Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus

62 Adapun jenis pekerjaan yang sering dilakukan mahasiswa adalah jenis pekerjaan informal, antara lain; menjadi pelayan di restoran atau cafe, penjaga di warnet. Di mana jenis pekerjaan itu, tidakla seketat jenis pekerjaan formal dari segi lamanya waktu bekerja. Kelonggaran dari segi waktu itulah yang membuat banyak mahasiswa yang memilih untuk menjalani kerja sambil mengikuti kegiataan studinya. Seperti yang dikatakan oleh Wina 23 tahun ; “ya lumayan la tuk nambah pengalaman sama kantong. Dari pada gak jelas ngapain di luar sana bagus aku kerja. Capek sih capek, tapi jadi tau awak gimana susahnya nyari duit itu. Karna susah nyari duitnya, agak mikir juga untuk ngabisinnya hehe”. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Keasyikan dalam bekerja terkadang membuat belajar bukan lagi menjadi prioritas mereka sebagaimana yang ditanamkan pada tahap awal memasuki universitas. Alasan secara singkat adalah ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang.

4.1.7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus

Menurut Camus, tanpa bekerja hidup akan terasa tidak enak, pekerjaan yang tidak berarti membuat hidup tidak bergairah dan kerja merupakan sesuatu yang diinginkan oleh manusia. Manusia perlu bekerja dan ingin bekerja serta pekerjaan yang berarti memberikan dampak fisik dan emosi Menurut Benneth, orientasi manusia dalam bekerja adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 63 1. Orientasi Ekonomi Instrumental yaitu pekerja memandang pekerjaan dari sudut uang yang didapat. 2. Orientasi Sosial Relasional yaitu pekerajaan sebagai suatu lingkungan sosial yang didominasi oleh hubungan interpersonal loyalitas personal 3. Orientasi Psikologis Personal yaitu pekerja mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhannya dari pekerjaan yang dilakukan. 10 Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga. Penyerapan tenaga kerja kuartal I 2014 hanya sebanyak 260.156 tenaga kerja . Angka ini merupakan yang terendah sejak kuartal kedua 2011 yang sebanyak 225.804 tenaga kerja. Jika dibandingkan triwulan pertama 2013, penyerapan tenaga kerja pada kuartal I-2014 juga jauh lebih rendah. Serapan tenaga kerja pada kuartal I-2013 mencapai 361.924 tenaga kerja. 11 10 http:bisnis.news.viva.co.idnewsread499375-serapan-tenaga-kerja-indonesia-terendah-sejak- 2011 11 http:www.lepank.com201208pengertian-tenaga-kerja-menurut.html Kebutuhan akan kerja pada zaman sekarang ini sangat tinggi yang di mana juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga ada kecenderungan di mana mahasiswa memilih untuk lama menyelesaikan kuliahnya dari pada tamat sesuai waktunya tapi setelahnya tidak mempunyai pekerjaan atau pengangguran. Seperti yang dikatakan Ahmad 25 tahun : “...sekarang ini nyari kerja gak gampang. Dari pada aku nganggur, bagus aku gini aja. Status mahasiswa, tros masih bisa atau dapat duit dari bos. Kalo udah tamat, minta duit pun segan” Universitas Sumatera Utara 64 Deni 24 tahun menambahkan : “IPK gak jadi jaminan yang mutlak untuk dapat kerja, nasib seseorang bisa menentukan. Di samping nasib, duit dan orang dalam juga menentukan”. Berdasarkan informasi yang didapat dari informan, tidak adanya jaminan inilah yang banyak membuat mahasiswa lebih memilih lama kuliah daripada lama menganggur. Dengan anggapan bahwa, kalau masih berstatus mahasiwa, masih bisa mengharapkan bantuan dana dari orang tua.

4.1.8. Skripsi