Uji Kualitatif Pembuatan Larutan Induk Baku .1 Pembuatan Larutan Induk Baku Kafein Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum .1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Kafein

25

3.5 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu pengambilan sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti Sudjana, 2005. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah minuman berenergi dengan dua merek yaitu Kratingdaeng-S ® dan Hemaviton ® yang dibeli di Pasar Swalayan sekitar Universitas Sumatera Utara, Medan. Gambar dan spesifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2 di halaman 59 dan 60. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Pembuatan Pereaksi Diencerkan 8,3 mL HCl 37 dengan 1 liter akuades Ditjen POM, 1979. Perhitungan pembuatan pereaksi dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 63.

3.6.2 Uji Kualitatif

Dipipet sampel minuman berenergi 5 mL lalu diteteskan pada spot plate kemudian diteteskan NaOH sampai suasana basa, lalu diteteskan larutan FeCl 3 hingga terjadi perubahan warna menjadi ungu. Hasil kualitatif dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 61. 3.6.3 Pembuatan Larutan Induk Baku 3.6.3.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Kafein Ditimbang dengan seksama 25 mg baku pembanding kafein kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda LIB I untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi1000 μgmL LIB I. Dari larutan LIB I Universitas Sumatera Utara 26 dipipet 2,5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II.

3.6.3.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Vitamin C

Ditimbang dengan seksama 25mg baku pembanding vitamin Ckemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dilarutkan dengan HCl 0,1N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tandauntuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi1000 μgmLLIB IDari larutan LIB I dipipet 2,5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II. 3.6.4 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum 3.6.4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Kafein Dipipet 0,9 mL Larutan Induk Baku II kafein konsentrasi100 μgmL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL, diencerkan dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 9 μgmL, kemudian diukur serapan pada panjang gelombang 200 - 400 nm.

3.6.4.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Vitamin C

Dipipet 0,8 mL Larutan Induk Baku II vitamin C konsentrasi 100 μgmL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL, diencerkan dengan HCl 0,1N hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 8μgmL, kemudian diukur pada panjang gelombang 200 - 400 nm. Universitas Sumatera Utara 27 3.6.5 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif 3.6.5.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Kafein