1. Faktor jasmani fisiologi termasuk dalam faktor jasmani antara lain adalah penglihatan, pendengaran, kesehatan pisik dan olahraga teratur.
2. Faktor psikologis yang termasuk faktor psikologis antara lain: 1. Intelektul: taraf intelegensi, kemampuan belajar dan cara memanfaatkan
waktu belajar. 2. Non intelektual: motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikis dan
kondisi akibat keadaan sosiokultur. Faktor eksternal termasuk faktor eksternal antara lain:
1. Faktor pengaturan belajar melibatkan kurikulum, disiplin, dosen, fasilitas belajar dan kerja kelompok siswa.
2. Faktor sosial disekolah meliputi sistem sosial, status sosial dan interaksi dosen dengan mahasiswa.
3. Faktor situasional yaitu keadaan politik ekonomi, keadaan waktu tempuh ke kampus, keadaan tempat tinggal, dan iklim.
Pengenalan terhadap
faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi
belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu mahasiswa dalam
mencapai prestasi belaja
r yang sebaik-baiknya Belajar psikologi.com. Prestasi menjadi alat ukur dalam kesuksesan mahasiswa dalam menempuh pendidikan
dalam jenjang universitas, bukan hanya menentukan kesuksesan prestasi juga dapat mempermudah dalam melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan dalam
pencarian pekerjaan. Prestasi mahasiswa dapat dilihat dari indek prestasi kumulatif dalam perkuliahan setiap tahun, dan indeks prestasi dilihat dari
perkulihan tiap semester.
2.5 Teknik Sampling
1. Probability Sampling Metode Acak Pemilihan sampling dilakukan dengan metode acak, tidak dilakukan secara
subjektif, dalam hal ini berarti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata- mata pada keinginan penelitian. Dengan demikian diperlukan teknik sampling
dalam pengambilan sample. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
Universitas Sumatera Utara
untuk terpilih sebagai sampel. Dengan metode acak ini, diharapkan sample yang dipilh didapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara objektif. Di
samping itu, teori-teori peluang yang dipakai dalam metode acak memungkinkan peneliti untuk mengetahui bias yang muncul dan sejauh mana bias yang muncul
tersebut menyimpang dari perkiraan. Hasil perhitungan yang diperoleh dapat digunakan untuk menyimpulkan variasi-variasi yang mungkin ditimbulkan tiap-
tiap teknik sampling. Peneliti menggunakan simple random sampling karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. 2. Nonprobability Sampling Metode Tak Acak
Melakukan penelitian dengan metode tak acak, peneliti tidak perlu membuat kerangka sampel dalam pengambilan sampelnya. Hal ini menjadi salah satu
keuntungan terkait dengan pengurangan biaya dan permasalahan yang timbul karena pembuatan kerangka sample. Hal lain yang menjadi keburukan
pengambilan sample dengan metode tak acak adalah ketepatan dari informasi yang diperoleh akan terpengaruh, karena hasil penarikan sample dengan metode
tak acak ini mengandung bias dan ketidak tentuan. Metode tak acak sering digunakan dengan perkembangan yang terkait dengan penghematan biaya, waktu,
dan tenaga. Di samping itu pertimbangan lainnya adalah walaupun metode acak mungkin saja lebih unggul dalam teori, tetapi dalam pelaksanaannya sering kali
dijumpai adanya beberapa kesalahan oleh peneliti, dalam penggunaan metode tak acak, pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang sering dijadikan
pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sample. Sample diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan
terlebih dahulu oleh peneliti, sample yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbangan dan intuisi Sugiarto, dkk,
2001.
2.6 Skala Likert