Lokasi Penelitian Jenis Data

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya berjudul “ Penelitian hukum normatif suatu tinjauan singkat “, penelitian hukum normatif mencakup yaitu ; Soerjono Soekanto Sri Mamudji, 2001:14 1. Penelitian terhadap asas-asas hukum 2. Penelitian terhadap sistematika hukum 3. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal 4. Perbandingan hukum 5. Sejarah hukum Dalam hal ini, penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian normatif terhadap taraf sinkronisasi vertikal, yakni penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan kenyataan, sampai sejauh mana perundangan tertentu serasi secara vertikal. Pada penelitian terhadap taraf sikronisasi secara vertikal, maka yang ditelaah adalah perundang-undangan suatu bidang tertentu, didalam perspektif hierarkisnya. Sudah tentu bahwa telaah itu juga harus didasarkan pada fungsi masing-masing perundang-undangan tersebut, sehingga taraf keserasiannya akan tampak dengan jelas. Soerjono Soekanto Sri Mamudji, 2001:76

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tesis ini dilakukan di perpustakaan pribadi, warung internet umum warnet, perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, , dan perpustakaan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Jenis Data

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang normatif, oleh karena itu jenis data yang digunakan adalah data dari bahan-bahan pustaka, lazimnya disebut data sekunder. Di dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup Soerjono Soekanto, 1982: 52 : Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang bersifat mengikat, dan terdiri dari norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, peraturan perundang-undangan, bahan hukum yang telah dikodifikasi, yurisprudensi, traktat, dan bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. Di dalam penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan adalah ; 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum 7. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 521DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Yang kedua adalah bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang- undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya. Bahan hukum tersier, yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder ; contohnya adalah kamus besar bahasa Indonesia, kamus bahasa Belanda, dan kamus bahasa Inggris.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Pemberian Kredit (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO)Tbk)

0 29 121

Analisis Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pemberian Kredit Guna Bhakti Pada PT. Bank BJB Cabang Utama Bandung

0 16 38

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TAX AMNESTY TERHADAP LEMBAGA PERBANKAN DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN.

0 2 10

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI – HATIAN SEBUAH BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI BANK BNI SYARIAH PUSAT YOGYAKARTA.

0 4 12

PENUTUP IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI – HATIAN SEBUAH BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI BANK BNI SYARIAH PUSAT YOGYAKARTA.

0 2 5

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN (PRUDENT BANKING PRINCIPLE) DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG PADANG.

0 0 6

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN PADA X-TRA DANA DI BANK CIMB NIAGA TbkDIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN.

0 0 1

PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN DEBITUR YANG BERITIKAD TIDAK BAIK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK.

0 1 1

BAB II PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN SESUAI DENGAN PENANGANAN BISNIS KARTU KREDIT DALAM ATURAN INTERNAL PT.BANK NEGARA INDONESIA A. Prinsip Kehati-hatian Dalam Perbankan. 1. Pengertian dan Pengaturan Prinsip Kehati-hatian Dalam Undang- undang Perbankan

0 0 38

BAB II KEWAJIBAN MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT A. Pengaturan Prinsip Kehati-hatian dalam Undang-undang Perbankan - Prinsip Kehati-Hatian Dalam Program Kredit Usaha Rakyat

0 0 15