Statistik Deskriptif Analisis Regresi Sederhana

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda.Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian mengunakan regresi berganda dan diakhiri dengan pengujian hipotesis.Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasiSPSS. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama periode 2013 sampai dengan 2014, dimana jumlah perusahaan manufaktur tersebut adalah 151 perusahaan. Dari jumlah tersebut, perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian sampel tersebut adalah sejumlah 21 perusahaan.

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif descriptive statistic memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,dan skewness Ghozali, 2006.Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.Berikut ini ditampilkan hasil analisis statistik deskriptif dari variabel corporate social responsibility, ROE, dan manajemen laba. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR 42 0,101 1,000 0,602 0,32829 ROE 42 0,036 0,478 0,222 0,10973 Manajemen Laba 42 0,030 1,478 0,569 0,37009 Valid N listwise 42 Sumber: Hasil analisis data 2016 Dari pengujian statistik deskriptif yang tersaji pada Tabel 4.1.menunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Variabel Corporate Social Responsibility CSR memiliki nilai terendah yaitu 0,101 dan nilai tertinggi 1,000 dengan nilai rata-rata 0,602 dan standar deviasi 0,32829. 2. Variabel kinerja keuangan ROE memiliki nilai terendah yaitu 0,036 dan nilai tertinggi 0,478 dengan nilai rata-rata 0,222 dan standar deviasi 0,10973. 3. Variabel manajemen laba memiliki nilai terendah yaitu 0,030 dan nilai tertinggi 1,478 dengan nilai rata-rata 0,569 dan standar deviasi 0,37009.

4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, residual atau variabel pengganggu berdistribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan statistic Kolmogorov-Smirnov K-S.Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah Universitas Sumatera Utara dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan terdistribusi normal bila sig. alpha.Hasil uji normalitas regresi linier sederhana dan analisis regresi moderasi masing-masing dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Normalitas Model dengan One-Sample Unstandardized Residual N 42 Normal Parameters a,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,0704321 Most Extreme Differences Absolute 0,105 Positive 0,105 Negative -0,084 Kolmogorov-Smirnov Z 0,547 Asymp. Sig. 2-tailed 0,946 Sumber: Hasil analisis data 2016 Berdasarkan Tabel 4.2. hasil uji kolmogorov-Smirnov K-Syakni nilai signifikansi diatas 0,05 dengan nilai asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,946.Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal. Dalam mengetahui apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat Universitas Sumatera Utara dari nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor VIF variabel dibawah 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada Tabel 4.3.berikut: Tabel 4.3. Hasil Pengujian Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -0,064 0,026 -2,444 0,019 1 CSR 1,304 0,095 0,910 13,687 0,000 0,988 1,012 ManajemenLaba 0,000 0,003 0,010 0,148 0,883 0,988 1,012 Sumber: Hasil analisis data 2016 Pada Tabel 4.3. menunjukkan masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu variabel CSR dengan nilai tolerance 0,988 dan variabel manajemen laba dengan nilai tolerance 0,988. Dilihat dari nilai VIF masing-masing variabel independen memiliki nilai lebih kecil dari 10 yaitu untuk VIF CSR 1,012 ; dan VIF manajemen laba 1,012. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya.Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Hasil Pengujian Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0,622 a 0,387 0,376 0,0582733 1,848 Sumber: Hasil analisis data 2016 Pada Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa nilai dari Durbin-Watson menunjukkan tidak terjadi autokorelasi, karena berada pada kisaran angka 1 sampai dengan 2. Nilai DW-statistik yang didapatkan sebesar 1,848. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai dUDW4-dU atau 1,60611,8482,3939. Hal ini menunjukkan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif pada model regresi yang digunakan.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Metode pengujian yang digunakan adalah uji statistik Glejser. Model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas bila nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai absolute residual diatas α 0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 0,037 0,007 5,698 0,000 CSR 0,044 0,026 0,130 1,675 0,096 ManajemenLaba 0,006 0,018 0,386 0,357 0,722 Sumber: Hasil analisis data 2016 Pada Tabel 4.5. dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi semua variabel pada uji Glejser diatas 5 atau 0,05 yaitu sebesar 0,096 dan 0,722. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih veriabel bebas terhadap variabel terikat dengan maksud meramalkan nilai variabel terikat.Pada penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana simple regression analysis untuk mengetahui pengaruh antara pengungkapan CSR pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity ROE perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia tahun 2013 – 2014. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant -0,035 0,011 -3,088 0,002 CSR 0,462 0,046 0,614 10,010 0,000 Sumber: Hasil analisis data 2016 ROE = - 0,035 + 0,462 CSR + ε Nilai konstanta sebesar -0,035 berarti bahwa jika nilai variabel bebas yaitu pengungkapan CSR X sama dengan nol konstan, maka kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE Y sebesar -3,5 persen. Koefisien pengungkapan CSR X sebesar 0,462 berarti bahwa jika pengungkapan CSR X bertambah 1 kali, maka ROE Y akan meningkat sebesar 46,2 persen.

4.2.4. Analisis Regresi Variabel Moderating

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN ADANYA VARIABEL MODERATING PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 17

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Manajemen Laba dengan Kinerja Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 26 104

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 12

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012).

0 1 16

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN SIZE PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 35

PENDAHULUAN PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009).

0 0 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 135