Non Performing Loan NPL Profitabilitas

maksimal dan akan mempengaruhi laba Koch, 2009. Semakin kecil rasio BOPO maka semakin baik kinerja manajemen bank, bank lebih efisien dalam menggunakan sumber daya bank. Skala predikat rasio BOPO dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Skala Predikat Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO No Predikat Rasio Nilai kredit 1 Sehat 93,52 - 92 81 - 100 2 Cukup sehat 94,72 - 93,53 66 - 80 3 Kurang sehat 95,92 - 94,73 51 - 65 4 Tidak sehat 100 - 95,923 0 - 50 Sumber : Harmono 2009 Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut Dendawijaya, 2005:119 :

2.1.6 Non Performing Loan NPL

Bank berperan sebagai lembaga intermediasi yaitu dengan menghimpun dana berupa tabungan, giro, dan deposito dan menyalurkannya kembali pada masyarakat berupa kredit. Pemberian kredit merupakan porsi utama yang Universitas Sumatera Utara membentuk earning asset pada sisi aktiva bank. Keberhasilan manajemen kredit merupakan penyangga utama keberhasilan kinerja perbankan Ali,2004. Risiko kredit terjadi karena kegagalan atau ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan Siamat, 2005. Non Performing Loan NPL merupakan salah satu pengukuran dari rasio resiko usaha bank yang menunjukkan besarnya resiko kredit bermasalah yang ada pada suatu bank, jika porsi kredit bermasalah semakin besar maka berpengaruh pada kemungkinan penurunan pada besarnya earning Ali, 2004. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 rasio NPL dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1.7 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Menurut Horne 2005, 222, rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu rasio yang menunjukan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukan kaitannya dengan investasi. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan meliputi margin Universitas Sumatera Utara laba kotor dan margin laba bersih. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi meliputi return on investment ROI atau sering juga disebut dengan return on assets ROA dan return on equity ROE. Return on Assets ROA dalam hal ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam operasi perusahaan, sedangkan return on equity ROE hanya mengukur pengembalian atas ekuitas perusahaan. Return on Assets ROA dipilih sebagai indikator kinerja bank dalam penelitian ini karena Return on Assets ROA merupakan rasio profitabilitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktivanya. Return on Assets ROA adalah rasio antara laba bersih terhadap total aktiva. Semakin tinggi rasio ROA, semakin baik kinerja bank. Bank Indonesia sebagi pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat Dendawijaya, 2005

2.2 Penelitian Terdahulu

Sukarno dan Syaichu 2006, melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”. Penelitian ini menunjukkan bahwa CAR dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Universitas Sumatera Utara