Ford 2005 menyatakan berdasarkan survey American Bronchoesophageal Association pengobatan penyakit refluks laringofaring
dengan PPI 2 kali sehari dalam jangka waktu 3-6 bulan. Dengan jangka pengobatan yang lama tersebut akan berdampak terhadap besarnya
biaya yang akan di keluarkan oleh pasien. Omeprazole merupakan PPI yang paling murah diantara obat PPI lain yang beredar di Indonesia
berdasarkan KEPMENKES RI No. 92 Tahun 2012 tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Generik tahun 2012.
Berdasarkan latar belakang di atas, dengan adanya dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien penderita penyakit refluks
laringofaring serta peran omeprazole yang dapat mengurangi gejala pada penderita refluks laringofaring dan perannya pada kualitas hidup sehingga
peneliti tertarik ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kualitas hidup pada penderita penyakit refluks laringofaring sebelum dan sesudah
pemberian omeprazole di RSUP. H. Adam Malik Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan suatu masalah yaitu apakah terdapat perbedaan kualitas
hidup pasien penderita penyakit refluks laringofaring sebelum dan sesudah pemberian omeprazole di RSUP.H.Adam Malik Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum Mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien penyakit refluks
laringofaring sebelum dan sesudah pemberian omeprazole di RSUP.H. Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan khusus a. Mengetahui distribusi frekuensi penderita penyakit refluks
laringofaring berdasarkan jenis kelamin di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
b. Mengetahui distribusi frekuensi penderita penyakit refluks laringofaring berdasarkan umur di poliklinik THT-KL RSUP. H.
Adam Malik Medan. c. Mengetahui distribusi frekuensi penderita penyakit refluks
laringofaring berdasarkan tingkat pendidikan di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
d. Mengetahui distribusi frekuensi penderita penyakit refluks laringofaring berdasarkan keluhan utama di poliklinik THT-KL
RSUP. H. Adam Malik Medan. e. Mengetahui distribusi frekuensi penderita penyakit refluks
laringofaring berdasarkan Body Mass Index BMI di poliklinik THT- KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
f. Mengetahui distribusi frekuensi keluhan yang ditemukan pada penderita penyakit refluks laringofaring di poliklinik THT-KL RSUP.
H. Adam Malik Medan. g. Mengetahui distribusi frekuensi tanda patologis laring yang
ditemukan pada penderita penyakit refluks laringofaring di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
h. Mengetahui perbedaan rerata skor kualitas hidup pada penderita penyakit refluks laringofaring di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam
Malik Medan pada setiap pengamatan. i. Mengetahui perbedaan rerata skor RSI pada penderita penyakit
refluks laringofaring sebelum dan sesudah pemberian omeprazole di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
j. Mengetahui perbedaan rerata skor RSI pada penderita penyakit refluks laringofaring pada setiap pengamatan di poliklinik THT-KL
RSUP H. Adam Malik Medan k. Mengetahui perbedaan rerata skor RFS pada penderita penyakit
refluks laringofaring sebelum dan sesudah pemberian omeprazole di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan.
l. Mengetahui perbedaan rerata skor RFS pada penderita penyakit refluks laringofaring pada setiap pengamatan di poliklinik THT-KL
RSUP H. Adam Malik Medan
1.4 Manfaat Penelitian