9 jantung, gangguan lambung, tangan gemetaran, gelisah dan ingatan berkurang
serta sukar tidur, sebaiknya jangan minum lebih dari 3 cangkir kopi dalam sehari Tan dan Rahardja, 2007. Menurut Standar Nasional Indonesia 2002, batas
maksimum kandungan kafein dalam minuman berenergi adalah 50 mg persaji.
2.2.2 Vitamin C
Vitamin C adalah suatu zat organik yang merupakan ko-enzim atau askorbat ko-faktor pada berbagai reaksi biokimia tubuh. Vitamin C termasuk
golongan vitamin yang larut dalam air. Dari semua jenis vitamin yang ada, vitamin C merupakan yang paling mudah rusak dan sangat mudah teroksidasi
terutama apabila ada panas, cahaya, alkali, dan adanya enzim-enzim oksidasi. Karena mudah dioksidasi inilah, maka vitamin C merupakan suatu zat reduktor
yang kuat Tjokronegoro, 1985. Menurut Ditjen POM 1995, vitamin C memiliki:
Rumus Struktur :
Rumus molekul : C
6
H
8
O
6
Berat Molekul : 176,13
Nama Kimia : L-Asam Askorbat
Kandungan : Tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari
100,5 C
6
H
8
O
6
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh
Universitas Sumatera Utara
10 pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada
suhu lebih kurang 190
o
. Kelarutan
: Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter
dan dalam benzena. Fungsi dari vitamin C yaitu salah satunya adalah sebagai antiskorbut.
Kekurangan asupan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen adalah
sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan ikat, tulang-tulang rawan, matriks tulang dan gigi Tjokronegoro, 1985.
Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelunakan ikatan kolagen, infeksi,
dan demam. Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C dalam makanannya. Gejala-gejalanya ialah pembengkakan
dan pendarahan pada gusi, anemia, deformasi tulang dan yang terparah adalah adalah gigi menjadi goyah dan dapat lepas Winarno, 1992.
Kelebihan asupan vitamin C akan diekskresikan melalui urine apabila kadar dalam darah melebihi batas normal, tetapi apabila hal ini berjalan terus,
khususnya pada vitamin C dosis tinggi bagi seseorang yang mengalami gangguan metabolisme urat dan atau oksalat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
batu saluran kemih Tjokronegoro, 1985. Kebutuhan harian vitamin C sesuai dengan yang dirusak dengan oksidasi
Universitas Sumatera Utara
11 atau yang diekskresi. Pada manusia sehat kebutuhan ini 3-4 dari persediaan
tubuh 1500 mg, yaitu berkisar 60 mghari Tjokronegoro, 1985.
2.3 Spektrofotometri