Kuliah karena tuntutan keluarga

54

BAB IV Alasan dan Dampak Mahasiswa Kuliah Melebihi Masa Tenggat

4.1. Alasan-alasan Mahasiswa Kuliah Melebihi Masa Tenggat

Mahasiswa adalah sebutan untuk sesorang uang sedang menjalani pendidikan di tingkat perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Selayaknya rentang waktu yang dijalani seorang mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya selama 10 semester 5 tahun. Namun ada beberapa mahasiswa yang lebih dari 10 semester dalam menyelesaikan kuliahnya, bahkan ada juga yang sampai 8 tahun atau lebih. Hal ini dimungkinkan karena kurang perhatiannya mahasiswa tersebut kurang memberikan terhadap keadaan perkuliahannya. Ditambah lagi pihak universitas memberikan keringanan dalam hal lamanya menyelesaikan studinya. Ada beberapa alasan yang menyebabkan mahasiswa tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dalam hal menyelesaikan studinya. Baik alasan yang berasal dari diri mahasiswa itu sendiri maupun dari lingkungannya. Di bawah ini merupakan alasan-alasan yang menyebabkan mahasiswa lama dalam menyelesaikan kuliahnya :

4.1.1. Kuliah karena tuntutan keluarga

Setelah menamatkan pendidikan di tingkat SMA, banyak pilihan yang dapat diambil seseorang untuk melanjutkan jenjang karir hidupnya di masa depan. Di antara pilihan-pilihan tersebut salah satunya melanjutkan pendidikan di tingkat Universitas Sumatera Utara 55 perguruan tinggi. Di mana tujuan akhir dari kuliah tadi adalah tamat atau lulus dan akhirnya diwisuda. Melihat anaknya di wisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan menyelesaikan kuliah. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliah pun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, mahasiswa tersebut enggan untuk serius dalam kuliah dan memiliki sikap acuh dalam menyelesaikan studi sesuai dengan tenggat waktu. Seperti yang dikatakan Feri 24 tahun : “...sebenarnya aku kuliah ini tuntutan dari bos pra. Aku sebenarnya pengen buka usaha waktu tamat sekolah kemaren. Cuma tau la kau pra,kalau orang tua orang Batak ini, gak mau kalah sama orang”. Andi 23 tahun, salah satu informan mengatakan : “Aku bang, waktu kuliah ini dulu, mamakku kurang setuju sama jurusan yang aku ambil ini. Disuruhnya aku lagi nyoba SPMB tahun depan dan mengambil ekonomi dengan alasan lebih banyak dibutuhkan dalam mencari lowongan kerja”. Berdasarkan pernyataan informan tersebut bisa ditarik suatu gambaran bahwa, seorang anak memlih kuliah supaya orang tuanya senang. Walaupun di dalam perjalanannya hal tersebut bisa menjadi beban bagi anak dalam menyelesaikan kuliahnya. Apalagi jurusan yang diambil bukan jurusan yang sesuai dengan kata hati anaknya. Anwar 24 tahun, salah satu informan menambahkan : “Aku waktu ngambil jurusan ini asal aja nya.ee rupanya masuk USU juga aku. Biar senang mamakku Universitas Sumatera Utara 56 yang ku ambil aja la. Biar gak didengarnya kali kata- kata orang lain”. Orang tua pada dasarnya ingin melihat anak-anaknya sukses di dalam pendidikannya. Minimal pendidikan anak lebih tinggi dari pada pendidikan orang tuanya. Dengan permintaan atau keinginan orang tua tersebut, anak lebih memilih untuk mengesampingkan pilihan yang sesuai dengan keinginan hatinya dan mengikuti pilihan otang tuanya.

4.1.2. Kuliah hanya karena gengsi