.873,28 tiga triliun empat ratus enam puluh enam miliar seratus tiga puluh empat juta seratus tiga belas ribu delapan ratus tujuh puluh tiga rupiah koma dua delapan. SETELAH PERUBAHAN Semula Bertambah 17 Belanja Daerah : Rp3.133.778.255.697,00 tiga triliun seratus tiga puluh tiga miliar tujuh ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus lima puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh tujuh rupiah. Rp236.086.173.063,18 dua ratus tiga puluh enam miliar delapan puluh enam juta seratus tujuh puluh tiga ribu enam puluh tiga rupiah koma satu delapan. Rp3.369.864.428.760,18 tiga triliun tiga ratus enam puluh sembilan miliar delapan ratus enam puluh empat juta empat ratus dua puluh delapan ribu tujuh ratus enam puluh rupiah koma satu delapan. Bertambah Semula SETELAH PERUBAHAN 18 B B B A A A B B B I I I I I I I I I A A A k k k u u u n n n t t t a a a b b b i i i l l l i i i t t t a a a s s s K K K i i i n n n e e e r r r j j j a a a

A. Capaian Kinerja Pemerintah

Pengukuran Capaian Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2016 mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2016. Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Palembang dalam mewujudkan Palembang Emas Tahun 2018. Adapun tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Palembang pada Tahun 2016 dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut: 19 Tabel III.1 Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Terwujudnya kemandirian keuangan daerah 1 Rasio realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah PAD 100 103,11 103,11 2 Rasio Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap realisasi pendapatan 27 93,11 129,48 2 Pemerintah yang efektif, bersih dan bebas KKN 3 Indeks Persepsi Korupsi IPK 5,4 skor 7,21 skor 133,52 4 Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang B B 100 3 Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah 5 Laju Pertumbuhan Ekonomi 8,81 11,98 135,98 4 Meningkatnya Nilai Investasi 6 Jumlah Investor berskala Nasional PMDNPMA 32 perusahaan 350 perusahaan 1.094 7 Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional PMDNPMA Rp3.175.252.000.000 Rp5.163.267.900.000 162,61 5 Meningkatnya kegiatan perdagangan masyarakat 8 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 16,5 12,8 77,58 6 Penurunan angka pengangguran 9 Tingkat Pengangguran terbuka 9,30 9,52 102,4 10 Angka Partisipasi angkatan kerja per 1000 68,5 69,8 101,9 7 Berkembangnya koperasi, usaha kecil,dan menengah 11 Persentase koperasi aktif 75,37 75,83 100,61 12 Persentase usaha mikro dan kecil aktif 91 91,3 100,33 13 Rasio UMK yang menjadi usaha menengah 26 15 62,5 20 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 8 Meningkatnya ketahanan pangan 14 Ketersediaan pangan utama 95 100,89 106,2 9 Meningkatnya hasil produksi perikanan 15 Produksi perikanan 13,160 ton 27.493,9 ton 208,92 10 Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan 16 Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RT RW 99,91363 99,91363 100 11 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup pemukiman 17 Persentase cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik 85 70,26 82,26 18 Persentase Penanganan Sampah 95 70,76 74,48 19 Pengurangan titik genangan 52 titik 65 titik 125 12 Meningkatnya Aksebilitas lalu lintas 20 Waktu tempuh per 100 Kilometer 5,2 jam 5,87 jam 87,11 13 Tersediannya angkutan publik yang layak dan terjangkau 21 Cakupan pelayanan angkutan umum terhadap jaringan jalan kota yang tersedia 84 85 101,19 14 Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat 22 Penduduk yang berusia 15 tahun melek huruf tidak buta aksara 90 100 111,11 23 Angka Partisipasi Murni APM SDMIPaket A 99,56 93,97 94,38 24 Angka Partisipasi Murni APM SMPMTSPaket B 99,56 77,44 77,78 25 Angka Partisipasi Murni APM SMA SMK MA Paket C 95,15 94,74 99,56 26 Angka Putus Sekolah APS SDMI 0,35 0,03 191,42