5.3.1 Persepsi Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan
Persepsi responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dapat dilihat melalui hasil data pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap
Sanitasi Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
23 7
- 76
24 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Sanitasi lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan
merupakan salah satu cara dalam memperoleh kesehatan lingkungan manusia,terutama lingkungan fisik yaitu Air Tanah dan Udara Yang menjadi
indikator dari sanitasi lingkungan ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, saluran air parit yang baik dan lancar dan
pengelolaan aliran pembuangan air hujan. Berdasarkan hasil data pada tabel 5.6 dapat dilihat sebagian besar
responden mengetahui apa yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan yakni berjumlah 23 orang 76 dan yang kurang mengetahui sebanyak 7 orang
responden 24, banyaknya responden yang mengetahui tentang sanitasi lingkungan karena pengetahuan yang mereka dapatkan dari sosialisasipemicuan
mengenai sanitasi lingkungan yang rutin dilakukan setiap minggunya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa mereka dapat memiliki pengetahuan mengenai sanitasi lingkungan karena mereka aktif berkegiatan
dalam sosialisasipemicuan dan cukup antusias mengikutinya. Sanitasi lingkungan hal sangat penting bagi kehidupan manusia, banyak
manfaat yang didapatkan jika kita mampu menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Untuk melihat jawaban responden mengenai pentingnya sanitasi
lingkungan bagi kesehatan dapat diketahui melalui hasil data pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pentingnya
Sanitasi Lingungan Bagi Kehidupan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
27 3
- 90
10 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.7dapat dilihat bahwa 27 orang
responden 90 mengetahui pentingnya sanitasi lingkungan bagi kehidupan, banyak responden yang mengetahui karena mereka aktif pada kegitan sosialisasi
dan pemicuan mengenai sanitasi lingkungan, responden dapat menjawab pertanyaan dan memiliki pengetahuan tentang sanitasi dengan baik. Responden
yang kurang mengetahui berjumlah 3 orang 10 mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut seperti jawaban salah satu responden berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu vina 34thn mengatakan “Agar kita dapat terhindar dari
Universitas Sumatera Utara
berbagai jenis penyakit dan bakteri jahat”. Tidak ada satupun dari responden yang tidak mengetahui manfaat dari sanitasi lingkungan bagi kesehatan. Seperti kita
ketahui sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Banyak manfaat yang didapatkan apabila sanitasi lingkungan dapat
dijaga dengan baik, diantaranya adalah mengurangi resiko terkena penyakit, terhindar dari penyakit diaremencret, terciptanya hidup yang sehat dan
berkualitas, meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan produktivitas masyarakat. Kelima hal tersebut juga menjadi komponen indikator bagi penulis
untuk mengklasifikasikan jawaban dari responden mengenai pentingnya sanitasi lingkungan bagi kehidupan.
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB
Sembarangan dapat Mencemari Air dan Lingkungan Sekitar No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.8 sebagian besar responden sudah
mengetahui bahwa limbah buang air besar sembarangan BAB dapat mencemari air dan lingkungan sekitar yakni berjumlah 28 orang 93 pengetahuan ini
mereka dapatkan dari penyuluhan yang pernah diadakan pihak Puskesmas mengenai STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dimana poin dari STBM
tersebut adalah cuci tangan pakai sabun, tidak buang air besar sembarangan, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Sementara responden dengan jumlah 2 orang 7 masih kurang mengetahui karena kurangnya informasi yang didapat serta kurang aktif dan
kurang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mengenai sanitasi lingkungan. Limbah BAB sembarangan dapat mencemari lingkungan dimana ketika meresap
ketanah maka tanah akan tercemar, dengan tercemarnya tanah secara terus menerus maka ini akan menyebabkan tercemarnya sumur sebagai sumber air
bersih dimana masyarakat Kelurahan Polonia masih banyak menggunakan sumur bor sebagai sumber air bersihnya.
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB
Sembarangan dapat Menyebabkan Penyakit DiareMencret karena Limbah Meresap Ketanah, Air Bersih dan Mengandung Bakteri E-Coli
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Setuju
Kurang setuju Tidak setuju
30 -
- 100
- -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.9 semua responden setuju bahwa
limbah buang air besar sembarangan BAB dapat mencemari lingkungan kemudian akan menyebabkan penyakit diaremencret karena limbah meresap
ketanah, serta air yang bersih akan mengandung bakteri penyebab diare yakni bakteri E-coli. Sebanyak 30 responden 100 setuju dengan hal tersebut,
mereka setuju karena memang limbah BAB sangat mencemari lingkungan merusak tanah dan air bersih disekitarnya juga mengandung bakteri E-coli
penyebab penyakit diare,sebagian dari mereka mengetahui hal tersebut dari buku
Universitas Sumatera Utara
atau media informasi lainnya tentang kesehatan yang mereka baca dan juga dari kegiatan pemicuan dari lembaga YAKMI.
Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan pengetahuan responden terhadap septictank, maka keseluruhan responden yakni 30 orang 100 seluruhnya
mampu menjelaskan dengan baik apa yang dimaksud dengan septictank karena semua responden memiliki septictank dirumah mereka sebagai wadah
penampungan kotoranlimbah tinja. juga melalui media massa yang pernah mereka baca dan melalui sosialisasi dari pihak Puskesmas mengenai sanitasi yang
baik. Septictank merupakan bangunan penampung kotoran tinja yang biasanya berukuran diatas 1x1 meter dan terbuat dari batu bata yang biasanya tidak kedap
air sehingga limbah kotoran tinja dibiarkan meresap ketanah. Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan pengetahuan responden terhadap
fungsi dan manfaat septictank, maka keseluruhan responden yakni 30 orang 100 seluruhnya mampu menjelaskan dengan baik fungsi dan manfaat
septictank. Fungsi septictank adalah menampung kotoran tinjalimbah rumah tangga dan manfaatnya yakni agar limbah BAB tidak menyebabkan pencemaran
dan menghindarkan bau yang tidak sedap karena berada didalam sebuah wadah yang tertutup sehingga tidak mencemari udara, akan tetapi manfaat septictank
biasa tidak maksimal karena mencemari lingkungan yang meresap dengan tanah sehingga dapat merusak tanah dan sumber air bersih.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Septictank
Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.10 bahwa responden sebagian besar
sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan septictank ramah lingkungan yakni sebanyak 28 orang 93, pengetahuan ini mereka dapatkan melalui
sosialiasipemicuan mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI dengan intensitas kehadiran yang aktif dan partisipasi yang juga aktif maka
septictank ramah lingkungan ini sering mereka dengar dan mereka lihat sehingga dapat menyampaikan dengan baik pengertian dari septictank ramah lingkungan
tersebut. Sementara 2 orang responden 7 lainnya masih kurang mengetahui
karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank ramah lingkungan , karena intensitas kehadiran mereka yang kurang dalam mengikuti
sosialisasi tersebut sehingga informasi yang mereka dapatkan tidak maksimal. Septictank ramah lingkungan merupakan bangunan berdiameter 1,2 meter
dan tinggi 1,6 meter memiliki dua tabung, tabung pertama sebagai wadah untuk menampung kotoran tinja dan tabung kedua untuk menampung limbah rumah
tangga seperti air cucian mandi dan cuci piring. Kemudian pada tabung kedua di biakkan bakteri untuk mengolah air buangan menjadi air yang steril dan tidak
berbahaya ketika dilepaskan ke parit-parit di sekitar rumah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Fungsi dan
Manfaat Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.11 bahwa responden sebagian besar sudah
mengetahui fungsi dan manfaat septictank ramah lingkungan yakni sebanyak 28 orang 93, pengetahuan ini juga mereka dapatkan melalui sosialiasipemicuan
mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI dengan partisipasi yang aktif didalam kegiatan tersebut sehingga pengetahuan dan informasi yang
didapatkan maksimal. Selanjutnya 2 orang 7 dari responden masih kurang mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank
ramah lingkungan, hal ini juga karena intensitas kehadiran mereka yang kurang dalam sosialisasi tersebut sehingga tidak maksimal informasi yang mereka
peroleh. Fungsi dari septictank ramah lingkungan ini adalah menampung dan mengolah kotoran tinja dan limbah rumah tangga menjadi limbah yang tidak
mencemari lingkungan, kemudian manfaatnya adalah tidak mencemari tanah dan sumber air bersih dan menghindarkanmeminimalisir resiko untuk terkontaminasi
bakteri penyebab penyakit diare. Berdasarkan dari hasil data semua responden 30 orang 100 mereka
memahami perbedaan antara septic tank biasa resapan dengan septic tank ramah
Universitas Sumatera Utara
lingkungan.Perbedaan antara septic tank biasa dengan septic tank ramah lingkungan dapat dilihat dari struktur dan bentuk bangunan. Kalau septic tank
resapan biasa nya berbentuk petak dan terbuat dari batu bata dan dapat meresap ketanah yang menyebabkan pencemaran air, dan kalau septic tank ramah
lingkungan dibuat dengan percampuran 1 pasir berbanding 2 semen tanpa batu bata sehingga bangunan kokoh dan kedap air, kemudian bentuknya juga berbeda
memiliki 2 tabung dan fungsinya yang tidak hanya menampung tapi juga mengolah air buangan limbah rumah tangga menjadi steril dan tidak mencemari
lingkungan.
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Terhadap Tujuan
Program Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan oleh Lembaga YAKMI
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Paham
Kurang paham Tidak paham
25 5
- 83
17 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.13 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yakni 25 orang 83 memahami tujuan program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan dari Lembaga YAKMI mereka
memahami tujuan program tersebut karena pernah disampaikan dalam kegiatan sosialisasi dan pemicuan tersebut. Sementara 5 orang responden 17 dari
Universitas Sumatera Utara
responden masih kurang memahami tujuan program tersebut karena partisipasi yang kurang aktif dalam sosialisasi dan pemicuan tersebut sehingga pemahaman
mengenai septictank ramah lingkungan dan sanitasi lingkungan tidak maksimal dengan demikian tujuan dari program tersebut juga kurang mereka pahami.
Tujuan program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan oleh Lembaga YAKMI adalah agar masyarakat sadar dan peduli terhadap kebersihan
lingkungan, sehingga merubah pola perilaku mereka akan sanitasi lingkungan. mencegah tercemarnya sumber air bersih akibat perilaku manusia untuk
mengurangi meminimalisir penyakit mencretdiare didalam masyarakat.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Terhadap Resiko yang
Ditimbulkan Jika Tidak Menggunakan Septictank Ramah Lingkungan
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Paham
Kurang paham Tidak paham
28 2
- 93
7 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil data pada tabel 5.14 bahwa hamper semua responden
yakni 28 orang 93 memahami resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan, mereka paham akan resiko yang
ditimbulkan melalui kegiatan sosialisasi pemicuan dan juga berdasarkan apa yang mereka alami ketika menggunakan septictank resapan tersebut. Sementara 2 orang
responden 7 masih kurang mengetahui resikonya karena belum bisa menjawab dengan baik karena partisipasi yang kurang aktif dan kurang fokusnya dalam
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pemicuan sehingga informasi yang didapat juga tidak maksimal Resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah
lingkungan seperti sumber air bersih yang akan tercemar kemudian akan sulit untuk mendapatkan sumber air bersih, terkena penyakit diaremencret akibat
tercemar bakteri E-coli.
5.3.2 Sikap Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan