Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

yang sesuai dengan sumber data sejarah dan kedibilitas unsur tersebut. Unsur yang kredibel, maksudnya apabila unsur tersebut paling dekat dengan peristiwa- peristiwa yang sebenarnya terjadi. Unsur tersebut dapat diketahui kredibelnya berdasarkan penyelidikan kritis terhadap sumber data sejarah yang ada Louis Gottschalk, 1986 : 95. Analisis data dapat dilakukan dengan aturan- aturan : fakta sejarah harus diseleksi, disusun, diberi atau dikurangi tekanannya tempat atau bahasanya dan ditempatkan dalam urutan kausal. Dari keempat aturan menyusun fakta tersebut, seleksi merupakan masalah penting sehingga peneliti harus mampu memilih dan memilah fakta mana yang lebih relevan dari sejumlah data Dudung Abdurahman, 1999:25. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan sumber data yang telah terkumpul yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Langkah selanjutnya adalah kritik sumber baik kritik intern maupun kritik ekstern. Sumber data tersebut kemudian dibandingkan dengan sumber data yang lain guna memperoleh kredibilitas sumber data.

F. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian perlu dibuat suatu prosedur penelitian karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalannya penelitian. Menentukan tema yang akan diteliti merupakan langkah awal sebelum membuat suatu rencana kerja dari persiapan membuat proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian. Langkah yang perlu dijalankan untuk mempermudah penelitian dan mendapatkan hasil penelitian yang optimal diperlukan adanya prosedur yang digambarkan dalam bagan persiapan. Bagan persiapan tersebut berisi langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan dari awal perncanaan sampai dengan pembuatan Iaporan hasil penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian historis maka skema dalam metode historis digambarkan sebagai berikut : commit to users Keterangan : 1. Heruistik Heruistik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis, tercetak atau sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Menurut Sidi Gazalba 1981:15, heruistik adalah kegiatan mencari bahan atau menyelidiki sumber sejarah untuk mendapatkan bahan penelitian. Pada tahap ini peneliti berusaha mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku serta bentuk kepustakaan lain yang relevan dengan tema penelitian. 2. Kritik Kritik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyelidiki jejak-jejak sejarah yang telah dikumpulkan, yaitu yang menyangkut apakah jejak-jejak sejarah itu dapat dipercaya atau tidak. Kritik terbagi menjadi dua macam yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern berhubungan dengan kredibilitas isi dari suatu sumber sejarah yang ada. Kritik ini bertujuan untuk menguji apakah isi, fakta dan cerita dari suatu sumber sejarah dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang diperlukan. Kritik ekstern yaitu kritik terhadap keaslian sumber otensitas yang berkenaan dengan keberadaan sumber apakah masih asli atau sudah turunan. Pada tahap kritik ekstern dilakukan dengan melihat penulis atau pengarang tentang hasil karyanya sesuai dengan keahliannya atau tidak sehingga diketahui Heuristik Interpretasi Historiografi Fakta Sejarah Kritik commit to users keasliannya. Penulis melihat apakah keaslian sumber tersebut dari pengarangnya asli atau turunan karya orang lain dari tahap ini akan didapatkan validitas data. Sumber-sumber data tertulis yang berhasil dikumpulkan oleh penulis kemudian dikelompokkan apakah termasuk sumber primer atau sekunder. Kedua jenis data tersebut diidentifikasikan mengenai penulis atau pengarang sumber data tertulis tersebut, tahun dan tempat penulisan atau penerbitan, dan orisinalitas apakah asli ditulis oleh penulis sumber data tersebut atau bukan. Penulis juga mengidentifikasikan gaya, tata bahasa, dan ide yang digunakan penulis sumber data, kecenderungan politik dan pendidikan penulis sumber data, situasi saat penulisan sumber itu, dan tujuan penulis sumber data dalam mengemukakan peristiwa yang berkaitan dengan tema perubahan aliran Kong Hu Chu menjadi agama Kong Hu Chu pada masa pemerintahan Gus Dur, kemudian isi dan pernyataan penulis sumber data yang satu dibandingkan dengan isi dan pernyataan penulis sumber yang lain. Berdasarkan seleksi data tersebut dihasilkan fakta. 3. Interpretasi Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut dengan analisis sejarah. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menafsirkan data yang diperoleh, kemudian mencari kaitan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Setelah itu data yang saling berkaitan dihubungkan akan diperoleh data yang jelas, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa dalam perubahan aliran Kong Hu Chu menjadi agama Kong Hu Chu pada masa pemerintahan Gus Dur yang menjadi obyek penelitian. Fakta-fakta tersebut ditafsirkan, diberi makna, dan ditemukan arti yang sebenarnya, sehingga makna tersebut dapat dipahami sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan obyek penelitian yang dikaji. 4. Historiografi Tahap historiografi merupakan langkah terakhir dalam prosedur penelitian sejarah. Historiografi merupakan karya sejarah dari hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah dan seni yang khas untuk menjelaskan apa yang telah commit to users ditemukan beserta argumentasi secara sistematis. Historiografi merupakan langkah merangkai fakta sejarah menjadi cerita sejarah. Dalam penelitian ini historiografi diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul ‖Perubahan Aliran Kong Hu Chu Menjadi Agama Kong Hu Chu Pada Masa Pemerintahan Gus Dur”. commit to users 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Masuknya Agama Kong Hu Chu

1. Agama Kong Hu Chu di Cina

Dalam memahami sesuatu hal termasuk agama, tidak boleh mengabaikan latar belakang dan sejarah agama, karena akan menimbulkan pengertian dan penilaian sepotong, sepihak, dan tidak akan memperoleh manfaat. Berusaha memahami sejarah yang sejauh-jauhnya akan dapat memberikan pengertian yang lebih kaya dan lengkap, sehingga dapat mendapatkan makna yang sebenarnya. Perstiwa yang baru dialami tidak terlepas dari peristiwa lama, zaman baru merupakan kelanjutan zaman lama. Demikianlah jalan sejarah, termasuk sejarah agama Kong Hu Chu. Agama Kong Hu Chu dalam sebutan aslinya adalah Ji Kau atau Ru Jiao, yang bermakna agama dari kaum yang taat, setia, lembut hati, yang mendapat bimbingan suci, dan juga berarti cendikia atau yang terpelajar. Di negara Barat Ji Kau disebut Congfucianism. Hal ini merujuk dari nama Nabi Besar terakhir yang sudah menggenapi atau menyempurnakan Ji Kau, yakni Nabi Konghuchu atau Kongzi Hendrik A.W, 2003: 02. Evaluasi mengenai ajaran dogma keimanaan dan moral yang diyakini pemeluk- pemeluknya sebagai berasal dari ―dunia luar‖, dunia yang jauh berbeda secara esensial dengan dunia empiris, oleh karena itu tidak dapat disentuh oleh pengkajian empiris sebab memberi penilaian atas nilai-nilai supranempiris adalah tugas khusus dari teologi dogmatic atau teologi moral. Agama berporos pada kekuatan-kekuatan noempiris atau supraempiris , hal ini menunjukan bahwa agama itu khas berurusan dengan kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatan manusia Hendrik A.W, 2003: 03. Agama Kong Hu Chu, sudah ada 2000 tahun sebelum Nabi Khongcu lahir. Para raja dan rakyat harus menjalankan upacara agama dan menjunjung tinggi moralitas seperti yang diajarkan oleh para leluhur raja. Nabi Khongcu lahir pada tahun 551 SM. Ia ditugaskan oleh Tuhan untuk menata kembali tata upacara agama Ru Jiao dan mengajarkan kepada raja dan rakyat Tiongkok tentang commit to users