orang luka berat atau mati. Sanksi bagi pelaku adalah hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-
lamanya dua puluh tahun. e.
Pencurian dalam kalangan keluarga Pencurian yang diatur pada pasal 367 KUHP ini adalah pencurian
yang apabila dilakukan suami atau isterinya yang secara hukum tunduk pada Kitab undang-undang hukum sipil perdata, maupun hukum adat,
hukum islam, selama masih ada dalam tali perkawinan maka pencurian ini hanya bisa dituntut apabila ada pengaduan dari pihak yang dirugikan
isterisuami karena termasuk dalam delik aduan.
2. Klasifikasi Pencurian pada Polresta Medan
Berdasarkan data kriminalitas pencurian dari Polresta Medan pada tiga tahun terakhir, terdapat jumlah kejahatan total atau crime total CT dan
kejahatan yang penanganannya sudah selesai atau crime clearance CC dengan pembagian jenis kasus pencurian menjadi empat bagian, yaitu sebagai
berikut: a.
Pencurian dengan Kekerasan b.
Pencurian dengan Pemberatan c.
Pencurian Kendaraan Bermotor d.
Pencurian Biasa digabungkan dengan pencurian ringan Menurut H. Manurung, Kepala URBIN OPS SAT Reskrim Polresta
Medan, secara khusus pembagian atau jenis tindak pidana pencurian yang terdapat pada Kepolisian Resor Kota Medan ada tiga. Klasifikasi Pencurian di
Universitas Sumatera Utara
Kepolisian ini, apabila didalam KUHP telah diatur jenis-jenis pencurian berdasarkan pada unsur subjektif, objektif, dan berat ringannya sanksi maka di
kepolisian juga terdapat klasifikasi didasari oleh tingkat kesulitan pengungkapan atau penyidikannya. Adapun ketiga klasifikasi tersebut, yaitu:
45
a. Perkara Pencurian RinganMudah
Kondisi dimana pada perkara ini pelaku tertangkap tangan, yang berarti alat bukti yang dibutuhkan sebagian besar telah dimiliki oleh
kepolisian, termasuk di dalamnya adalah saksi. Pencurian bisa saja tergolong dalam jenis tindak pidana pencurian berat sesuai KUHP
namun si pelaku tertangkap tangan sehingga tergolong mudah untuk diungkap.
b. Perkara Pencurian Sedang
Salah satu keadaan pada proses lidik dan sidik dimana tersangka diketahui dan telah cukup saksi, telah juga terdapat barang bukti petunjuk
yang mengarah keterlibatan tersangka, tetapi dalam hal ini tersangka melarikan diri atau belum tertangkap sehingga perlu dilakukan pengejaran.
Kondisi tersangka yang sudah tertangkap dalam kondisi sehat dan dia bukan orang yang memiliki kelompok kejahatan tertentu.
c. Perkara Pencurian BeratSulit
Proses pengungkapan pencurian berat memerlukan proses lidik yang panjang karena tersangka tidak diketahui dan bukti-bukti yang dapat
dijadikan petunjuk sangat minim. Kondisi nya saksi tidak mengetahui
45
Hasil wawancara dengan IPDA H. Manurung Kepala URBIN OPS. SAT Reskrim Polresta Medan pada tanggal 5 Februari 2016 pukul 13.30 WIB
Universitas Sumatera Utara
secara langsung bagaimana tindak pidana ini terjadi, tersangka adalah bagian dari kelompok kejahatan tertentu yang mungkin dilindungi ataupun
memiliki jabatan tertentu yang mempersulit penangkapan, dan dalam perkara ini biasanya sangat dibutuhkan keterangan ahli untuk membantu
pengungkapannya.
3. Data Penanganan Kasus Pencurian pada Polresta Medan Sejajaran tahun 2013, 2014, dan 2015