C. Kerangka Berpikir
Motivasi  adalah  keseluruhan  daya  penggerak  di  dalam  diri  siswa  yang menimbulkan,  menjamin  kelangsungan,  dan  memberikan  kegiatan  belajar
diharapkan  tujuan    tercapai  Sardiman  AM,  2006:  102.  Motivasi  inilah  yang mendorong  seseorang  untuk  melakukan  suatu  kegiatan  atau  pekerjaan.  Dengan
motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan insiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran  kontekstual  contextual  teaching and  learning-CTL  menurut Nurhadi dalam Sugianto 2008:146 adalah  konsep belajar  yang mendorong guru
untuk  menghubungkan  antara  materi  yang  diajarkan  dan  situasi  dunia  nyata siswa..
Siswa  yang  termotivasi  baik  dalam  pelajaran  akan  melakukan  lebih  banyak aktivitas  dan  lebih  cepat  belajar  jika  dibandingkan  dengan  siswa  yang  yang
kurang atau tidak termotivasi ketika belajar. Konstribusi model pembelajaran CTL terhadap peningkatan motivasi belajar
IPA  adalah  ketika  para  siswa  menyusun  proyek  atau  menemukan  permasalahan yang  menarik,  ketika  mereka  membuat  pilihan  dan  menerima  tanggung  jawab,
mencari  informasi  dan  menarik  kesimpulan,  ketika  mereka  secara  aktif  memilih, menyusun,  mengatur,  menyentuh,  merencanakan,  menyelidiki,  mempertanyakan
dan membuat keputusan, mereka mengaitkan isi akademis dengan konteks dalam situasi kehidupan, dan dengan cara ini mereka menemukan makna.
Pembelajaran  merupakan  serangkaian  kegiatan  yang  dilaksanakan  oleh siswa dan  guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan  yang
sudah  ditetapkan.  Motivasi  belajar  IPA  siswa  kelas  II  SDN  02  Gambirmanis rendah  khususnya  pada  Kompetensi  Dasar  “Mengenal  berbagai  sumber  energi
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya”. Upaya yang dilakukan  peneliti  untuk  mengatasi  masalah  tersebut  adalah  dengan  penerapan
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA. Agar  kerangka  pemikiran  yang  ditujukan  untuk  mengarahkan  jalannya
penelitian  tindakan  tidak  menyimpang  dari  pokok  permasalahan,  maka  kerangka pemikiran  dapat  digambarkan  dalam  sebuah  skema  agar  peneliti  mempunyai
gambaran  yang  jelas dalam  melakukan penelitian. Skema  kerangka pemikiran  ini dapat disusun seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Tindakan