Pemeriksaan pH Kualitas Hidup Pasien Penyakit Refluks Laringofaring

Penilaian laring secara keseluruhan terbagi atas hipertrofi komisura posterior yang ringan skor 1, bila hipertrofi telah mempunyai batas yang jelas dengan sekelilingnya skor 2, bila hipertrofi telah meluas hingga akan menyebabkan obstruksi jalan nafas skor 3 dan bila hipertrofi telah menyebabkan obstruksi jalan nafas skor 4. Penilaian terakhir berupa ada tidaknya granulasi ataupun mukus kental endolaring, bila ditemukan maka skor 2 Belafsky et al. 2002.

c. Pemeriksaan pH

Pemeriksaan pH 24 jam dipertimbangkan sebagai tes yang paling dapat dipercaya sebagai tes untuk refluks laringofaring. Dua buah elektroda dimasukkan secara intranasal dan diletakkan 5 cm diatas sfingter bawah esofagus dan 0,5-2 cm diatas sfingter atas esophagus Merati et al. 2005; Andersson 2009. Walaupun dianggap sebagai standar baku emas untuk diagnosis refluks laringofaring tetapi pemeriksaan ini masih jauh dari tes yang ideal dan menimbulkan banyak kontroversi. Yang pertama, sensitivitas dari tes ini hanya 50-60. Yang kedua, kira-kira 12 dari pasien THT tidak dapat bertoleransi dengan prosedur pemeriksaan pH. Yang ke tiga, modifikasi diet dapat menimbulkan hasil negatif palsu pada pemeriksaan pH. Pemeriksaan pH ini sangat mahal dan terbatas Knight 2005.

d. Tes PPI

Gambar 2.8 : Mukus kental endolaring Pham 2009. Universitas Sumatera Utara Terapi empirik dengan proton pump inhibitor PPI disarankan sebagai tes yang ideal untuk penyakit refluks laringofaring dan merupakan cara diagnostik yang tidak invasif, simpel dan juga dapat memberikan efek terapi. Tes PPI dengan pemberian omeprazole 40 mg perhari selama 14 hari mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang sama dengan pemeriksaan pH metri 24 jam Tamin 2008.

2.1.6 Penatalaksanaan

Penatalaksanan penyakit refluks laringofaring dapat berupa: a. Perubahan Pola Hidup Ketika anamnesis dan pemeriksaan klinis ditegakkan untuk mendiagnosis keadaan refluks laringofaring, maka penderita segera disarankan untuk mengubah pola hidup dan pola makan, diantaranya adalah menghentikan kebiasaan merokok dan minum- minuman beralkohol, mengurangi berat badan yang berlebih, membatasi konsumsi makanan yang mengandung coklat, lemak, citrus, minum minuman bersoda, anggur merah, kafein, atau waktu makan malam yang berdekatan dengan waktu tidur Ford 2005. b. Medikamentosa Terapi farmakologi yang dianjurkan berupa PPI seperti omeprazole, esomeprazole, lansoprazole, pantoprazole dan rabeprazole. Obat lain yang sering digunakan dalam pengobatan refluks laringofaring adalah antagonis H2 receptor seperti cimetidine, ranitidine, nizatidine, famotidine yang berfungsi mengurangi sekresi asam lambung. Prokinetik agen seperti cisapride, metoclopramide yang berfungsi mempercepat pembersihan esofagus serta meningkatkan tekanan sfingter bawah Universitas Sumatera Utara esofagus. Mucosal cytoprotectan seperti sucralfate yang berfungsi melindungi mukosa dari asam dan pepsin. Antasida juga dapat diberikan seperti alumunium hidroksida, magnesium hidroksida atau sodium bikarbonat yang dapat berfungsi mengurangi gejala refluks Ford 2005. Proton pump inhibitor merupakan obat anti refluks paling efektif yang berfungsi menekan produksi asam lambung dibandingkan dengan antagonis reseptor H 2 , dengan cara menghalangi kerja H + K + ATP ase dijalur akhir produksi asam dari sel parietal. Rangsangan pada sel parietal akan mengeluarkan enzim dari tubule vesicles cytoplasmatic ke membran kanalis sekretorius. Proses ini sangat erat hubungannya dengan transport K + Cl - Omeprazole bersifat lipofilik dan basa lemah yang berarti dapat dengan mudah penetrasi ke membran sel serta terkonsentrasi dalam keadaan asam, mempunyai waktu paruh yang relatif pendekkira-kira 1- 2 jam dan mempunyai masa durasi yang panjang Olbe et al. 2003. terhadap pergerakan ion potassium ke permukaan luminal dari enzim. Perpindahan asam dari kanalikulus ke dalam lumen kelenjar dimulai pada mukosa lambung. Proses pengasaman ini dibentuk diantara sel sitoplasma parietal dan kanalikulus. Tingginya kadar pH terjadi pada proses diantara sel parietal dan kanalikulus, sehingga kerja PPI pada daerah ini dapat mengurangi tingginya kadar pH lambung Olbe et al. 2003; Ford 2005. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Profil farmakokinetik proton pump inhibitor Vanderhoff Tahboub 2002 Profil farmakokinetik PPI Omeprazol e Lansoprazol e Rabeprazole Pantoprazol e Bioavaibility 30-40 80-85 52 77 Waktu konsentrasi puncak plasma jam 0,5-3,5 1,7 1,0-2,0 1,1-3,1 Waktu paruh eliminasi plasma jam 0,5-1,0 1,3-1,7 1,0-2,0 1,0-1,9 Protein binding 95 97 96 98 Ekskresi urin 77 14-23 30-35 71-80 c. Pembedahan Intervensi pembedahan perlu segera dipertimbangkan bila dalam pemberian terapi tidak memberikan respon yang signifikan. Pendekatan yang biasa digunakan seperti partial atau complete fundoplication Ford 2005. Menurut survey American Bronchoesophageal Association, penderita dengan sangkaan refluks laringofaring di tegakkan dengan menggunakan instrumen RSI lebih dari 13 dan RFS lebih dari 7, segera penderita diberi tes terapi empiris dengan proton pump inhibitor PPI disertai perubahan Universitas Sumatera Utara pola hidup dan diit, kemudian dilakukan observasi selama kurang lebih 3 bulan. Bila keadaan umum penderita membaik, maka pemberian PPI dapat dikurangi secara perlahan-lahan atau bila keadaan umum penderita mengalami perubahan sedikit lebih baik, maka dosis pemberian terapi dapat ditingkatkan dan penderita dievaluasi selama kurang lebih 6 bulan, namun pada keadaan penderita bertambah buruk maka pemeriksaan multichannel impedance dan pH monitoring, pemeriksaan transnasal esophagoscopy, manometri dan pemeriksaan foto dengan menggunakan kontras barium dapat segera dilakukan Ford, 2005. Penilaian Awal Pasien dengan LPR Reflux Symptom Index Riwayat Gejala 13 dan Reflux Finding Score Laringoskopi 7 Uji Terapeutik Empiris Pola Hidup Diet Penilaian selama 3 bulan Gejala Membaik Peningkatan dosis PPI Lanjutkan Modifikasi Pola Hidup dan Diet Gejala Tetap atau Memburuk Gejala Teratasi Terapi PPI Titrat Penilaian selama 6 bulan Gejala Teratasi Gejala Tidak Teratasi Terapi PPI Titrat Penilaian Definitif Monitoring pH Penilaian Reflux TNE atau EGD Dokumentasi Patologis Manometry Penilaian Etiologi Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9. Algoritma penilaian dan penatalaksanaan penyakit refluks laringofaring berdasarkan American Medical AssociationFord, 2005.

2.2 Kualitas Hidup Pasien Penyakit Refluks Laringofaring

Evaluasi kualitas hidup sangat penting pada penilaian keberhasilan terapi medis. Kualitas hidup digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan menjalani kehidupan yang produktif secara ekonomi dan sosial, tidak semata-mata menyangkut masalah kesehatan saja. Kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan Health related quality of life mengacu kepada berbagai aspek yang dapat mempengaruhi kualitas hidup, bersifat individual dan dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, harapan serta persepsi seseorang Shaw Crawley 2003. Penilaian mengenai kualitas hidup banyak dilakukan dengan menggunakan penilaian yang sudah menjadi standar Health Related Quality of Life HRQL seperti kuesioner kualitas hidup secara umum berupa The Short Form Nottingham Health Profile SF 36. SF 36 berisikan 8 domain, antara lain fungsi fisik physical function, keterbatasan fisik role limitation, physical, rasa nyeri bodily pain, persepsi kesehatan secara umum general health perception, vitalitas vitality, fungsi sosial social function, keterbatasan mental mental health yang dapat menggambarkan kesehatan penderita secara keseluruhan Tamin, 2008. Pengukuran kualitas hidup dengan SF 36 pada penderita penyakit refluks laringofaring hanya menggambarkan kesehatan penderita secara keseluruhan, yang merupakan kelemahan SF 36 Tamin, 2008. Keluhan utama yang mempengaruhi pasien dengan penyakit refluks laringofaring adalah problem suara, batuk kronik berulang, dan sering mengeluarkan lendir tenggorok serta sensasi globus yang sering menimbulkan masalah di lingkungan sosial dan pekerjaan berupa problem Universitas Sumatera Utara psikologi, emosi dan sosial Lenderking et al. 2003. Amouretti membuat suatu instrument penilaian kualitas hidup spesifik terhadap GERD yang disebut RQS Reflux Qual Short Form dan merupakan cara penilaian kualitas hidup yang singkat, dipercaya, mempunyai nilai validitas dan reabilitas yang baik serta sensitif terhadap perbedaan intra dan ,inter subyek Amouretti 2005. Reflux Qual Short Form menilai kualitas hidup di 5 domain yaitu kehidupan sehari hari daily life, kenyamanan well being , gangguan psikologis psychological impact, tidur sleep dan makan eating. Skor RQS di hitung dengan rata-rata jumlah skor dari 8 item dikalikan dengan 25. Hasilnya dari 0 yang berarti kualitas hidup yang paling rendah sampai 100 yang merupakan kualitas hidup yang paling tinggi Amouretti, 2005. LEMBAR PENILAIAN KUALITAS HIDUP REFLUX QUAL SHORT RQS FORM 1. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda terganggu dengan keluhan anda ketika sedang bekerja atau mengerjakan tugas sehari-hari? o 4 Tidak sama sekali o 3 sedikit o 2 kadang o 1 cukup terganggu o 0 sangat terganggu 2. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda mengurangi atau membatasi pekerjaan karena keluhan anda? o 4 Tidak pernah o 3 jarang o 2 kadang o 1 sering o 0 setiap waktu Universitas Sumatera Utara 3. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda merasa nyaman dengan kehidupan anda walaupun anda mengalami keluhan ini? o 0 Tidak sama sekali o 1 sedikit o 2 kadang o 3 cukup nyaman o 4 sangat nyaman 4. Dalam 1 bulan terakhir, dengan keluhan anda ini apakah anda dapat menikmati makanan anda? o 0 Tidak pernah o 1 jarang o 2 kadang o 3 sering o 4 setiap waktu 5. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda merasa cemas karena keluhan anda? o 4 Tidak pernah o 3 jarang o 2 kadang o 1 sering o 0 setiap waktu 6. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda menjadi mudah marah karena keluhan anda? o 4 Tidak pernah Universitas Sumatera Utara o 3 jarang o 2 kadang o 1 sering o 0 setiap waktu 7. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda terbangun pada malam hari karena keluhan anda? o 4 Tidak pernah o 3 jarang o 2 kadang o 1 sering o 0 setiap waktu 8. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda menghindari makanan tertentu karena keluhan anda? o 4 Tidak pernah o 3 jarang o 2 kadang o 1 sering o 0 setiap waktu Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Teori