Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Return on Assets ROA

Sukarno dan Syaichu 2006dan Mahardian 2008 yang menyatakan bahwa Loan Deposit RatioLDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets ROA.

4.3.3 Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO terhadap Return on Assets ROA

Hasil uji t menunjukan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang menyatakan bahwa rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitablitas ROA. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Riyadi 2004 yang menyatakan bahwa semakin rendah rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Jika rasio BOPO semakin kecil berarti biaya operasi semakin rendah, sehingga pada akhirnya Return on Assets bank meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu 2006, Mahardian 2008, Mawardi 2004, dan Defri 2012 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

4.3.4 Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Return on Assets ROA

Hasil uji t menunjukan bahwa NPLtidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh signifikan terhadap profitablitas ROA. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori yang Universitas Sumatera Utara dikemukakan yang menyatakan semakin tinggi rasio NPL akan mengakibatkan profitabilitas ROA menurun karena dengan terjadinya kredit macet tersebut sebagian penghasilan bunga bank tidak efektif diterima oleh bank, sementara bank masih tetap harus membayar bunga atas penempatan dana masyarakat Ali, 2004. Sumber laba bank tidak hanya berasal dari bunga yang dihasilkan kredit tetapi juga dari sumber laba lain seperti fee based income yang juga memberi pengaruh terhadap ROA. Nilai rata-rata Non Performing Loan NPL sebesar 2.13, nilai ini masih berada dibawah nilai maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5. Nilai NPL yang rendah menunjukan jumlah kredit bermasalah yang rendah. Kredit bermasalah ini masih dapat dicover oleh penyisihan penghapusan aktiva produktif, yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani labarugi tahun berjalan, untuk menampung kerugian yang mungkin timbul akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif Ali, 2004. Hal ini yang menyebabkan nilai NPL tidak signifikan mempengaruhi ROA bank yang terdaftar di BEI pada periode 2010 - 2012. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu 2006, Mahardian 2008 yang menyatakan bahwa NPLtidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian atas data yang telah dikemukakan sebelumnya maka kesimpulan penelitian ini adalah Uji F memperlihatkan bahwa CAR, LDR, BOPO, NPL secara bersama – sama serentak mempengaruhi ROA perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode penelitian 2010 - 2012. Hasil uji secara individual atau parsial uji statistik t menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Nilai Adjusted R Squaredalam penelitian inisebesar 0.772, hal ini berarti 77.2 variasi ROA dapat dijelaskan oleh variasi dari empat variabel independen, yaitu CAR, LDR, BOPO, dan NPL sedangkan sisanya 22.8 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model atau faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

b. Saran

Adapun saran penulis adalah sebagai berikut. o Perusahaan Bank harus memperhatikan faktor CAR, LDR, BOPO, dan NPL dalam meningkatkan profitabilitas ROA, khususnya tingkat efisiensi operasional BOPO, karena jika BOPO semakin kecil berarti biaya operasi semakin rendah sehingga akhirnya Return on Assets ROA bank meningkat dan BOPO merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi ROA. Universitas Sumatera Utara