46
3.3.1 Mahasiswa dan Kegiatan Nongkrong
Kegiatan mahasiswa yang diisi dengan beragam aktifitas yang berkaitan dengan pencarian ilmu pengetahuan dan didapat melalui bangku perkuliahan
secara tidak langsung menyebabkan munculnya kegiatan berkumpul atau nongkrong. Kegiatan berkumpul yang pada awalnya membahas tentang
perkuliahan berkembang menjadi arena diskusi beragam hal yang terkait dengan kehidupan mahasiswa secara personal maupun komunal.
Istilah nongkrong dalam lingkup ini adalah kegiatan berkumpul yang dilakoni mahasiswa sebagai suatu alternatif kegiatan luar maupun dalam kampus,
nongkrong sebagai sebentuk kegiatan lazim dilakukan mahasiswa seperti : duduk- duduk dan berdiskusi di areal kampus, duduk-duduk di kantin kampus hingga
duduk-duduk di kedai kopi. Selayaknya pembahasan di kedai kopi, kegiatan nongkrong yang dilakoni
mahasiswa juga membahas dari hal yang serius hingga hal-hal yang terkadang tidak masuk di akal. Kegiatan nongkrong ini dilakukan sebagai suatu sarana
penyegaran pikiran dari mengikuti kegiatan perkuliahan. Sama halnya dengan bentuk kegiatan lainnya, kegiatan nongkrong yang
dilakoni mahasiswa dapat juga menyimpang menjadi kegiatan duduk-duduk yang menghabiskan banyak waktu dan berimbas pada kurangnya waktu untuk
menyelesaikan tugas kuliah dan juga menamatkan perkuliahan. Anton 23 tahun mengatakan :
“… ya kalo nongkrong tiap sore lah wajibnya abis kuliah, awalnya aja serius bahas kuliah materi perkuliahan
selebihnya cuman tebar-tebar kicon cerita-cerita. Paling enggak ya dapatlah santai sikit diluar kampus setelah capek
Universitas Sumatera Utara
47
belajar dalam kelas, di kampus pun nongkrong juganya kek di kantin sambil nunggu-nunggu waktu kuliah tapi kalo
nongkrong sore ini lebih lama bisa sampe malam duduk-duduk sama kawan”.
Berkaitan dengan kegiatan nongkrong, Anton menuturkan mengenai penggunaan waktu nongkrong dan waktu belajar :
“kalo nongkrong sore ini lebih lama bisa sampe malam duduk-duduk sama kawan, awalnya duduk-duduk serius
sambil cerita-cerita sambil ngerjain tugas kuliah juga, kan pake laptop ada wifi jadi bisa sekalian ngerjain tugas tapi
sering juga tugas gak selesai karena kebanyakan cerita dan wifi-nya gak jalan, kalo udah gitu yang lanjut di kost lah
ngerjainnya walau kadang-kadang lupa juga ngelanjutinnya heheh”.
Ketika ditanyakan secara lebih lanjut tentang bagaimana tanggapan orangtua kepada dirinya yang berstatus sebagai mahasiswa dan juga anak kost,
Anton mengatakan : “Udah capeklah kenak marah sama orang mamak, katanya
kalo cuman duduk-duduk di kede kopinya kerja kau bagus pulang kampung aja tapi kadang kujawab juga orang mamak
santai aja kuliahnya aku disini lagian inikan cuman buat santai sekalian ngerjain tugas, mamak cuman bilang tamatkan
kuliah”.
Pendapat informan tersebut menggambarkan keadaan seorang mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan nongkrong dibandingkan
dengan kegiatan belajar materi kuliah walaupun dalam kenyataannya, mahasiswa tersebut tetap belajar dengan menggunakan media perkembangan teknologi
internet dalam mengerjakan beragam tugas kuliah. Selain itu, keinginan orangtua dari daerah asal kampung yang ingin melihat anaknya menamatkan kuliah tidak
mensyaratkan hal lain seperti harus tamat dalam kurun waktu tertentu
Universitas Sumatera Utara
48
menyebabkan mahasiswa tersebut tetap melakoni kegiatan nongkrong dalam kurun waktu yang lama dan menjadi rutinitas harian.
Gambar 6: mahasiswa dan nongkrong Sumber dokumen pribadi
3.3.2 Mahasiswa dan Kegiatan Pacaran