Teknik Pegumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Sumber sejarah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa cara yaitu : 1 kontemporer contemporary dan lama remote, 2 formal resmi dan informal tidak resmi, 3 pembagian menurut asalnya dari mana asalnya, 4 isi mengenai apa, 5 tujuan untuk apa yang masing-masing dibagi lagi lebih lanjut menurut waktu, tempat dan caraproduknya. Sumber sejarah secara garis besar dibedakan menjadi peninggalan-peninggalan relics atau remains dan catatan-catatan Helius Sjamsudin, 1996:74. Menurut Louis Gottschalk 1986 : 85, ada sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi mata dengan mata kepala sendiri atau saksi dari panca indera yang lain, yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang diceritakannya. Sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi pandangan mata yakni dari seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Sumber primer bisa dibagi menjadi dua, sumber primer tidak tertulis dan sumber primer tertulis. Sumber primer tidak tertulis yaitu berupa sumber lisan yang berasal dari para pelaku sejarah yang sering disebut informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Lexy J Moeleong, 2002: 90. Posisi narasumber disini sangat penting karena bukan hanya sekedar memberi respons, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Narasumber disebut sebagai informan orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data atau disebut juga subyek yang diteliti, karena ia bukan hanya sebagai sumber data, melainkan juga aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan Imam Suprayogo dan Tobroni, 2001:163. Jadi, informan dijadikan sumber primer dalam penelitian ini, karena informan merupakan orang yang dipandang mengetahui tentang masalah yang diteliti dan mau memberikan informasi secara lengkap.

D. Teknik Pegumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian historis merupakan salah satu langkah yang penting. Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini, commit to users maka pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan teknik wawancara. Studi pustaka merupakan teknik yang dilakukan untuk pengumpulan data yang berasal dari arsip, buku, majalah, jurnal, arsip, surat kabar yang terbit pada masa itu atau yang terbit kemudian. Bahan ini dapat digunakan untuk menjelaskan masalah yang diteliti. Kajian kepustakaan meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis-analisis dokumen yang memuat masalah yang diteliti. Kajian pustaka memiliki beberapa fungsi diantaranya: 1 menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka teori untuk penelitian yang direncanakan, 2 Menyediakan informasi tentang penelitian-penelitian yang lampau yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, 3 Memberikan rasa percaya diri sebab melalui kajian pustaka semua konstruk yang berhubungan dengan penelitian sudah tesedia, 4 Memberikan informasi mengenai metode- metode penelitian, populasi, dan sample, instrument pengumpulan data, dan perhitungan statistik yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya, 5 Menyediakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan penyelidikan terdahulu yang dapat dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan yang akan dilakukan. Sevilla, 1993:31-2 Menurut Koentjaraningrat 1986 : 36, keuntungan dari studi pustaka ini ada empat hal, yaitu : 1 memperdalam kerangka teoritis yang digunakan sebagai landasan pemikiran, 2 memperdalam pengetahuan akan masalah yang diteliti, 3 mempertajam konsep yang digunakan sehingga mempermudah dalam perumusan, 4 menghindari terjadinya pengulangan suatu penelitian. Menurut Dudung Abdurrahman 1999 : 56 mengutip pendapat Florence MA. Hilbish, mengemukakan bahwa catatan-catatan dalam pengumpulan data ada tiga bentuk, yaitu : 1 quation kutipan langsung, 2 citation atau indirect quation kutipan tidak langsung, 3 summary ringkasan dan comment komentar. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data melalui studi pustaka yaitu dilakukan pengumpulan terhadap buku dan subyek yang berkaitan dengan obyek penelitian, juga terhadap buku-buku literatur yang berkaitan dengan obyek commit to users penelitian. Peneliti terlebih dahulu membaca katalog untuk mencarinya, mencatat nomor kode buku maupun arsip dan menyerahkan pada petugas yang kemudian akan membantu mengambilkan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Selanjutnya membandingkan sumber yang satu dengan sumber yang lain, peneliti berusaha untuk memahami isi dan peristiwa sebenarnya yang terjadi di dalam obyek penelitian. Peneliti membaca, mencatat atau membuat catatan ringkas, meminjam, dan memfoto copy bagian buku-buku literatur yang dianggap penting dan sesuai dengan tema penelitian yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan yang dijadikan sebagai studi pustaka penelitian. Teknik wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka face to face dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subyek diteliti. Menurut Koentjaraningrat 1983: 138-139, teknik bertanya dalam wawancara ini dibagi menjadi dua golongan besar yaitu: 1 wawancara berencana atau standardizered interview, maksudnya yaitu wawancara selalu terdiri dari suatu daftar pertanyaan wawancara yang akan dipertanyakan dan disusun sebelumnya. Dalam teknik wawancara semacam ini, peneliti harus datang langsung dan menemui kepada responden yang telah diseleksi untuk dimintai wawancara dan diajukan pertanyaan yang sama, dengan kata-kata dan dalam tata urut yang seragam. Jadi peneliti tidak dapat mengubah sendiri keseragaman tersebut, karena hal itu mungkin akan menimbulkan respon yang tidak mempunyai nilai yang seragam. 2 wawancara yang tak berencana atau unstandardized interview maksudnya adalah wawancara tidak mempunyai persiapan sebelumnya dari daftar pertanyaan dengan susunan kata dan dengan tata urut tetap yang harus dipatuhi oleh peneliti secara ketat, hal ini tentunya tidak berarti bahwa suatu wawancara itu tidak mempunyai cara dan aturan bertanya yang tertentu. Cara wawancara seperti ini peneliti harus fokus dan mengikuti cara responden untuk memberikan jawaban dan tidak terfokus pada daftar pertanyaan commit to users yang sudah disusun oleh pewawancara atau sipenanya. Dalam metode wawancara tidak terencana in, secara lebih khusus lagi dapat dibagi ke dalam 1 metode wawancara struktured interview dan 2 wawancara tak berstruktur unstruktured interview. Guna mendapatkan hasil yang optimal maka digunakan teknik wawancara terstruktur dan teknik wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini. Peneliti dapat menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dengan kata-kata dan tata urut yang seragam, tidak tertutup kemungkinan peneliti juga harus fokus dan mengikuti cara responden untuk memberikan jawaban dan tidak terfokus pada daftar yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik studi pustaka dan wawancara.

E. Teknik Analisa Data