Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memilih atau menggunakan suatu metode tertentu harus jelas apa yang akan kita cari dan kita teliti, dalam hal ini apa yang kita maksud dengan hukum itu. Mengikuti pendapat Soetandyo Wignyosoebroto, ada lima konsep hukum yaitu ; 1. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal 2. Hukum adalah norma-norma positif didalam sistem perundang-undangan hukum nasional 3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim inconcreto, dan tersistematisasi sebagai jugde made law 4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial yang empirik 5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial yang tampak dalam interaksi antar mereka Dalam penelitian ini penulis mendasarkan pada konsep hukum yang kedua, yaitu bahwa hukum merupakan aturan-aturan atau norma-norma positif didalam sistem perundang-undangan hukum nasional. Yakni peraturan-peraturan perundang- undangan yang tertulis, dan berlaku di negara Indonesia. Penelitian yang digunakan ini merupakan jenis penelitian hukum yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yakni penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Soerjono Soekanto, 2001:13 Disebut juga sebagai penelitian doktrinal, yakni penelitian tersebut dilakukan terutama terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder, sepanjang bahan-bahan hukum tersebut mengandung kaidah-kaidah hukum. Bambang Sunggono, 2003:94 Sedangkan menurut sifatnya adalah penelitian deskriptif, yakni penelitian yang ditujukan atau dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Setiono, 2005: 5 Dalam hal ini, yakni mengenai kebijakan apakah yang telah dikeluarkan Bank Indonesia, sehubungan dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit perbankan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Menurut bentuknya, merupakan penelitian evaluatif, yakni bertujuan untuk menilai program-program yang dijalankan Setiono, 2005:6 . Yakni mengenai apakah yang menjadi persamaan dan perbedaan dari kebijakan yang telah dikeluarkan Bank Indonesia, sehubungan dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit perbankan, dibandingkan dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya berjudul “ Penelitian hukum normatif suatu tinjauan singkat “, penelitian hukum normatif mencakup yaitu ; Soerjono Soekanto Sri Mamudji, 2001:14 1. Penelitian terhadap asas-asas hukum 2. Penelitian terhadap sistematika hukum 3. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal 4. Perbandingan hukum 5. Sejarah hukum Dalam hal ini, penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian normatif terhadap taraf sinkronisasi vertikal, yakni penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan kenyataan, sampai sejauh mana perundangan tertentu serasi secara vertikal. Pada penelitian terhadap taraf sikronisasi secara vertikal, maka yang ditelaah adalah perundang-undangan suatu bidang tertentu, didalam perspektif hierarkisnya. Sudah tentu bahwa telaah itu juga harus didasarkan pada fungsi masing-masing perundang-undangan tersebut, sehingga taraf keserasiannya akan tampak dengan jelas. Soerjono Soekanto Sri Mamudji, 2001:76

B. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Pemberian Kredit (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO)Tbk)

0 29 121

Analisis Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pemberian Kredit Guna Bhakti Pada PT. Bank BJB Cabang Utama Bandung

0 16 38

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TAX AMNESTY TERHADAP LEMBAGA PERBANKAN DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN.

0 2 10

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI – HATIAN SEBUAH BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI BANK BNI SYARIAH PUSAT YOGYAKARTA.

0 4 12

PENUTUP IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI – HATIAN SEBUAH BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI BANK BNI SYARIAH PUSAT YOGYAKARTA.

0 2 5

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN (PRUDENT BANKING PRINCIPLE) DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG PADANG.

0 0 6

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN PADA X-TRA DANA DI BANK CIMB NIAGA TbkDIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN.

0 0 1

PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN DEBITUR YANG BERITIKAD TIDAK BAIK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK.

0 1 1

BAB II PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN SESUAI DENGAN PENANGANAN BISNIS KARTU KREDIT DALAM ATURAN INTERNAL PT.BANK NEGARA INDONESIA A. Prinsip Kehati-hatian Dalam Perbankan. 1. Pengertian dan Pengaturan Prinsip Kehati-hatian Dalam Undang- undang Perbankan

0 0 38

BAB II KEWAJIBAN MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT A. Pengaturan Prinsip Kehati-hatian dalam Undang-undang Perbankan - Prinsip Kehati-Hatian Dalam Program Kredit Usaha Rakyat

0 0 15