Tekanan sfingter atas esofagus ini meningkat bila terjadi stimulasi faring, distensi esofagus dan intraesophageal infusion melalui jalur vagal
eferen. Keadaan lain yang dapat meningkatkan tekanan sfingter atas esofagus yaitu saat melakukan inspirasi, glossopharyngeal breathing dan
saat melakukan valsava Lipan, Reidenberg Laitman 2006. Relaksasi dan pembukaan sfingter atas esofagus dapat terjadi saat
deglutisi, ruminasi, regurgitasi dan cegukan, hal ini disebabkan akibat terjadinya hambatan pada lower motor neuron di batang otak yang
mempersarafi sfingter atas esofagus yang dibantu oleh posisi elevasi laring kearah anterosuperior Lipan, Reidenberg Laitman 2006.
2.1.3 Kekerapan
Dari population based study tentang GERD yang dikutip oleh Qadeer et al. ditemukan prevalensi dari gejala yang berhubungan dengan refluks
laringofaring antar 15 sampai 20. Dan diperkirakan hampir 15 dari pasien yang mengunjungi dokter spesialis THT karena manifestasi dari
refluks laringofaring Qadeer et al. 2005. Dari penelitian Belafsky et al. 2001 didapatkan rata-rata umur dari
pasien dengan refluks laringofaring 50 tahun, dimana 73 adalah wanita, nilai rata-rata RFS 11,5±5,2 dan nilai rata-rata RSI 19,3±8,9. Carrau et al.
2004 mendapatkan rata-rata umur pasien dengan refluks laringofaring 48 tahun dimana 66,7 adalah wanita. Belafsky et al. 2002
mendapatkan rata-rata umur penderita refluks laringofaring 57 tahun, dimana 56 adalah pria, rata-rata nilai RSI 20,9 ± 9,6.
2.1.4 Patofisiologi
Patofisiologi refluks gastro-esofago-laringofaring terjadi karena rusaknya sistem pertahanan fisiologis yang dapat mencegah masuknya
cairan asam lambung ke dalam saluran pernafasan atas yaitu sfingter
Universitas Sumatera Utara
bawah esofagus, fungsi motorik dari mukosa esofagus, resistensi mukosa esofagus dan sfingter atas esofagus Ford 2005.
Terdapat dua teori yang mendominasi bagaimana asam lambung dapat memprovokasi gejala dan tanda klinis kelainan ekstraesofageal.
Yang pertama karena trauma langsung asam-pepsin ke laring dan jaringan sekitarnya. Yang kedua adalah asam di distal esofagus
menstimulasi refleks yang dimediasi nervus vagus sehingga terjadi bronkokonstriksi yang mengakibatkan berdehem chronic throat clearing
dan batuk, yang memprovokasi lesi mukosa. Pada kenyataannya, dua hal ini mungkin saling berhubungan. Gejala timbul karena trauma mukosa
langsung atau kerusakan dari silia, mengakibatkan stasis mukus dan berdehem chronic throat clearing dan batuk Andersson 2009.
Tingkat keasaman juga mempengaruhi dimana pH 0-4 yang paling berbahaya. Episode refluks asam yang lemah pH 4-7 tidak dideteksi
pada cut off limit pH 4 pada monitoring pH 24 jam, mungkin melewati esofagus tanpa gejala dan tanda klinis tapi dapat mengiritasi mukosa
laring yang sensitif. Epitel respiratori bersilia yang terdapat di laring lebih sensitif terhadap asam, pepsin yang teraktivasi dan garam empedu dari
pada mukosa esofagus Andersson 2009. Waktu dan frekuensi dari paparan asam yang menyebabkan penyakit
refluks laringofaring masih diperdebatkan. Koufman et al 2002 menyatakan satu kali refluks sudah cukup menyebabkan gangguan. Hal
ini berdasarkan penelitian pada hewan dimana 3 kali refluks asam dan pepsin selama 1 minggu sudah dapat menyebabkan kerusakan mukosa
laring.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Diagnosis a. Anamnesis