Mendapatkan Rasa Aman Kemantapan Hidup

Menurut Kartono 1995: 39, defenisi dari pengembangan diri adalah “Individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri”. Dari definisi diatas jelas bahwa cara pendekatan tersebut merefleksikan prinsip-prinsip keikutsertaan dan kemandirian. Cara pendekatan pengembangan diri secara implisit memasukkan ciri penting otonomi belajar yang terkandung dalam penciptaan kemandirian, tanggung jawab, dan keberanian mengambil resiko. Bagi jiwa yang selalu ingin maju, pengembangan diri merupakan salah satu syarat utama yang tidak bisa dilewati. Dalam pengembangan diri sendiri sering kali kita dituntut untuk rela berkorban, menginvestasikan materi ataupun waktu sendiri. Bisa berupa mengikuti seminar-seminar dalam bidang yang ingin dikembangkan. Atau membeli buku-buku sebagai bahan referensi pengembangan diri. Hal-hal tersebut yang berhubungan dengan pengorbanan untuk mengembangkan diri, sering disebut self-infestment. Pengorbanan tersebut sebetulnya adalah wujud sebuah investasi, ada harapan meraup sebuah keuntungan yang lebih besar tentunya. Karena memang seperti itu wujud sesuatu yang namanya investasi. Namun banyak orang, terutama di negara-negara berkembang menuju miskin yang tidak menyadari semua itu. Padahal, individu yang sadar dan bisa melakukan self-investment ini sudah pasti akan berkembang, atau minimal bisa mengakselarasi perkembangan dirinya. Melakukan pengembangan diri adalah satu-satunya jalan untuk memberikan nilai beda dibanding orang-orang sekeliling. Tujuan Pengembangan Diri Tujuan kita mengembangkan diri, yaitu: Kartono, 1995: 53

1. Mendapatkan Rasa Aman

Keamanan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Di dunia kerja, keamanan meliputi kondisi kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, dan dana pension. Akan tetapi, keamanan dan rasa aman yang kita cari dengan pengembangan diri bukanlah keamanan dari Universitas Sumatera Utara luar seperti itu, melainkan keamanan dari dalam, yaitu keamanan batin. Keamanan seperti itu kita dasarkan atas kemampuan untuk memberi sumbangan di dalam hidup, kecakapan dalam kerja, watak, dan kepribadian yang sudah berkembang secara lengkap dan utuh: lahir-batin, jasmani-rohani, material-spiritual. Kita merasa aman karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan perilaku kita menjadi lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta meningkatkan prestasi kerja kita.

2. Kemantapan Hidup

Kemantapan hidup adalah keadaan hidup dimana kita tidak mudah goyah dan digoyahkan, baik oleh faktor-faktor yang ada di dalam diri. Upaya Pengembangan Diri Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolak ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai. Konsep Sharpening Our Concept and Tools SHOCT yang dikembangkan oleh Lembaga Manajemen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri. 1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar. 2. Menjalin hubungan dengan orang lain. 3. Mengelola waktu secara efektif 4. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru. 5. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi. 6. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakancatatan harian agar jadwal kita menjadi teratur. Proses Pengembangan Diri Proses pengembangan diri adalah sebuah cara untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, Universitas Sumatera Utara menjadi kuat dalam menghadapi percobaan dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya. http:www.jendelailmu.comdaftar-bukupid-25697proses pengembangan-diri.html

1. Pancarkan Antusiasme Anda