Return on Assets ROA Capital Adequacy Ratio CAR

alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity. Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan Kasmir, 2008:273. Aspek capital permodalan dapat dinilai melalui Capital Adequacy Ratio CAR, aspek assets dinilai dengan Non Performing Loan NPL, aspek earning meliputi Return On Asset ROA, dan BOPO, sedangkan aspek likuiditas meliputi Loan to Deposit Ratio LDR.

2.1.5.1 Return on Assets ROA

Return on Assets ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba. Semakin tinggi nilai ROA suatu bank, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut Dendawijaya, 2005. Perhitungan ROA terdiri dari : 1. Laba Bersih Laba bersih adalah laba bank setelah dikurangi beban pajak. 2. Total Aktiva Total aktiva merupakan jumlah seluruh aktiva yang dimiliki oleh bank, terdiri dari aktiva lancar bank dan aktiva tetap bank Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar ROA yang baik adalah sekitar 1,25 persen Mintarti, 2009. Rasio ROA dapat dirumuskan sebagai berikut Dendawijaya, 2005:118 : Universitas Sumatera Utara

2.1.5.2 Capital Adequacy Ratio CAR

Modal merupakan faktor penting dalam pengembangan usaha dan menanggung risiko kerugian. Fungsi penilaian modal pada bank antara lain Harmono, 2009: 1. Ukuran kemapuan bank untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan. 2. Alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank atau kekayaan yang dimiliki oleh pemegang saham. 3. Untuk memungkinkan manajemen bank bekerja dengan efisien sesuai dengan yang dikehendaki pemilik modal. Penggunaan modal bank dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna menunjang kegiatan operasi bank. Umumnya bankir sependapat bahwa fungsi modal bank yang paling pokok adalah memberikan perlindungan terhadap setiap nasabah atas kemungkinan terjadinya kerugian yang melebihi jumlah yang diperkirakan bank. Oleh karena itu, penyediaan modal yang cukup memungkinkan bank untuk meneruskan operasinya tanpa terganggu, khususnya dalam periode ekonomiyang sulit sampai mencapai tingkat keuntungan yang normal kembali. Jumlah modal mempengaruhi kemampuan bank memperoleh keuntungan Siamat, 2005. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh Universitas Sumatera Utara keuntungan dapat digunakan berbagai ukuran antara lain return on asset ROA. Besarnya jumlah modal bank yang harus dimiliki umumnya ditentukan oleh penguasa moneter. Bank sentral sebagai penguasa moneter menetapkan jumlah minimum modal yang harus dipenuhi oleh setiap bank, yang biasanya dihubungkan dengan total asetnya setelah memperhitungkan risiko yang mungkin dihadapi masing-masing aset. Ketentuan minimum permodalan tersebut biasanya penggunaan suatu ukuran yang disebut capital adequacy ratio CAR atau rasio kecukupan modal yang dihitung dengan membandingkan antara jumlah modal yangg dimiliki bank dengan total aktiva tertimbang menurut risiko Siamat, 2005. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio yang menunjukan kemampuan kecukupan modal bank dalam melakukan kegiatan bank secara efisien. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikutDendawijaya, 2005 :

2.1.5.3 Loan Deposit Ratio LDR