modal. Semua modal yang bekerja di dalam perusahaan adalah modal sendiri dan modal asing. Rentabilitas menunjukkan perbandingan perbandingan
antara laba dengan modal atau aktiva yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut. Menurut Martono 2001 : 18, “Rentabilitas
adalah ratio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut”.
Sedangkan menurut Harahap 2004 : 395,”Rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan melalui
semua kemampuan dan sumber daya yang ada”. Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-
macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu
laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba neto sesudah pajak diperbandingkan dengan
keseluruhan aktiva ”tangible”, ataukah yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri.
Dengan adanya bermacam-macam cara dalam penilaian rentabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan jika ada beberapa perusahaan yang
berbeda-beda dalam cara menghitung rentabilitasnya. Yang penting ialah rentabilitas mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efisiensi
penggunaan modal dalam perusahaan yang bersangkutan.
2.3. Rentabilitas Modal Sendiri
Universitas Sumatera Utara
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal sendiri. Karena yang bekerja hanya modal
sendiri maka laba yang dibagi adalah laba untuk pemegang saham, yakni earning after tax. Menurut Riyanto 2001 : 44, “Rentabilitas modal sendiri
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik modal sendiri yang ada dalam perusahaan itu”. Dengan demikian
rentabilitas modal sendiri merupakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal sendiri yang dioperasionalkan dalam
perusahaan. Semakain besar rentabilitas modal sendiri, berarti semakin besar pula
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tersedia bagi pemiliknya. Laba yang diperhitungkan adalah laba usaha setelah dikurangi
dengan bunga modal asing dan pajak perseroan. Faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas modal sendiri :
a. Struktur Modal
Kebijakan pemenuhan kebutuhan dana akan menentukan tingkat financial leverage suatu perusahaan. Perkembangan financial
leverage bersama-sama dengan rentabilitas ekonomi dan tingkat tingkat bunga kredit sangat mempengaruhi perkembangan
rentabilitas modal sendiri. Pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri pada berbagai penggunaan modal asing,
secara teori dikatakan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan modal
Universitas Sumatera Utara
asing dan modal sendiri dengan tingkat bunga tetap, maka penggunaan modal asing yang lebih besar akan meningkatkan
rentabilitas modal sendiri. Penambahan modal asing akan mampu meningkatkan rentabilitas modal sendiri dalam kondisi rentabilitas
ekonomis ROA lebih besar dibandingkan suku bunga yang berlaku dan sebaliknya.
b. Return on Asset ROA
Pengaruh ROA terhadap rentabilitas modal sendiri pada berbagai penggunaan modal asing secara teoritis adalah bahwa semakin
tinggi rentabilitas ekonomis dengan tingkat bunga tetap maka penggunaan modal asing yang lebih besar akan mengakibatkan
kenaikan rentabilitas modal sendiri perusahaan umumnya menurun. Rentabilitas ekonomis dengan rentabilitas modal sendiri
saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu apabila rentabilitas ekonomis lebih
kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar
dibandingkan apabila digunakannya modal asing, dan sebaliknya. c.
Tingkat Bunga Beban bunga adalah biaya yang ditanggung perusahaan karena
menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Dengan demikian, beban bunga adalah sebesar tingkat keuntungan yang
diminta required rate of return oleh investor atau pemilik dana.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya tingkat keuntungan yang diminta kreditor tersebut adalah sama dengan tingkat bunga yang menyamakan present value
penerimaan di masa mendatang berupa bunga dan pokok pinjaman dengan dana yang diberikan saat ini. Besarnya tingkat keuntungan
ini kemudian dijadikan sebagai pembanding internal rate of return yang merupakan informasi untuk menerima atau menolak suatu
investasi. Apabila besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan kreditor sama dengan besarnya internal rate of return, berarti
perusahaan tidak akan mampu untuk membayar tingkat bunga dan pokok pinjamannya yang berarti pula menyebabkan turunnya
tingkat keuntungan earning per share. Dengan demikian bunga merupakan pos yang menjadi pengurang income, sehingga semakin
besar tingkat bunga yang menjadi beban keuangan bagi perusahaan, akan berdampak terhadap penurunan income yang
dimiliki perusahaan dan pada akhirnya juga akan menurunkan tingkat rentabilitas modal sendiri, dan begitu pula sebaliknya.
2.4. Rentabilitas Ekonomi