Besarnya tingkat keuntungan yang diminta kreditor tersebut adalah sama dengan tingkat bunga yang menyamakan present value
penerimaan di masa mendatang berupa bunga dan pokok pinjaman dengan dana yang diberikan saat ini. Besarnya tingkat keuntungan
ini kemudian dijadikan sebagai pembanding internal rate of return yang merupakan informasi untuk menerima atau menolak suatu
investasi. Apabila besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan kreditor sama dengan besarnya internal rate of return, berarti
perusahaan tidak akan mampu untuk membayar tingkat bunga dan pokok pinjamannya yang berarti pula menyebabkan turunnya
tingkat keuntungan earning per share. Dengan demikian bunga merupakan pos yang menjadi pengurang income, sehingga semakin
besar tingkat bunga yang menjadi beban keuangan bagi perusahaan, akan berdampak terhadap penurunan income yang
dimiliki perusahaan dan pada akhirnya juga akan menurunkan tingkat rentabilitas modal sendiri, dan begitu pula sebaliknya.
2.4. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi atau disebut juga Return on Assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas. ROA mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud
adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri
Universitas Sumatera Utara
maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim 2003:159, “Rentabilitas Ekonomi adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan asset kekayaan yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut”. Menurut Bringham dan
Houston 2001 : 90, “Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva ROA setelah bunga dan pajak”. Dapat
disimpulkan ROA adalah mengukur perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi beban bunga dan pajak Earning After Tax EAT yang dihasilkan
dari kegiatan pokok perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan untuk melakukan aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan dinyatakan
dalam persentase. Faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Asset ROA terdiri dari
profit margin dan tingkat perputaran aktiva turnover of operating asset. 1.
Profit Margin Profit Margin yaitu keuntungan operasi yang dinyatakan dalam
persentase dan jumlah penjualan bersih, profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan
penjualan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan
melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan pendapatan yang diterima.
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat Perputaran Aktiva Turnover of operataing asset
Turnover of operating asset merupakan tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi dalam suatu periode tertentu. Turnover of
operating asset mengukur sampai seberapa jauh aktiva usaha dipakai dalam perusahaan, selainitu juga dimaksudkan untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating asset dalamsatu periode.
Hasil kali antara profit margin dengan turnover of operating asset menentukan tinggi reendahnya rentabilitas ekonomi. Semakin tinggi
tingkat profit margin atau turnover of operating asset maka akan mengakibatkan naiknya rentabilitas ekonomi. Apabila ingin
memperbesar rentabilitas ekonomi dengan cara memperbesar profit margin, berarti berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan
efisiensi di bidang produksi, penjualan, dan pembenahan administrasi. Sedangkan untuk memperbesar rentabilitas ekonomi dengan cara
memperbesar turnover of operating asset berhubungan dengan kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar
maupun aktiva tetap.
2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu