Data Penanganan Kasus Pencurian pada Polresta Medan Sejajaran tahun 2013, 2014, dan 2015

secara langsung bagaimana tindak pidana ini terjadi, tersangka adalah bagian dari kelompok kejahatan tertentu yang mungkin dilindungi ataupun memiliki jabatan tertentu yang mempersulit penangkapan, dan dalam perkara ini biasanya sangat dibutuhkan keterangan ahli untuk membantu pengungkapannya.

3. Data Penanganan Kasus Pencurian pada Polresta Medan Sejajaran tahun 2013, 2014, dan 2015

Adapun data jumlah tindak pidana pencurian sesuai klasifikasi pada Polresta Medan yang dicatat sepanjang tiga tahun terakhir adalah, sebagai berikut: Tabel 1. Pencurian dengan Kekerasan No. Uraian Tahun Jumlah 2013 2014 2015 1. Kejahatan yang dilaporkan 606 734 570 1910 2. Kejahatan yang diselesaikan 266 461 375 1102 3. Persentasi 43,8 62,8 65,7 57,6 Keterangan: 1. Kejahatan yang dilaporkan adalah kejahatan yang telah dicatat dalam buku registrasi B1 sebagai data semua laporan kejahatan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Kota Medan 2. Kejahatan yang diselesaikan adalah kejahatan yang dicatat dalam buku register B2 sebagai kejahatan yang telah selesai diproses di tahap Kepolisian dan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sesuai dengan data pada Tabel 1. Bahwa penyelesaian tindak pidana pencurian dengan kekerasan persentasinya hanya 57,6 dari total jumlah Universitas Sumatera Utara kejahatan yang dilaporkan, ini berarti penanganan yang dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir tingkat keberhasilannya masih tergolong rendah karena hanya lebih 7,6 dari setengahnya kejahatan yang dilapor. Tabel 2. Pencurian dengan Pemberatan No. Uraian Tahun Jumlah 2013 2014 2015 1. Kejahatan yang dilaporkan 2,238 2,255 1,495 5988 2. Kejahatan yang diselesaikan 1,023 1,135 957 3115 3. Persentasi 45,7 50,3 64,01 52,02 Keterangan: 1. Kejahatan yang dilaporkan adalah kejahatan yang telah dicatat dalam buku registrasi B1 sebagai data semua laporan kejahatan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Kota Medan 2. Kejahatan yang diselesaikan adalah kejahatan yang dicatat dalam buku register B2 sebagai kejahatan yang telah selesai diproses di tahap Kepolisian dan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sesuai dengan data pada Tabel 2. Bahwa penyelesaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan persentasinya bahkan lebih rendah dari pencurian dengan kekerasan. Total jumlah kejahatan yang dilaporkan hampir dua kali lipat dari jumlah kejahatan yang diselesaikan tiga tahun tersebut, ini berarti penanganan yang dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir tingkat keberhasilannya masih tergolong rendah karena hanya lebih 2,02 dari setengahnya kejahatan yang dilapor. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Pencurian Kendaraan Bermotor No. Uraian Tahun Jumlah 2013 2014 2015 1. Kejahatan yang dilaporkan 3,469 2,798 1909 8176 2. Kejahatan yang diselesaikan 361 521 580 1462 3. Persentasi 10,4 18,6 30,3 17,88 Keterangan: 1. Kejahatan yang dilaporkan adalah kejahatan yang telah dicatat dalam buku registrasi B1 sebagai data semua laporan kejahatan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Kota Medan 2. Kejahatan yang diselesaikan adalah kejahatan yang dicatat dalam buku register B2 sebagai kejahatan yang telah selesai diproses di tahap Kepolisian dan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sesuai dengan data pada Tabel 3. Bahwa penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor berjalan sangat lambat, persentasinya bahkan berada pada angka 10-30 yang berarti tidak mencapai setengahnya dari total jumlah kejahatan yang dilaporkan. Penanganan yang dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir tingkat keberhasilannya tergolong sangat rendah, hal ini dikemukakan oleh penyidik di Polresta Medan dikarenakan sulitnya menemukan tersangka dan barang bukti pada saat kejahatan telah terjadi. Tabel 4. Pencurian Biasa digabungkan dengan pencurian ringan No. Uraian Tahun Jumlah 2013 2014 2015 1. Kejahatan yang dilaporkan 526 611 405 1542 2. Kejahatan yang diselesaikan 675 374 351 1400 3. Persentasi 128,3 61 86,6 90,79 Universitas Sumatera Utara Keterangan: 1. Kejahatan yang dilaporkan adalah kejahatan yang telah dicatat dalam buku registrasi B1 sebagai data semua laporan kejahatan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Kota Medan 2. Kejahatan yang diselesaikan adalah kejahatan yang dicatat dalam buku register B2 sebagai kejahatan yang telah selesai diproses di tahap Kepolisian dan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sesuai dengan data pada Tabel 4. Bahwa penyelesaian tindak pidana pencurian biasa persentasinya adalah yang paling tinggi di bandingkan tiga jenis pencurian lainnya. Total jumlah kejahatan yang dilaporkan hampir sama jumlahnya dengan jumlah kejahatan yang diselesaikan tiga tahun tersebut, ini berarti penanganan yang dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir tingkat keberhasilannya tergolong baik, hal ini juga dikarenakan penyelesaian perkara lebih banyak menggunakan konsep diversi karena pelakunya kebanyakan adalah anak jadi tidak memakan waktu yang panjang. 46 Adapun persentasi jumlah kejahatan pencurian yang dapat diselesaikan proses hukumnya tiga tahun terakhir secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut: 47 46 Hasil wawancara dengan IPDA Ridwan, Kasubnit Idik 7 bidang Ranmor Reskrim Polresta Medan pada tanggal 5 Februari 2016 pukul 14.30 WIB 47 Diolah dari Data Kriminalitas Pencurian SAT Reskrim Polresta Medan Sejajaran tahun 2013, 2014, dan 2015 yang memberikan informasi jumlah kriminal total dan kriminal yang diselesaikan prosesnya setiap tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Persentasi kejahatan yang diselesaikan pada tindak pidana Pencurian No. Jenis Kasus Kejahatan yang diselesaikan 2013 2014 2015 1. Pencurian dengan Kekerasan 43,8 62,8 65,7 2. Pencurian dengan Pemberatan 45,7 50,3 64,01 3. Pencurian Kendaraan Bermotor 10 18,6 30,3 4. Pencurian Biasa 128,3 61 86,6 Rata-rata kejahatan yang diselesaikan 56,95 48,17 61,65 Dari penyajian data diatas, terdapat beberapa keterangan mengenai penanganan tindak pidana pencurian pada Polresta Medan, yaitu: 1. Persentasi total kejahatan adalah 100 setiap tahunnya, jika diperbandingkan dengan angka penyelesaian kejahatannya, persentasi penyelesaian kejahatan tersebut rata-rata tidak bisa mencapai 100. 2. Kejahatan pencurian yang telah selesai ditangani setiap tahunnya dapat terdiri dari kejahatan pada tahun-tahun sebelumnya yang belum bisa diselesaikan tahun itu juga dan kejahatan pada tahun penyelesaian penanganan perkara. 3. Pencurian dengan kekerasan, pemberatan, dan kendaraan bermotor proses penyelesaiannya mengalami peningkatan. Universitas Sumatera Utara 4. Proses pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor tergolong berat, hal ini dapat dilihat dari persentasi dari tahun ke tahun sangat kecil. 5. Pada tahun 2013, persentasi penyelesaian kejahatan pencurian biasa lebih besar 28,3 melebihi 100 total kejahatan tahun tersebut, hal ini dapat dikarenakan pengungkapan kasus tersebut tergolong ringan. 6. Kepala Sub Unit Idik 7 bidang Ranmor, Ridwan mengatakan bahwa pelaku pencurian kendaraan bermotor dan pencurian biasa didominasi pelaku anak, oleh karena itu upaya diversiperdamaian yang dilakukan cukup membantu penyelesaian penanganan kejahatan dengan lebih cepat. 48 7. Jika dilihat dari persentasi rata-rata kejahatan yang diselesaikan setiap tahunnya, jumlah kasus yang masih dalam proses penyelesaian tergolong besar karena masih tersisa hampir setengahnya. B. Sistem Penanganan Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan oleh Orang Dewasa pada Polresta Medan Berbicara mengenai penanganan tindak pidana berarti berbicara mengenai penegakan hukum pidana materil yakni kajian tentang ilmu hukum acara pidana. Ilmu hukum pidana yang sangat luas pembahasannya dalam konteks pembahasan ini khusus membahas suatu proses penegakan hukum dalam sistem peradilan pidana umum di Indonesia pada tahap penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian resor kota Medan untuk menangani Kejahatan Pencurian. 48 Hasil wawancara dengan IPDA Ridwan, Kasubnit Idik 7 bidang Ranmor Reskrim Polresta Medan pada tanggal 5 Februari 2016 pukul 14.30 WIB Universitas Sumatera Utara

1. Tahap Penyelidikan