• Lebih suka mencoba hal-hal baru • Daya ingat yang kuat
• Mempunyai banyak hobi • Berperilaku lebih fokus
• Lebih senang terhadap kegiatan sekolah • Cepat menanggapi hubungan antar sahabat
• Tidak cepat puas dengan prestasinya • Selalu menggunakan insting
• Daya imajinasi yang kuat
c. Karakteristik Responden, meliputi : • Jenis kelamin : Perempuan laki-laki
• Kelas : Kelas berapakah responden saat mengisi
kuesioner. • Umur
: Dari usia 8-11tahun
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau pertanyaan peneliti yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori. Penelitian
terhadap suatu objek hendaknya dilakukan dengan berpedoman pada suatu hipotesis sebagai pegangan atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya dalam kenyataan
empirical verification,
percobaan experimentation, atau praktek implementation. Oleh karena itu, hipotesis harus
dalam bentuk pertanyaan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua variabel atau lebih Sudjana, 2000: 11. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara program “Super Boy Indonesia” dengan pengembangan bakat siswa SD negeri 164518 Kota Tebing Tinggi.
Ha: Terdapat hubungan antara program “Super Boy Indonesia” dengan motivasi pengembangan diri siswa SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
3.1 Deskripsi Lokasi Lenelitian
Penelitian ini di lakukan di SD Negeri no 164518 Kota Tebing Tinggi yang beralamat di Jln Pulau Samosir Kel. Persiakan, Kec.Padang Hulu. SD Negeri
164518 Kota Tebing Tinggi ini merupakan salah satu SD binaan atau percontohan dikota Tebing Tinggi. Para pengajar di SD Negeri 164518 Kota Tebing Tingi ini
memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Para siswa-siswi yang diterima di SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi juga memiliki kriteria khusus. Adapun
syarat-syarat untuk menjadi siswa SD Negeri 164518 Kota Tebing Tingi adalah: 1. Umur 7 tahun
2. Sudah mengenal huruf dan angka 3. Harus menyetarakan surat uji IQ
4. Sudah memiliki izajah TK Sekolah ini juga sangat menjunjung tinggi nilai kedisiplinan waktu dan
kedisiplinan kerja. Adapun Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah ini juga menunjang untuk meningkatkan kecerdasaan dan bakat yang dimiliki siswa.
Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi antara lain
1. Memiliki perpustakaat umum 2. Memiliki ruang UKS
3. Memiliki Mushola 4. Memiliki Lapangan Olahraga
5. Memiliki Kantor Kepala Sekolah, Kantor Guru. 6. Memiliki Taman Bermain
7. Memiliki ruang kelas yang sangat nyaman
Universitas Sumatera Utara
3.1.1 VISI Dan Misi VISI
Memberikan pelayanan dan meningkatkan peran aktif siswa baik mental maupun fisik dalam setiap situasi pendidikan dan pengajaran sehingga terwujud
manusia seutuhnya yang unggul dalam pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, memiliki cita rasa, tanggung jawab yang lebih baik dalam
kehidupan sosial serta martabat kehidupan.
MISI
SD NEGERI 164518 berusaha menghasilkan tamatan yang : a. Unggul dalam pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani.
b. Unggul dalam moral budi pekerti sesuai dengan martabat kehidupan. c. Unggul dalam menggunakan kebebasannya karena selalu mendasarkannya
pada kewajiban sesuai dengan kedudukannya. d. Unggul dalam kepribadian dan perbuatan yang berakar pada cinta kasih
yang murni. e. Unggul dalam kegiatan sosial kemasyarakantan dan kebangsaan yang
manusiawi dan berketuhanan.
3.1.2 Struktur Oerganisasi
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran mengenai mekanisme kerja antar bagian, unit, atau Departemen yang ada di suatu organisasi atau perusahaan
sebagai dasar dalam melaksanakan prosedur kerja dan menjalankan fungsinya masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi, maka akan terlihat jelas
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Berikut ini adalah struktur organisasi SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi
Sumber : Bagian Kesiswaan SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi
1. Pengawas
Pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di
atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni: Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah, Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah
beserta pengembangannya, Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan
sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah Kepala sekolah
Tata Usaha Komite Sekolah
Guru Mata Pelajaran
pengawas
Dinas pendidikan kota tebing tinggi
Siswa SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Tugas pokok dan tanggung jawab Pengawas Sekolah yang meliputi:
Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA.
Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajarbimbingan dan hasil prestasi belajarbimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan
2. Dinas pendidikan Kota Tebing Tinggi
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang pendidikan dan perpustakaan. Dalam menyelenggarakan tugas
tersebut Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan;
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendidikan;
Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang pendidikan; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. Kepala Sekolah Tanggung Jawab Kepala Sekolah :
Menetapkan dan memastikan kebijakan bermutu sekolah dilaksanakan dengan baik dan terkendali.
Mengelola keuangan sekolah
Wewenang Kepala Sekolah :
Mengesahkan perubahan dokumen Mengendalikan sistem manajemen mutu.
Mengangkat dan memberhentikan jabatan dalam unit kerja waka, Ka.Prog.Keahlian.
Memberi teguran bagi guru dan pegawai yang melanggar disiplin dan tata tertib.
Universitas Sumatera Utara
Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir. Menandatangani surat-surat dinas dan surat berharga.
Tugas Kepala Sekolah :
MengelolaMengkoordinir kegiatan Waka, KTU, Kepala Program
Keahlian, Koordinator Teori dan guru. Memimpin pembinaan personil guru dan pegawai.
Membuat penilaian DP3 terhadap guru. Merencanakan RAPBS.
Menyelenggarakan rapat koordinasi dan tinjauan manajemen.
4. Wakil Kepala Sekolah Tugas Wakil Kepala Sekolah
Mendampingi kepala sekolah dalam menjalankan tugas Menyusun program pengajaran
Menyusun criteria dan persyaratan untuk naiktika naik kelas siswa mengikuti ujian
Menggantikan tugas Kepala Sekolah jika Kepala Sekolah tidak berada di tempat.
5. Tata Usaha Tugas Tata Usaha
Membuat daftar No Induk Siswa. Menyusun daftar keadaan Siswa.
Membuat usulan Peserta Ujian. Menginventarisir daftar kelulusan.
Menyimpan daftar kumpulan nilai. Menginventarisir pendaftaran siswa baru.
Mengisi papan keadaan siswa
6. Guru Mata Pelajaran Peran Guru Mata Pelajaran
Universitas Sumatera Utara
Membimbing siswa dalam menjalankan proses belajar di dalam kelas. Mngevaluasi setiap siswa dalam proses belajar mengajar.
Memberikan tugas kepada setiap siswa. Memberikan nilai kepada setiap siswa.
7. Komoti Sekolah Fungsi Komite Sekolah
Mendorong tumbuhnya dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
Menampung dan menganalisis aspires, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.
Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
Mendorong orang tua dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pendidikan guna peningkatan mutu pendidikan
Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,dan penyelenggaraan di satuan pendidikan.
Peran Komite Sekolah
Pemberian pertimbangan advisor Agency dalam penentuan dan pelaksanakan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan.
Pendukung Supporting Agency baik yang berwujud financial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan.
Pengontrol controlling Agency dalam penyelenggaraan kegiatan di satuan pendidikan
Mediator antara Pemerintah eksekutif dengan masyarakat satuan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
8. Siswa-siswi Tugas Seorang Siswa:
Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas.
Memehami dan mempelajari materi yang diajarkan. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Taat pada peraturan sekolah. Patuh dan hormat kepada guru.
Menuruti semua perintah guru. Memperhatikan jika guru menerangkan materi pelajaran.
Disiplin dalam belajar. Disiplin dalam sekolah.
Menjaga nama baik sekolah, maka siswa dan sekolah akan mendapat nilai positif dari masyarakat.
3.1.3 Program acara Super Boy Indonesia di SCTV
Super Boy Indonesia di SCTV adalah salah satu program di SCTV yang berhasil membuat kejutan di bulan 2013. Program pencarian bakat ini telah
memberikan suatu tontonan yang berbeda. Dimulai dari proses audisi di delapan kota yaitu Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Dari hasil audisi
di 5 Kota, ada 30 peserta yang lolos ke babak penyisihan di Jakarta. Babak penyisihan ini terdiri dari 30 anak laki-laki yang berumur 2-8 yang memiliki bakat
yang berbeda-beda. Babak penyisihan ini telah sukses ditayangkan setiap minggunya. Setiap
minggunya para peserta Super Boy Indonesia menampilkan bakat-bakatnya dan di nilai oleh para juri. Bakat-bakat tersebut diasah dan dikemas sekreatif dan
semenarik mungkin oleh para mentor-mentor yang telah di tunjuk. Para orang tua peserta juga mendukung mereka dan mengarahkan gaya mereka. Setiap
minggunya salah satu peserta yang tersisih. Hasil itu di dapat dari penilaian para juri. Setiap harinya para peserta dikarantina dan berlatih bersama mentor-mentor
dan juga orang tua mereka.
Universitas Sumatera Utara
Acara ini dikemas dengan semenarik mungkin dari mulai panggung acara yang dikemas dengan berbagai pernak-pernik mainan anak-anak dan juga tema
background yang dipakai sesuai dengan tema yang akan ditampilkan.para pembawa acara MC juga disesuaikan dengan karakter yang bisa berbaur dengan
anak-anak dan juga dikemas semenarik dan selucu mungkin. Setelah setiap minggu opera peserta tereliminasi, maka tersisa 5 peserta
yang menjadi grand finalis, yaitu Ariel 5 tahun, Anky 5 tahun, Firos 5 tahun, Airlangga 7 tahun, Rafi 5 tahun. Ariel adalah seorang anak yang memiliki
kemampuan memainkan alat musik yaitu Drum, dia menabuh drum denganberkolaborasi dengan band netral dengan membawa kan lagu “Garuda Di
Dadaku” , finalis yang Ke 2 yaitu anky, dia memiliki bakat menarik hip-hop. Dia menari dengan berkolaborasi dengan penari Hip-Hop Professional. Grand Finalis
yang Ke 3 Firos adalah anak yang memiliki bakat Seni Bela Diri. Grand Finalis yang Ke 4 Airlangga adalah seorang anak yang memiliki bakat sulap Ilosionis, di
performance bersama ilussionis Indonesia yaitu Abu Mario. Sedangkan Grand Finalis Ke 5 yaitu Rafi adalah seorang anak yang memiliki bakat acting. Pada
performance grand final Rafi beracting sebagai “Gatot Kaca”. Setelah semua Grand Finalis menunjukkan bakat mereka masing-masing
dan telah dikomentari dan dinilai oleh para juri, maka diakhir acara diumumkan siapa yang menjadi juara ke 5 sampai juara ke 1.juara ke 5 dimenangkan oleh
Airlangga, juara ke 4 diraih oleh Ariel, juara ke 3 diraih oleh Firas, juara ke 2 diraih oleh Anky, sedangkan juara 1 diraih oleh Rafi. Semua peserta mendapatkan
hadiah-hadiah yang menarik.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel pada satu faktor
berkaitan dengan variasi dan faktor lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.3 populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 1995: 141. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya
adalah seluruh siswa SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi, mulai dari kelas III sd VI, yang jumlahnya sebanyak 160 orang Bag. Kesiswaan SD Negri 164518
Kota Tebing Tinggi.
Tabel 3.1 Populasi
Kelas Jumlah
III 40
VI 40
V 40
VI 40
Jumlah 160
Sumber : Bagian Kesiswaan SD Negeri 164518 Kota Medan 20122013 3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan cara tertentu Nawawi, 2001: 144. Dalam buku yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Arikunto 2002: 120, sampel adalah gambaran sebahagian karakter dan mewakili sebagian populasi dan tidak bias memiliki kesempatan
yang sama, valid atau tidak dipengaruhi oleh waktu dan biaya. Adapun menentukan jumlah sampel maka digunakan pendapat Arikunto, yaitu tingkat
populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10 – 15 atau
Universitas Sumatera Utara
20 – 25 , tetapi jika kurang dari 100 orang maka seluruh pupulasi dijadikan sampel Arikunto, 2002: 20. Peneliti mengambil sampel sebanyak 25 dari
populasi. Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak:
n = 160 x 25 = 40 orang
Selanjutnya setelah melihat jumlah populasi yang terdiri dari beberapa kelas, yakni kelas I, II, III, dan IV. Agar sampel penelitian dianggap representatif
maka dalam penarikan sampel digunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang terpilih di setiap kelas adalah :
Tabel 3.2 Sampel
No Kelas Populasi
Penarikan sampel Sampel
1 III
40 40 × 30
120 10
2 IV
40 40 × 30
120 10
3 V
40 40 × 30
120 10
4 VI
40 40 × 30
120 10
Jumlah 40
Universitas Sumatera Utara
Setelah jumlah sampel diperoleh kemudian didistribusikan ke masing- masing kelas, maka teknik selanjutnya adalah Teknik Distribusi Sampel , yakni
dengan cara:
3.3.3 Purposive Sampling
Pengambilan sampling dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu
yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006: 154. Adapun kriteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
• Siswa Kelas III, IV,V, dan VI SD Negeri 164518 Kota Tebing Tinggi.
• Siswa tersebut telah menonton minimal 3x program acara Super Boy Indonesia Di SCTV.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literartur dan sumber bacaan yang
relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal, internet, literature, serta tulisan
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
3.4.2 Penelitian lapangan Field Research
Penelitian ini dilakukan melalui kegiatan survey di lokasi penelitian, dimana pengumpulan data dari responden melalui:
1. Kuesioner: daftar pertanyaan dengan alternatif option jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai
aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat pribadinya Suyanto dan Sutinah, 2005: 60. Kuesioner dalam penelitian ini berisi tentang
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan yang mengarah pada apakah tayangan Super Boy Indonesia berpengaruh terhadap pengenbangan bakat setiap responden.
2. Pengamatan peneliti terhadap acara tersebut minimal 1 bulan.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis yaitu:
a. Analisis Tabel Tunggal
Suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
Tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995: 266. b. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah
variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273.
c. Uji Hipotesis