atau sistem yang teratur. Menurut Drs. Mardalis 2002 : 24, metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang artinya cara atau jalan. Berhubungan dengan cara ilmiah, yang dimaksud dengan metode
adalah cara kerja yang sistematis mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah Koentjaraningrat, 1986 : 2. Menurut Kuntowijoyo 1994 : 24, metode sejarah didefinisikan sebagai
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi dan penyajian sejarah. Menurut Gilbert J. Garragham yang dikaji Dudung
Abdurrahman 1999 : 43 metode sejarah adalah seperangkat asas dan kaidah- kaidah yang sistematis yang digunakan secara efektif untuk mengumpulkan
sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.
Metode penelitian historis menurut Louis Gottschalk 1982 : 28 adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan penilaian masa
lampau. Rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lumpau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses yang disebut dengan historiografi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini akan dilakukan kegiatan mengumpulkan, menguji, menganalisa
secara kritis mengenai data serta usaha untuk melakukan sintesa dan menyajikan dalam bentuk tulisan sejarah mengenai perubahan aliran Konghuchu menjadi
agama Konghuchu pada masa pemerintahan Gus Dur.
C. Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai bahan penulisan atau penceritaan kembali peristiwa sejarah. Sumber data yang digunakan adalah
sumber sejarah. Sumber sejarah seringkali disebut juga ―data sejarah‖ Dudung Abdurrahman, 1999: 30. Data sejarah itu sendiri berarti bahan sejarah yang
memerlukan pengelolaan, penyeleksian, dan pengkategorian sejumlah sumber yang tersedia yang pada dasarnya adalah data verbal.
commit to users
Sumber sejarah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa cara yaitu : 1 kontemporer contemporary dan lama remote, 2 formal resmi dan
informal tidak resmi, 3 pembagian menurut asalnya dari mana asalnya, 4 isi mengenai apa, 5 tujuan untuk apa yang masing-masing dibagi lagi lebih
lanjut menurut waktu, tempat dan caraproduknya. Sumber sejarah secara garis besar dibedakan menjadi peninggalan-peninggalan relics atau remains dan
catatan-catatan Helius Sjamsudin, 1996:74. Menurut Louis Gottschalk 1986 : 85, ada sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi mata dengan mata kepala sendiri atau saksi dari panca indera yang lain, yakni orang atau alat yang
hadir pada peristiwa yang diceritakannya. Sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi pandangan mata yakni dari seseorang
yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Sumber primer bisa dibagi menjadi dua, sumber primer tidak tertulis dan
sumber primer tertulis. Sumber primer tidak tertulis yaitu berupa sumber lisan yang berasal dari para pelaku sejarah yang sering disebut informan, yaitu orang
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Lexy J Moeleong, 2002: 90. Posisi narasumber disini sangat penting
karena bukan hanya sekedar memberi respons, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Narasumber disebut sebagai informan orang yang memberikan
informasi, sumber informasi, sumber data atau disebut juga subyek yang diteliti, karena ia bukan hanya sebagai sumber data, melainkan juga aktor atau pelaku
yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan Imam Suprayogo dan Tobroni, 2001:163. Jadi,
informan dijadikan sumber primer dalam penelitian ini, karena informan merupakan orang yang dipandang mengetahui tentang masalah yang diteliti dan
mau memberikan informasi secara lengkap.
D. Teknik Pegumpulan Data