27
3.6.5 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif 3.6.5.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Kafein
DipipetLarutan  IndukBakuIIkafeinkonsentrasi 100 μgmLsebanyak0,8
mL;  1,2  mL;  1,6  mL;  2,0  mL; 2,4 mL;  dan  2,8  mL.Masing-masing  dimasukkan kedalamlabu
tentukur10mL,diencerkan dengan HCl0,1N hingga garistanda.Laludikocok
sampaihomogen sehinggadiperolehlarutan dengan
konsentrasi 8  μgmL,  12  μgmL,  16  μgmL,  20  μgmL  dan  24μgmL.
Kemudiandibuat  spektrum  serapan,spektrumserapan  derivatpertamadan  derivat keduapadapanjanggelombang200 - 400nmdengan
∆λ=4nm.
3.6.5.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Vitamin C
DipipetLarutan IndukBakuIIvitamin C konsentrasi
100 μgmLsebanyak0,8 mL;  1,6 mL;  2,4 mL;  3,2 mL; 4,0 mL;  dan  4,8
mL.Masing-masing  dimasukkan kedalamlabu  tentukur10mL,diencerkan dengan HCl0,1N hingga garistanda.Laludikocok
sampaihomogen sehinggadiperolehlarutan dengan konsentrasi
8 μgmL,  16  μgmL,  24  μgmL,  32 μgmL,  40  μgmL  dan  48μgmL.  Kemudiandibuat  spektrum
serapan,spektrumserapan derivatpertamadan
derivat keduapadapanjanggelombang200 - 400nmdengan
∆λ = 4nm.
3.6.6 Penentuan Zero Crossing
Penentuan  zero crossing diperoleh dengan menumpangtindihkan spektrum serapan pada masing-masing derivat dari berbagai konsentrasi larutan.
zero  crossing  tiap spektrum derivat dari masing-masing  kafein dan vitamin C ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki serapan nol pada berbagai
Universitas Sumatera Utara
28 konsentrasi.
3.6.7 Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Dibuat larutan kafein dengan konsentrasi 9μgmL,  larutan  vitamin C
dengan konsentrasi 8 μgmL, serta larutan campuran kafein konsentrasi 9 μgmL
dan vitamin C konsentrasi 8 μgmL. Kemudian dibuat spektrum serapan derivat pertama  dan derivat kedua dari  kafein, vitamin C serta campuran  kafein dan
vitamin C lalu ditumpangtindihkan.  Panjang gelombang analisis  yang dipilih adalah pada saat serapan senyawa pasangannya nol dan serapan maksimum
senyawa itu dan campurannya hampir sama atau persis sama, karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan senyawa tersebut.
3.6.8 Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi
Dibuat larutan kalibrasi kafein dengan konsentrasi 8 μgmL, 12 μgmL,
16 μgmL, 20 μgmL, 24 μgmLdan 28 μgmL, larutan kalibrasi vitamin C dengan konsentrasi
8 μgmL, 16 μgmL, 24 μgmL, 32 μgmL, 40 μgmL,dan 48 μgmL kemudian diukur serapan derivat kedua pada panjang gelombang analisisdan
ditentukan persamaan regresi linear y = ax + b, berdasarkan nilai serapan pada panjang gelombang analisisnya, dilakukan pula perhitungan batas deteksi limit of
detection, LOD  dan batas kuantitasi limit of quantitation, LOQ.  Untuk menentukan batas deteksi LOD  dan batas kuantitasi LOQ  dapat digunakan
rumus:
��  = �
∑�−��
2
�−2
Universitas Sumatera Utara
29 ��� =
3× ��
���� �
LOQ =
10× ��
�����
Keterangan:  SB = Simpangan baku
LOD  = Limit Of Detection, Batas deteksi LOQ  = Limit Of Quantitation, Batas kuantitasi
3.6.9 Penentuan Jumlah Kandungan Kafein dan Vitamin C dalam Minuman Berenergi