variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009:15.
3.8.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independenbebas mempunyai pengaruh terhadap variabel dependenterikat.
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji signifikansi simultan uji-F dan uji signifikansi parsial uji-t.
3.8.5.1 Uji Signifikansi Simultan uji-F
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependennya. Perumusan hipotesisnya: a. H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependennya. b. Ha : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependennya.
Universitas Sumatera Utara
Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan α = 5 untuk mendapatkan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai
berikut: a. Jika F
hitung
≤ F
tabel
atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H0 diterima. b. Jika F
hitung
≥ F
tabel
atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima.
3.8.5.2 Uji Signifikansi Parsial uji-t
Uji-t uji individual digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependennya dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Perumusan hipotesisnya :
a. H : b
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
b. H
a
: b
i
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Pada uji ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut:
a. Jika t
hitung
≤ t
tabel
atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H diterima.
b. Jika t
hitung
≥ t
tabel
atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Bursa Efek Indonesia
Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah
ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal
mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Bursa Efek Indonesia berawal dari pendirian bursa di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang
diperdagangkan adalah saham dan obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya. Perkembangan bursa efek di Batavia Jakarta
sekarang sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada
tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik Eropa pada awal tahun 1939. Bursa efek pun akhirnya ditutup
Universitas Sumatera Utara