4. Efek hilangnya perasaan tidak nyaman: untuk memenuhi kebutuhan psikologis dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman.
5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu: media dapat menimbulkan perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Ardianto, 2004: 39.
Sedangkan efek pesan Media Massa, yaitu:
1. Efek Kognitif: berhubungan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya bingung
menjadi jelas. 2. Efek Afektif: berkaitan dengan perasaan, akibat menyaksikan tayangan
tertentu dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak. 3. Efek Behavioral: berkaitan dengan niat, tekad, usaha yang cenderung
melakukan suatu tindakan atau kegiatan, yang sebelumnya didahului oleh efek kognitif dan afektif. Ardianto, 2004: 40
Untuk memahami proses komunikasi massa perlu dilakukan pemahaman dengan bentuk analisis makro dan analisis mikro, walaupun pada akhirnya
memiliki hasil yang sama dengan alasan khalayak menggunakan media. Ada beberapa motif memilih media, yaitu:
1. Coginition Pengamatan
Media digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan masyarakat terhadap pengetahuan dan wawasan bahkan beberapa masyarakat
menggunakan media untuk membangkitkan ide.
2. Diversion Diversi
Media digunakan sebagai sarana untuk relax dan memeuaskan kebutuhan secara emosional bahkan bisa membangkitkan semangat setelah begitu
jenuh dari rutinitas hidup sehari-hari.
3. Social Utility Kegunaan Sosial
Media digunakan sebagai alat untuk mempererat kontak atau hubungan dengan teman, keluarga, dan masyarakat, misalnya membahas cerita
hangat yang sedang terjadi dengan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
4. Withdraw Menarik
Media juga digunakan sebagai alasan untuk melakukan tugas dan untuk menjaga privacy agar tidak diganggu orang lain.
5. Linkage Pertalian
Media massa dapat menyatukan khalayak yang beragam sehingga membentuk suatu pertalian yang berdasarkan minat dan kepentingan yang
sama. Dominick, 2002: 43 Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi institutionalized person. Yang dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat
kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur surat kabar sebagai contoh. Melalui
tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa
fasilitas lembaga. Pers adalah suatu lembaga sosial. Dalam UU RI no 40 tahun 1999 tentang
pers, pasal 1 ayat 1 menyatakan: “Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam
bentuk lainnya.dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia”. Bentuk institusi media massa dipertegas lagi pada
pasal 1 ayat 2 yang menyatakan: “Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak,
media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi”.
McQuail, 1987 dalam Nurudin, 2003 menyatakan bahwa komunikator dalam proses komunikasi massa selain merupakan sumber pesan, mereka juga
berperan sebagai gate keeper yaitu berperan untuk menambah, mengurangi,
Universitas Sumatera Utara
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami oleh audiennya.
Harold D.Laswell dalam Wiryanto, 2005 memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Unsur who sumber atau komunikator. Sumber utamanya dalam