Semakin tinggi adversity intelligence dan skor Endurance, semakin besar kemungkinan seseorang untuk memandang kesuksesan sebagai sesuatu
yang berlangsung lama, atau bahkan permanen, dan mungkin menganggap penyebab kesulitan sebagai sesuatu yang bersifat sementara dan mungkin
tidak akan terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan energi, optimisme, dan kemauan untuk bertindak. Dalam menganalisis adversity intelligence, akan
ditemukan bahwa besar adversity intelligence tidak sekadar dikategorikan sebagai “tinggi” atau “rendah”, karena adversity intelligence terletak dalam
sebuah rangkaian. Semakin tinggi skor adversity intelligence seseorang maka semakin besar kemungkinan seseorang tersebut menikmati manfaat-manfaat
adversity intelligence yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada lima
dimensi adversity intelligence yaitu, control, origin, ownership, reach, dan endurance.
3. Tipe Adversity Intelligence
Stoltz membagi tipe adversity intelligence dalam tiga kelompok, yaitu pertama high- adversity intelligence, kedua low- adversity intelligence, dan
yang ketiga adversity intelligence sedangmoderat Stoltz, 2000. a.
Kelompok pertama adalah seseorang yang mempunyai tingkat adversity intelligence tinggi yang dikenal dengan tipe pendaki
climbers. Tanpa menghiraukan latar belakang, keuntungan dan kerugian, nasib buruk ataupun nasib baik, dia terus mendaki.
Universitas Sumatera Utara
Climbers adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan- kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin,
ras, cacat fisik atau mental, atau hambatan lainnya menghalangi pendakiannya Stoltz, 2000.
b. Kelompok kedua adalah seseorang yang mempunyai tingkat
adversity intelligence rendah atau yang dikenal dengan tipe quitters. Mereka adalah orang-orang yang berhenti dalam
pendakian. Mereka menolak kesempatan, mengabaikan, menutupi dan meninggalkan dorongan-dorongan inti yang manusiawi untuk
mendaki. Dengan demikian berarti mereka juga meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan.
c. Kelompok ketiga adalah seseorang yang mempunyai tingkat
adversity intelligence sedang atau moderat yang dikenal dengan tipe campers. Mereka telah mencapai tingkat tertentu. Perjalanan
mereka mungkin memang mudah, atau mungkin mereka telah mengorbankan banyak hal dan telah bekerja dengan rajin untuk
sampai pada tempat dimana mereka berhenti. Meskipun campers telah mencapai tempat perkemahannya, mereka tidak mungkin
mempertahankan keberhasilan
itu tanpa
melanjutkan pendakiannya. Karena yang dimaksud dengan pendakian adalah
pertumbuhan dan perbaikan seumur hidup pada diri seseorang Stoltz, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan ada tiga tipe adversity intelligence, yaitu tipe climbers tingkat tinggi, quitters tingkat rendah, dan
campers tingkat sedang.
4. Tingkat Kesulitan Adversity Intelligence