47
Capaian ketiga Indikator Kinerja Sasaran ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada tabel III.17 dibawah ini
Tabel III.16 Realisasi Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja
RPJMD Tahun 2013-2018 No
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018 2015
2016 1
Persentase koperasi aktif
75,72 75,83
75,46 2
Persentase usaha mikro dan kecil aktif
85 91,3
96 3
Rasio UMK yang menjadi usaha
menengah
15 17,46
30 Sumber data: Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2016
Foto III.9 Kerajinan Khas Palembang
48
Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu upaya mencapai Misi Ketiga sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013 ‒2018, yaitu
”Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat”
dan juga untuk mencapai
Tujuan ”Meningkatkan Ketahanan Pangan Dan Gizi Masyarakat”. Sasaran ini dilaksanakan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Palembang. Pada Tahun 2016 rata-rata Indikator kinerja
sasaran ini tercapai sebesar 102,8 dimana pengukurannya menggunakan
satu Indikator sebagaimana tersaji pada tabel III.18 dibawah ini:
Tabel III.17 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 8
No Indikator kinerja
Capaian Realisasi
2015 Tahun 2016
Target Realisasi
capaian
1 Ketersediaan pangan
utama
108,5 95
97,7 102,8
Rata - rata capaian kinerja 102,8
Sumber data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Perhutanan Kota Palembang Tahun 2016
Pengukuran capaian indikator kinerja sasaran ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Ketahanan Pangan
49
1.
Ketersediaan pangan utama.
Pemerintah Kota Palembang menargetkan ketersediaan pangan
utama pada Tahun 2016 sebesar 95 165.000 ton beras dan terealisasi sebesar 97,7 atau 169.635 ton beras, sehingga capaian indikator kinerja ini
mencapai 102,8 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Realisasi ini melebihi target sebesar 2,7 oleh adanya panen raya di Kelurahan Sei
Selincah Kecamatan Kalidoni dengan produktivitas 4,89 tonha serta tersedianya cadangan pangan daerah yang ada di bulog sebanyak 35 ton
beras, tetapi bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 turun sebesar
5,7 dikarenakan lahan yang diperuntukan untuk pertanian setiap tahunnya
berkurang diakibatkan oleh alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan, ruko dan jalan. Untuk mengatasi permasalahan diatas Dinas
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan melakukan upaya IP-200 peningkatan indeks pertanaman setahun dua kali di lahan yang sama. Luas lahan
pertanian yang ada di Kota Palembang + 6.500 Ha, namun baru + 500 Ha yang dapat ditanami dua kali.
Keberhasilan Indikator Kinerja sasaran ketersediaan pangan utama tidak lepas dari strategi pemerintah Kota Palembang dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga dan penyuluhan sumber pangan alternatif
n
50
berbasis sumber daya lokal. Perkembangan capaian Indikator Kinerja ini dapat dilihat dari tabel III.19 dibawah ini:
Tabel III.18 Realisasi Indikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun
2013-2018 No
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018
2015 2016
1 Ketersediaan pangan utama
99,79 97,7
98 Sumber Data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang
Tahun 2016
Foto III.10 : Panen Raya sebagai Cadangan Pangan Kota Palembang
51
Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya mencapai Misi Ketiga sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013 ‒2018, yaitu
”Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat” dan juga untuk mencapai Tujuan
“Mengembangkan Agribisnis dan Minapolitan
”. Sasaran ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini menggunakan satu
indikator kinerja sasaran dimana rata-rata Indikator Kinerjanya tercapai sebesar
208,92, pengukuran sasaran meningkatnya Produksi Perikanan dapat dilihat
pada tabel III.19 dibawah ini:
Tabel III.19 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9
No Indikator kinerja
Capaian Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi capaian
1 Meningkatnya
hasil produksi perikanan
64,7 13,160
ton 27.493,9
ton 208,92
Rata - rata capaian kinerja 208,92
Sumber data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang Tahun 2016
Hasil pengukuran Indikator Kinerja sasaran diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan
52
1. Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan
Meningkatnya hasil produksi perikanan tidak lepas dari peran serta Pemerintah Kota Palembang dalam menyediakan sarana dan prasarana bagi
pembudidaya ikan serta tingginya animo masyarakat untuk berbudi daya ikan
hal ini terlihat dari target produksi perikanan 13.160 ton terealisasi 27.493,9 ton sehingga Indikator Kinerja sasaran ini tercapai 208,92. Capaian ini naik
144,22 dari capaian Tahun 2015. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan pencapaian ini Pemerintah Kota Palembang Melakukan pengembangan pakan ikan alternatif melalui pelatihan atau pembinaan
kelompok masyarakat pembudidaya sehingga dapat mengurangi pembelian pakan pabrikan yang mengurangi income dari pembudidaya ikan di Kota
Palembang. Perkembangan realisasi Indikator Kinerja sasaran meningkatnya hasil
produksi perikanan dapat dilihat pada tabel III.20 dibawah ini:
Tabel III.20 Realisasi Indikator Sasaran Strategis 9 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun
2013-2018 No
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018
2015 2016
1 Meningkatnya hasil produksi
perikanan
7.853 ton 27.493,9 ton
15.256 ton
Sumber data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang Tahun 2016
Hasil pengukuran Indikator Kinerja sasaran diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
53
1. Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan Hasil produksi perikanan ditargetkan sebesar 13.160 ton dan terealisasi 27.493,9
ton atau lebih 14.333,9 dari target Pemerintah Kota Palembang pada Tahun 2016 sehingga Indikator kinerja sasaran ini tercapai sebesar 208,92 dan mendapat
kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian ini naik sebesar 144,22 dari Tahun
2015.
Foto III.11 : Wakil Walikota menebarkan bibit ikan ke Sungai Musi
54
Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013 ‒2018, yaitu
”Meningkatkan Pembangunan Yang Adil Dan Berwawasan Lingkungan Disetiap Sektor
” dan juga untuk mencapai Tujuan ”Membangun Infrastruktur Daerah Yang Berkualitas Dan Merata
”. Sasaran ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palembang dan Dinas Tata Kota.
Untuk mengukur sasaran ini menggunakan satu indikator kinerja sasaran
dimana rata-rata Indikator kinerjanya tercapai sebesar 100. Pengukuran
indikator kinerja sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan tersaji pada tabel III.21 dibawah ini:
Tabel III.21 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10
No Indikator kinerja
Capaian Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi capaian
1 Persentase
kesesuaian pemanfaatan
ruang dengan RTRW
100 99,91363
99,91363 100
Rata - rata capaian kinerja 100
Sumber data: Bappeda Kota Palembang dan Dinas Tata Kota Tahun 2016
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan
55
Hasil pengukuran Indikator kinerja sasaran pada tabel 3.21 dapat diuraikan sebagai berikut:
Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan RTRW
Indikator kinerja persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
RTRW tercapai sebesar 100 karena dari target 99,91363 terealisasi
99,91363. Capaian ini sama dengan capaian pada Tahun 2015. Keberhasilan
Pemerintah Kota Palembang dalam menyesuaikan pemanfaatan ruang dengan RTRW dipengaruhi oleh tersedianya informasi mengenai rencana rinci atau
Rencana Detail Tata Ruang RDTR berserta peta analog dan digital serta pemberian sosialisasi kepada masyarakat tentang Peraturan Daerah Nomor 15
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 dan manfaat Keterangan Rencana Kota KRKAdvise Planing
sehingga membuat masyarakat lebih hati-hati dalam penggunaan lahan peruntukan.
Perkembangan realisasi indikator kinerja sasaran persentase kesesuaian pemanfaatan ruang
dengan RTRW dapat dilihat pada tabel III.22 dibawah ini:
Tabel III.22 Realisasi Indikator Sasaran Strategis10 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun
2013-2018 No
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018
2015 2016
1 Persentase kesesuaian pemanfaatan
ruang dengan RTRW
99,91358 99,91363
100 Sumber Data: Bappeda dan Dinas Tata Kota Kota Palembang Tahun 2016
56
Sasaran strategis 11 ini merupakan salah satu upaya mencapai Misi Kelima sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013 ‒2018, yaitu
”Meningkatkan Pembangunan Yang Adil Dan Berwawasan Lingkungan Disetiap Sektor
” dan juga untuk mencapai Tujuan ”Membangun Infrastruktur
Daerah Yang Berku alitas Dan Merata”. Yang bertanggung jawab atas sasaran
ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Perumahan Kota Palembang, Dinas Kebersihan Kota Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
PSDA Kota Palembang dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar
93,91. Pengukuran sasaran ini menggunakan tiga indikator kinerja,
sebagaimana tersaji pada tabel III.23 dibawah ini:
Tabel III.23 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11
No Indikator kinerja
Capaian Realisasi
2015 Tahun 2016
Target Realisasi
capaian 1
Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah
Domestik
98,6 85
70,26 82,26
2 Persentase Penanganan
Sampah
86,5 95
70,76 74,48
3 Pengurangan titik
genangan
130,64 52 titik
65 titik 125
Rata - rata capaian kinerja 93,91
Sumber data: Dinas PU BM dan PSDA, PU CK dan Perumahan, dan Dinas Kebersihan Kota Palembang Tahun 2016
Sasaran Strategis 11
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Pemukiman
57
Hasil pengukuran pada tabel III.24 dapat diuraikan sebagai berikut
1. Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Adanya penolakan dari masyarakat perumahan
untuk pemasangan
IPAL Komunal
dan kurang
mengertinya masyarakat tentang manfaat Ipal Komunal
menjadi faktor tidak tercapainya Indikator Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah
Domestik hal ini terlihat dari target 575 lima ratus tujuh puluh lima sambungan rumah atau 100 hanya terealisasi 404
empat ratus empat sambungan rumah atau 70,26 sehingga indikator kinerja sasaran ini hanya tercapai 82,26 dan turun 16,34 dari capaian Tahun 2015.
Untuk mengatasi permasalahan diatas Pemerintah Kota Palembang melakukan pendekatan dengan pihak developer dalam mengatasi kurangnya biaya dan
lahan pembuatan IPAL Komunal, serta membuat Sistem Pengelolaan Air Limbah SPAL Domestik yang terdiri dari SPAL-Setempat septictank, SPAL-Terpusat
Komunal Kawasan, SPAL-Terpusat Kota.
11.1: Pengolahan Limbah IPAL KOMUNAL
58
Penandatanganan Nota Kesepahaman pengelolaan sampah menjadi pupuk organik
2. Persentase Penanganan Sampah
Kegagalan Pemerintah Kota Palembang
dalam menangani
masalah sampah
karena masih
kurangnya Sarana prasarana seperti armada
pengangkutan sampah,
Tempat Pembuangan
Sampah Sementara
serta meningkatnya
persebaran penduduk
di Kota
Palembang hal ini dapat dilihat dari
target 95 indikator kinerja sasaran ini hanya terealisasi 70,76 sehingga indikator kinerja ini hanya tercapai 74,48 dan turun 12,02 dari Tahun 2015.
Untuk mengatasi serta meningkat penanganan sampah Pemerintah Kota Palembang
melakukan langkah
kongkrit seperti
menambah Armada
pengangkutan sampah baik dari dana APBD ataupun bantuan dari pihak swasta serta melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam hal pengelolaan
sampah dan melakukan kegiatan TPS 3R Reuse, Reduce, Recycle dan bank sampah.
59
Foto 3. : Kolam Retensi
3. Pengurangan Titik Genangan
Pemerintah Kota Palembang berhasil mengurangi titik genangan
hal ini dapat dilihat dari target 52 titik genangan
terealisasi 65
titik genangan sehingga Indikator kinerja
sasaran tercapai 125 tetapi capaian ini turun 5,64
dari Tahun 2015 hal ini disebabkan karena banyaknya pembangunan fasilitas infrastruktur di kota Palembang, seperti pembangunan LRT, pemasangan pipa
utilitas yang mengakibatkan saluran air rusak, berkurangnya daerah resapan karena penimbunan rawa untuk permukiman dan pembangunan jalan. Untuk
mengatasi hal tersebut diatas Pemerintah Kota Palembang sudah melakukan Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait pembangunan LRT untuk
mendapatkan ganti rugi atas kerusakan saluran air, dan untuk pipa utilitas dibongkar dan disesuaikan dengan teknis pemasangan pipa disaluran serta
membangun kolam retensi dititik-titik rawan terjadinya genangan. Perkembangan realisasi Indikator kinerja sasaran setiap tahunnya dapat
dilihat pada tabel III.24 dibawah ini: