kegiatan pemicuan sehingga informasi yang didapat juga tidak maksimal Resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah
lingkungan seperti sumber air bersih yang akan tercemar kemudian akan sulit untuk mendapatkan sumber air bersih, terkena penyakit diaremencret akibat
tercemar bakteri E-coli.
5.3.2 Sikap Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan
Sikap responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dapat dilihatmelalui hasil data pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Terhadap Program Bantuan
Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Membantu
Kurang membantu Tidak membantu
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.15 bahwa hampir seluruh responden
yakni 28 orang 93 beranggapan bahwa program bantuan pembangunan septictank tersebut membantu karena adanya subsidi sebesar 2,5 juta dalam setiap
pembangunan septictank ramah lingkungan dan juga membantu dalam hal kesehatan karena dapat menghindarkan mereka dari bau limbah tinja yang dapat
menguap dan membantu mengurangi resiko terkena penyakit diaremencret.
Universitas Sumatera Utara
Seperti hasil wawancara dengan salah seorang responden yakni Bapak surahman 62thn
“program ini sangat membantu karena kita dapat subsidi 2,5 juta rupiah jadi saya tinggal menambah sikit aja,dan septic tank ini menjaga kita
supaya terhindar dari sumber penyakit karena bakteri ”. Responden yang lain sebanyak 2 orang 7 menganggap bahwa program bantuan tersebut kurang
membantu, mereka yang menganggap program tersebut kurang membantu yakni karena hanya disubsidi sebagian tidak sepenuhnya, sehingga mereka menganggap
jumlah 1,5 juta Rupiah yang dikeluarkan masih tetap saja terasa berat bagi mereka.
Berdasarkan dari hasil data responden 30 orang 100 mengatakan program bantuan dari YAKMI tersebut sangat bermanfaat bagi warga dan bagi
kesehatan lingkungan. adanya pengetahuan tentang sanitasi yang mereka dapatkan dari kegiatan pemicuansosialisasi tersebut dan mengatakan program tersebut
bermanfaat karena dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga merubah pola perilaku mereka tentang menjaga kesehatan lingkungan Dapat
mengurangi tingkat pencemaran di lingkungan tempat tinggal mereka
Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Terhadap Septictank
Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengurangi tingkat pencemaran
Septictank biasa sudah cukup Keduanya tidak perlu
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil data pada tabel 5.16 bahwa sebagian besar responden yakni 28 orang responden 93 beranggapan bahwa septictank ramah
lingkungan membantu mengurangi tingkat pencemaran karena kedap air sehingga air limbah kotoran tidak meresap dengan tanah, dan memiliki tabung filterisasi
yang mampu mengelola dan mensterilkan buangan limbah sehingga air buangan tidak mencemari lingkungan sekitar dan 2 orang responden 7 berpendapat
bahwa septictank biasa saja sudah cukup untuk digunakan tanpa harus menggunakan septictank ramah lingkungan. Mereka menganggap septictank biasa
sudah cukup untuk digunakan karena tidak pernah bermasalah selama memakai septictank tersebut.
Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya dibangun
septictank ramah lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Penting
Kurang penting Tidak penting
21 4
5 70
13 17
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.17 bahwa sebagian besar responden
yakni 21 orang 70 beranggapan bahwa septictank ramah lingkungan penting untuk dibangun didaerah tempat mereka tinggal, karena tingkat pencemaran
lingkungan yang sudah sangat tinggi di lingkungan tempat mereka tinggal dan septictank resapan tidak layak untuk digunakan. Berikut hasil wawancara dengan
salah satu responden yakni Ibu Tio risma sitanggang 48thn “septictank ramah
Universitas Sumatera Utara
lingkungan penting dibangun disini karena septictank resapan tidak layak lagi dipakai karena meresap ketanah jadi dapat mencemari tanah dan sumber air
bersih”. Kemudian 4 orang responden 13 mengatakan kurang penting karena
menganggap tingkat pencemaran belum terlalu tinggi tetapi tetap menganggap septictank ramah lingkungan bermanfaat untuk digunakan dan 5 orang 17
mengatakan tidak penting, karena menganggap pencemaran lingkungan belum tinggi masih biasa-biasa saja dan septictank resapan sudah cukup untuk
digunakan.
Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Program Septictank
Ramah Lingkungan Demi Kelangsungan Kesehatan Lingkungan Generasi Mendatang
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Mendukung
Kurang Mendukung Tidak Mendukung
21 9
- 70
30 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.18 bahwa sebagian besar responden
yakni 21 orang 70 mendukung pembangunan septictank ramah lingkungan tersebut guna kelangsungan generasi mendatang, bentuk dukungan tersebut adalah
dengan mendukung program tersebut dibuat didaerah lainnya di seluruh Indonesia dan menyampaikan akan manfaat septictank ramah lingkungan tersebut kepada
masyarakat luas. Mereka mendukung program tersebut karena menganggap
Universitas Sumatera Utara
lingkungan harus dijaga untuk masa depan anak cucu mereka, kemudian 9 orang responden 30 kurang mendukung mereka menganggap program tersebut perlu
untuk diterapkan didaerah lain akan tetapi partisipasinya dalam menyampaikan manfaat program tersebut kepada orang lain tidak ada.
Pada tabel 5.19dibawah ini dapat dilihat bagaimana tanggapan responden mengenai apakah cukup menggunakan septictank resapan tanpa harus
menggantinya dengan septictank ramah lingkungan.
Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Septictank Biasa Sudah
Cukup Tanpa Harus Membangun Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Tidak cukup
Kurang cukup Cukup
25 5
- 83
17 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.19 bahwa sebagian besar responden
yakni 25 orang 83 beranggapan bahwa septictank biasa resapan tidak cukup untuk digunakan dan harus menggantinya dengan septictank ramah
lingkungan,hal ini berdasarkan kondisi yang mereka alami ketika menggunakan septictank ramah lingkungan dan juga informasi yang mereka dapatkan dalam
kegiatan pemicuan mengenai septictank ramah lingkungan. Seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden yakni Ibu wagini 34thn yang
mengatakan “septictank biasa tidak cukup, banyak kurangnya seperti baunya yang sering menguap, tidak kedap air jadi kotoran tinja meresap ketanah bisa
mencemari sumur kita”.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil data dari responden 30 orang 100 mengatakan berminat menggunakan septic tank ramah lingkungan karena mereka memiliki
pemahan tentang pentingnya septic tank yang ramah lingkungan, namun tidak semua warga mampu untuk membangun septic tank ramah lingkungan karena
keterbatasan tersebut warga polonia yang membangun septic tank yang ramah lingkungan 8 unit saja. Akan tetapi sebagian warga yang tetap memiliki keinginan
untuk membangun septic tank yang ramah lingkungan. Berikut hasil wawancara dengan salah satu warga Ibu Rida 43th “Sebenar nya kami pingin nya
membangun septic tank ramah lingkungan ini tapi karena gak ada duit nantilah dulu karena ini pun masih ada yang lebih penting untuk anak sekolah”
Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Keyakinan Kesehatan Akan Lebih
Terjamin Jika Menggunakan Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Yakin
Kurang yakin Tidak yakin
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.20 bahwa sebagian besar responden
yakni 28 orang 93 meyakini bahwa kesehatan mereka akan lebih terjamin apabila menggunakan septictank ramah lingkungan dengan menganggap bahwa
septictank ramah lingkungan mampu mengurangi tingkat pencemaran di lingkungan mereka, dimana air buangannya sudah steril sehingga tidak
Universitas Sumatera Utara
mencemari tanah dan sumber air minum sehingga mereka yakin kesehatan mereka akan lebih terjaga. Sementara 2 orang responden 7 kurang meyakini karena
menganggap belum bisa menjawab apabila belum memakainya langsung. Berdasarkan hasil data responden semua 30 orang 100 mengatakan
setuju jika pemerintah mengeluarkan peraturan pelarangan BAB sembarangan karena alasan tingkat pencemaran sudah tinggi dan akan menyebarkan bibit
penyakit dan juga akan sangat meresahkan karena bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh tinja yang dibuang sembarangan.
Pada tabel 5.24 dibawah ini dapat dilihat sikap para responden apabila pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai keharusan membangun septictank
ramah lingkungan di masing-masing rumah tempat tinggal baik rumah yang sudah terbangun maupun yang baru akan dibangun.
Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pemerintah
Menetapkan Peraturan Tentang Keharusan Membangun Septictank Ramah Lingkungan
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Setuju
Kurang setuju Tidak Setuju
11 19
- 37
63 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.21 bahwa 11 orang responden 37
setuju apabila pemerintah mengeluarkan peraturan tentang keharusan membangun septictank yang ramah lingkungan di masing-masing rumah baik yang sudah
terbangun maupun pada rumah yang akan dibangun. Berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
wawancara bahwa responden yang setuju tentang keharusan membangun septictank ramah lingkungan dalam mengurangi tingkat pencemaran sangat
diperlukan untuk kelestarian lingkungan dan untuk generasi selanjutnya, hal ini karena limbah yang dihasilkan septictank ramah lingkungan tidak mencemari
lingkungan alam karena air yang dihasilkan sudah bersih sehingga tanah tidak tercemar. Pencemaran lingkungan yang mereka rasakan di lingkungan mereka
tinggal sudah parah sehingga mereka setuju karena hal tersebut dianggap akan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dan untuk kelestarian lingkungan
alam kedepannya. Sementara 19 orang responden 63 kurang setuju dengan hal tersebut dengan alasan walaupun septictank ramah lingkungan penting
keberadaannya tetapi tidak semua mampu untuk membangunnya karena biaya yang tidak terjangkau masyarakat.
5.3.3 Partisipasi Masyarakat Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan