wawancara bahwa responden yang setuju tentang keharusan membangun septictank ramah lingkungan dalam mengurangi tingkat pencemaran sangat
diperlukan untuk kelestarian lingkungan dan untuk generasi selanjutnya, hal ini karena limbah yang dihasilkan septictank ramah lingkungan tidak mencemari
lingkungan alam karena air yang dihasilkan sudah bersih sehingga tanah tidak tercemar. Pencemaran lingkungan yang mereka rasakan di lingkungan mereka
tinggal sudah parah sehingga mereka setuju karena hal tersebut dianggap akan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dan untuk kelestarian lingkungan
alam kedepannya. Sementara 19 orang responden 63 kurang setuju dengan hal tersebut dengan alasan walaupun septictank ramah lingkungan penting
keberadaannya tetapi tidak semua mampu untuk membangunnya karena biaya yang tidak terjangkau masyarakat.
5.3.3 Partisipasi Masyarakat Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan
Partisipasi responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Kehadiran dalam Pertemuan
dengan Puskesmas Mengenai Kebersihan Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Aktif hadir
Kurang aktif hadir Tidak pernah hadir
2 24
4 7
80 13
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil data pada tabel 5.22 bahwa sebagian besar responden yakni 24 orang 83 kurang aktif mengikuti pertemuan dengan pihak
Puskesmas mengenai kebersihan lingkungan, karena waktu pertemuan itu terkadang bersamaan dengan kesibukan para warga melakukan aktifitas dan juga
kurang nya informasi yang diberikan tentang kegiatan tersebut, kurangnya sosialisasi dari pihak Puskesmas merupakan kendala utamanya. Sedangkan 4
orang 13 tidak pernah hadir dalam pertemuan tersebut karena tidak mendapatkan informasi dan 2 orang 7 responden aktif mengikuti pertemuan
tersebut dengan intensitas 3 kali dalam sebulan atau lebih, mereka aktif dalam kegiatan tersebut.
Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Kehadiran Dalam
SosialisasiPemicuan Oleh Lembaga YAKMI No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Aktif hadir
Kurang aktif hadir Tidak aktif hadir
15 9
6 50
30 20
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.23 bahwa sebagian besar responden
yakni 15 orang 50 aktif dalam mengikuti kegiatan sosialisasipemicuan mengenai sanitasi lingkungan dan septictank ramah lingkungan, sosialisasi ini
diadakan 4 kali dalam sebulan dan intensitas kehadiran 1 kali dalam seminggu maka akan dimasukkan dalam kategori aktif. Mereka aktif dan antusias mengikuti
kegitan tersebut karena merasa kegiatan ini penting untuk mengubah pola perilaku
Universitas Sumatera Utara
mereka dan masyarakat lainnya dalam hal kesehatan lingkungan disamping juga aktif karena ingin mendapatkan bantuan yang cukup membantu bagi mereka.
Sementara 9 orang responden 30 kurang aktif dalam mengikuti sosialisasi karena kehadiran yang hanya dibawah 1 kali dalam 2 minggu
dikarenakan mereka tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk mengikuti program tersebut, sehingga ketika ada waktu luang sajalah mereka bisa
mengikutinya dan 6 orang responden 20 tidak aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut dengan intensitas yang hanya 1 kali dalam sebulan disamping juga tidak
memiliki waktu sebagian dari mereka juga menganggap kegiatan ini tidak terlalu penting dikarenakan tidak tertarik dengan penggunaan septictank ramah
lignkungan tersebut.
Tabel 5.24 Distribusi Responden Berdasarkan Keaktifan dalam
MengikutiSosialisasiPemicuan oleh Lembaga YAKMI No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Aktif
Kurang aktif Tidak aktif
3 23
4 10
77 13
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.24 bahwa 3 orang responden 10 memiliki
keaktifan dalam mengikuti sosialisasipemicuan oleh lembaga YAKMI, partisipasi ini berupa ikut bertanya, memberikan pendapat dan memberikan saran
atau masukan dalam forum kegiatan. Mereka ikut aktif karena merasa tertarik dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan tersebut sehingga antusias
Universitas Sumatera Utara
selama mengikuti kegiatan tersebut. Selanjutnya 23 orang responden 77 kurang aktif dalam kegitan dimana mereka hanya bertanya atau hanya
memberikan pendapat saja dan 4 orang 13 responden tidak aktif dalam kegiatan sosialisasi tersebut, karena antusias yang kurang dimana mereka
mengikuti kegiatan Tersebut tetapi bukan karena kemauan sendiri seperti hasil
wawancara dengan salah satu warga yakni Ibu elisa 35thn mengatakan “ saya
datang kemari karena diajak bu kepling, jadi segan kalau gak datang
”.
Tabel 5.25 Distribusi Responden Berdasarkan Penyampaian Kembali
Informasi Mengenai Pentingnya Sanitasi, Septictank Ramah Lingkungan danBahaya BAB Sembarangan
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Kerabat, orang lain diluar daerah
Keluarga Tidak Pernah
15 14
1 50
47 3
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.25 bahwa 15 orang 50 responden
menyampaikan kembali tentang materi mengenai pentingnya sanitasi, septictank ramah lingkungan dan bahaya dari buang air besar sembarangan BAB dari hasil
kegiatan sosialisasi kepada kerabat, orang lain diluar daerah masyarakat luas. Mereka berpikir kegiatan ini bermanfaat sehingga perlu untuk menyampaikan
kembali pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kegiatan tersebut kepada masyarakat luas. Sementara 14 orang 47 responden menyampaikan kembali
Universitas Sumatera Utara
tentang materi tersebut kepada orang terdekatnya saja yakni keluarga karena pengetahuan ini dianggap penting untuk kesehatan keluarga mereka. Selanjutnya
1 orang responden 3 tidak pernah menyampaikan kembali informasi tersebut karena kurangnya pengetahuan yang didapat sehingga mereka tidak pernah
menyampaikan kembali materi tersebut dikarenakan tidak maksimal nya informasi yang mereka serap.
Tabel 5.26 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Membersihkan
Lingkungan di Sekitar Rumah No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Setiap Hari
Bila Kelihatan Kotor Tidak Pernah
29 1
- 97
3 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.26 bahwa 29 orang 97 responden
membersihkan lingkungan di sekitar rumah pekarangan rumah setiap hari baik ketika kotor maupun ketika belum kotor hal ini dikarenakan demi menjaga
kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya dan 1 orang responden lainnya 3 membersihkan
lingkungan disekitar
rumahnya hanya
ketika lingkunganpekarangan rumahnya tersebut terlihat kotor saja. Para responden
menganggap banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan sehingga apabila tidak kotor lebih baik mengerjakan kegiatan yang lain. Tidak ada responden yang
menjawab tidak pernah membersihkan lingkungan disekitar rumahnya hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Aktif Mengikuti Kegiatan Bersama
Gotong Royong yang Berhubungan dengan Kebersihan Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Aktif
Kurang Aktif Tidak Pernah
1 23
6 3
77 20
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.27 bahwa 1 orang responden 3
memiliki partisipasi yang aktif dalam kegiatan bersama gotong royong dan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan seperti membuang sampah,
membersihkan parit, kategori aktif apabila responden mengikuti kegiatan gotong royong 3 kali dalam sebulan atau lebih karena gotong royong dilakukan setiap
minggunya pada hari minggu pagi. Mereka aktif dalam gotong royong karena menganggap kegiatan ini
penting bagi kebersihan lingkungannya dan akan bermanfaat bagi kesehatan mereka. Selanjutnya 23 orang 77 responden kurang aktif dalam kegitan
gotong royong tersebut dengan intensitas yang hanya 2 kali dalam sebulan atau kurang mereka kurang aktif karena adanya jadwal yang berbenturan dengan
kegiatan gotong royong tersebut sehingga mengikutinya ketika ada waktu luang saja. Sementara 6 orang responden 20 tidak pernah mengikuti kegiatan gotong
royong dengan alasan karena kegiatan gotong royong tidak sampai pada rumah mereka sehingga mereka tidak merasa berkepentingan untuk ikut gotong royong
yang diadakan kelurahan atau mungkin juga kurang nya kesadaran mereka terhadap kebersihan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28 Distribusi Responden Berdasarkan Keterlibatan Keluarga dalam Kegiatan
Kebersihan Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Melibatkan setiap hari
Kurang melibatkan Tidak melibatkan
9 18
3 30
60 10
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.28 bahwa 9 orang responden 30
selalu melibatkan keluarga atau orang terdekatnya dalam kegiatan kebersihan lingkungan setiap hari karena mereka menganggap hal ini perlu dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran akan kebersihan lingkungan dalam keluarga dan 18 orang 60 kurang melibatkan keluarga dalam membersihkan lingkungan
sekitarnya dimana mereka lebih memilih untuk membersihkan melakukannya sendiri selagi mereka bisa dan sanggup melakukannya sendiri.Sedangkan 3 orang
10 tidak melibatkan keluarga dalam membersihkan lingkungan sekitarnya karena responden sudah terbiasa melakukan sendiri karena keluarga memiliki
kesibukan diluar masing-masing. Berdasarkan hasil data pada tabel 5.29 dibawah ini bahwa 8 orang
responden 27 sudah membangun dan memiliki septictank ramah lingkungan di rumahnya, mereka membangun karena memiliki kesadaran akan kebersihan
lingkungan dan juga faktor adanya pemberian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Septictank
Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Sudah menggunakan
Belumakan menggunakan Tidak akan menggunakan
8 17
5 27
57 16
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Sedangkan 17 orang responden 57 responden belumakan menggunakan
septictank ramah lingkungan tersebut, mereka sadar akan manfaatnya dan memiliki keinginan untuk membangun tetapi masih terkendala dengan uang yang
belum cukup dan 5 orang responden 16 menjawab tidak akan menggunakan, hal ini karena kesadaran yang kurang akan sanitasi lingkungan dan partisipasi
yang kurang dalam kegiatan sosialisasi sehingga tidak mendapatkan pengetahuan dengan maksimal dan juga masalah materi yang menjadi halangan utama karena
tidak memiliki uang yang cukup.
5.4 Analisis Data Kuantitatif Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan