Standar Akuntansi Pemerintahan SAP
10 merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia Bastian, 2005. Lebih lanjut lagi, kedudukan SAP menurut Bastian 2005, antara lain:
a. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
b. Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapkan SAP. Selain itu, diharapkan juga adanya upaya pengharmonisan
atas berbagai peraturan baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan SAP.
Winarna 2006 menyatakan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan mencakup isi yang terdiri dari definisi, pengukuranpenilaian, pengakuan, serta
penyajian dan pengungkapan. 1. Definisi
Merupakan batasan atau pengertian berbagai elemen, pos, atau obyek laporan keuangan, atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak
terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusunan dan kesalahan interpretasi oleh pemakai Winarna, 2006.
2. Pengukuran atau Penilaian Pengukuran merupakan penentuan berapa jumlah rupiah yang harus
dilekatkan pada suatu obyek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan. Sedangkan penilaian merupakan penentuan jumlah rupiah yang harus
dicantumkan pada suatu elemen atau pos pada saat dilaporkan dalam laporan keuangan Winarna, 2006.
11 3. Pengakuan
Pengakuan merupakan proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi keuangan, sehingga
akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan sebagaimana akan termuat pada laporan
keuangan entitas yang bersangkutan Winarna, 2006. 4. Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat laporan keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup
informatif. Pengungkapan berhubungan dengan penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat selain apa yang dinyatakan melalui
laporan keuangan utama Winarna, 2006. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 242005, SAP dibutuhkan dalam
rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBNAPBD berupa laporan keuangan yang setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Dengan diberlakukan SAP dalam pertanggungjawaban keuangan pemerintah,
diharapkan akan menghasilkan sebuah laporan pertanggungjawaban yang bermutu; memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan mudah dipahami
berbagai pihak terutama DPR Dewan Perwakilan Rakyat dan BPK Badan Pemeriksa Keuangan dalam menjalankan tugasnya PP No. 242005.
12