Media Massa Kerangka Teori

2.1.3 Media Massa

Media massa adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan, dalam arti khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak serta memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya surat kabar, radio, televisi siaran dan film teatrikal yang ditayangkan digedung bioskop Kuswandi, 1996: 15. Media massa dibagi menjadi dua yakni media cetak dan media elektronik. Media massa cetak yakni surat kabar, majalah dan lain-lain merupakan media komunikasi yang pertama kali muncul dan digunakan. Sebelum kemunculan media elekronik, media cetak menjadi sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi. Namun, setelah teknologi berkembang pesat, media cetak mulai berkurang jumlah penggunaannya karena mereka beralih ke media elektronik yang dirasa cukup memberikan kemudahan. Media massa elektronik yaitu televisi sebagai bagian dari media komunikasi saat ini tidak bisa dihilangkan keberadaanya. Media ini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia terutama dalam mengisi aktivitas kesehariannya. Bahkan dibandingkan dengan media cetak seperti surat kabar, majalah, maka media elektronik ini jauh lebih banyak penggunaannya. Beberapa alasan orang menggunakan media elektronik dalam hal ini televisi, karena media ini , memberikan informasi secara cepat, sifatnya yang audio-visual memudahkan orang untuk memahami informasi yang diberikan baik secara langsung disaat kejadian maupun mengerjakan aktivitas lainnya. Kemudahannya inilah, maka pengguna media elektronik semakin banyak. Media massa memiliki lima fungsi yakni, menyiarkan informasi yang dibutuhkan masyarakat, mendidik dengan menyajikan informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan, menghibur dengan menyajikan tayangan yang dapat menghibur khalayak, dan membujuk atau mempersuasi khalayak untuk melakukan suatu tindakan serta sebagai media advertisingiklan. Kuswandi, 1996: 17. Universitas Sumatera Utara Sementara itu Robert K. Avery. 1980 dalam Wahyudi: 45 berpendapat bahwa, individu dalam menerima pesan-pesan dari media massa apakah itu berbentuk berita, pendidikan, hiburan ataupun iklan akan memberikan reaksi terhadap pesan-pesan itu, berupa: 1. Selective attention, masing-masing hanya kan memilih program atau berita yang menarik minatnya. 2. Selective perception, individu akan menafsirkan sendiri pesan-pesan yang diterima melalui media massa. 3. Selective Retention, individu hanya mengingat hal-hal yang ingin dia ingat. Dalam kaitannya dengan televisi, maka yang dimaksud dengan media massa disini ialah media massa periodik seperti surat kabar, majalah media massa cetak, radio, televisi, dan film media massa elektronika. Media massa sendiri mempunyai pengertian saluran media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa. Ini perlu diingat karena massa pada media massa non periodik manusia rapat umum dan massa pada tatap muka face to face communication, dimana satu komunikator menghadapi massa komunikan misalnya pada rapat umum, maka massa disini berada disuatu tempat yang sama dan dapat memberikan reaksi secara langsung two way trafic communication sesuai dengan sifat komunikasi tatap muka Wahyudi, 1986: 43. Laswell, 1948 dalam Wahyudi, 1986: 43- 44 melihat tiga fungsi utama media massa, yaitu: a. Fungsi pengamatan lingkungan atau dalam bahasa yang sederhana pemberi informasi dan penyampaian berita. b. Menekankan pada seleksi, evaluasi dan interpretasi dari media massa. Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh editor, redaktur, dan pengelola media massa. Universitas Sumatera Utara c. Sebagai sarana untuk memindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke generasi. Ahli komunikasi lain menambahkan fungsi utama media massa adalah sebagai media hiburan. Sedangkan Wilbur Schramm menambahkan fungsi kelima dari media massa adalah sebagai media advertising iklan. Dengan demikian kelima fungsi utama dari media massa adalah pemberi informasi, seleksi berita informasi, pendidikan, hiburan, dan iklan advertising. Ditinjau dari sasaran komunikan dari media massa maka setiap manusia menerima pesan dari media massa apakah itu surat kabar, majalah, radio, film, maupun televisi akan mengadakan reaksi yang berbeda-beda karena setiap manusia mempunyai karakter dan kepentingan yang berbeda pula. Robert K. Avery, 1980 dalam Wahyudi, 1986: 45-46, memberikan karakteristik media massa dibandingkan dengan komunikasi tatap mukaface to face communication interpersonal communication yang digolongkan enam macam, yaitu: a. Komunikator tidak dapat berhubungan langsung dengan massa komunikan, karena saluran yang dipakai adalah media eletronik atau media cetak. Komunikasi tatap muka antara komunikator dan komunikan dapat berhubungan langsung. b. Sistem komunikasi massa sangat kompleks dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. c. Komunikasi pada komunikasi tatap muka dapat berlangsung dua arah, atau komunikan dapat memberikan feedback secara langsung. d. Pesan singkat dari komunikator melalui media massa dapat diterima olehmassa komunikan, dengan demikian media massa sangat efektif biladigunakan untuk media iklan. e. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen, anonim, dan luwes tersebar luas, meskipun pada umumnya komunikan mempunyai persamaan perhatian, kepentingan dan orientasi. Universitas Sumatera Utara f. Media massa dapat mengirimkan pesan kepada komunikan yang berbeda tempat diseluruh dunia secara mendadak dan berurutan. McQuail, 1987 dalam Wahyudi, 1986: 47-48, menyebutkan ciri-ciri khusus lembaga media massa adalah sebagai berikut: a. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dalam wujud informasi, pandangan, dan budaya. Upaya tersebut merupakan respon terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu. b. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait. Semua itu bukan sekedar saluran fisik jaringan komunikasi, melainkan juga merupakan saluran tata cara dan pengetahuan yang menentukan siapakah sebenarnyayang patut atau berkemungkinan untuk mendengar sesuatu dan kepada siapa ia harus mendengarnya. c. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik, dan merupak intitusi terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima atau dalam kondisi tertentu sebagai pengirim. Institusi media juga mewakili kondisi publik, seperti yang tampak bila mana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat publik opini publik dan ikut berperan membentuknya bukan masalah pribadi, pandangan ahli, atau penilaian ilmiah. d. Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial. Bahkan lebih bersifat sukarela daripada beberapa institusi lainnya, misalnya pendidikan, agama atau politik. Partisipasi anggota audien lebih mengacu pada mengisi waktu senggang dan satai, bukannya berkenaan dengan pekerjaan dan tugas. Hal tersebut dikaitkan juga dengan ketidakberdayaan formal institusi media: media tidak dapat mengandalkan otoritasnya sendiri dalam masyarakat, serta tidak mempunyaiorganisasi yang menghubungkan pemeran-serta “lapisan atas” produsen pesan dan pemeran-serta “lapisan bawah” audien. Universitas Sumatera Utara e. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan. f. Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandanga- pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan lainnya.

2.1.4 Televisi