Korean Pop K-pop KOREAN WAVE

kepopuleran budaya pop Korea di China yang dimulai dengan masuknya drama serta musik, yang dikenal dengan Korean Pop K-pop, asal negeri ginseng tersebut. Sejak saat itu Korea Selatan mulai dikenal sebagai produsen budaya populer antar Negara, yaitu dengan mengekspor sejumlah produk kultural pada seluruh wilayah Asia Korean Culture and Information Service, 2011. Fenomona gelombang Korea ini merupakan budaya populer yang juga menjadi salah satu kajian pada psikologi populer saat ini. Williams dalam Storey, 2009 menyatakan bahwa budaya populer adalah sesuatu yang disukai banyak orang. Dalam hal ini Lull dalam Giles, 2003 menambahkan bahwa budaya populer memiliki dampak yang besar pada sosialisasi antar remaja. Begitu jelasnya terlihat bagaimana antusias remaja Indonesia dengan kehadiran artis asal negri ginseng yang ada di tanah air.

1. Korean Pop K-pop

K-pop merupakan kepanjangan dari Korean pop. K-pop pertama kali muncul dan meluas di pertengahan 1990-an di bawah naungan gelombang korea Korean wave. K-pop mendapat perhatian dari seluruh dunia bersamaan dengan keberhasilan grup K-pop, maka bisa didefinisikan K-pop sebagai musik pop Korea yang dinyanyikan dan diperformakan oleh artis Korea dan diterima secara positif oleh fans internasional. Di Indonesia, penyebaran pengaruhnya budaya populer Korea ini diawali sekitar tahun 2002 dengan tayangnya salah satu ikon budaya popular dikemas dalam bentuk drama berjudul “Endless Love” yang ditayangkan di Indosiar lalu diikuti oleh drama lainnya. Tercatat terdapat sekitar 50 judul K- drama tayang di tv swasta Indonesia Susanthi, 2011. Jung 2011 Universitas Sumatera Utara mengungkapkan bahwa K-pop merupakan produk yang diproses sedemikian rupa dengan menggabungkan pengaruh barat dan timur serta aspek budaya lokal dan juga global. Alasan utama strategi tersebut dilakukan adalah untuk memenuhi keinginan ataupun hasrat dari kelompok konsumen yang beragam, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan yang diraih. Djamarah 2002 menjabarkan mengenai kelompok pada remaja, nilai positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok saling belajar dalam berorganisasi dan mematuhi aturan dalam kelompok sekalipun dalam hal tertentu tindakan suatu kelompok kurang memperhatikan norma umum yang berlaku dalam masyarakat, karena keutuhan kelompok berada di atas segalanya. Sesuai dengan kelompok remaja penggemar K-pop yang memiliki aturan dalam kelompoknya, contohnya seperti kesepekatan mengenai kehadiran dalam setiap aktivitas di dalam fan club-nya yang memiliki konsekuensi bila tidak memenuhi syarat yang telah disepakati. Fan club untuk artis K-pop di Indonesia telah hadir sejak lama, tepatnya sekitar tahun 2007. Fan club K-pop berkembang pesat lewat media online di internet seperti lewat forum atau komunitas di jejaring sosial. Gambaran dari kelompok dan kegiatan dari fan club bisa dilihat dari salah satu kelompok penggemar Super Junior Suju, yaitu Everlasting Friend ELF. Perkumpulan penggemar fan club Suju diantaranya adalah Forsujuindo. Perkumpulan ini berawal dari forum biasa, kemudian berkembang membentuk forum tersendiri dengan anggota aktif dalam forum berjumlah kurang lebih 7000 anggota Steviani, 2012. Universitas Sumatera Utara Adapun definisi dari kata fan club menurut kamus Oxford adalah kelompok penggemar dari artis populer yang terorganisasi. Internet atau teknologi merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan fan club K-pop di Indonesia Jung, 2011. Para remaja yang tergabung pada fanclub K-pop tersebut sangat tergantung pada internet terutama situs Youtube, Facebook, dan Twitter. Adapun media sosial tersebut mereka gunakan sebagai wadah untuk memperbanyak teman yang memiliki ketertarikan pada bidang K-pop ataupun juga untuk saling bertukar informasi mengenai idola mereka. Keterlibatan remaja dalam kumpulan penggemar K-pop merupakan salah satu bentuk ekspresi perasaan mereka terhadap idolanya. Wilis dalam Gilis, 2003 mengungkapkan ekpresi remaja terhadap kelompok musik tertentu merupakan cara remaja menentukan jati diri mereka. Begitu juga dengan remaja yang berada dalam tahap pencarian jati diri di dalam komunitas K-pop yang mereka bentuk. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kelompok penggemar fan club, dalam hal ini Forsujuindo, tersebut antara lain: a. Gathering rutin. b. Konser mini c. Cosplay berdandan semirip mungkin dengan idola d. Belajar bahasa korea e. Mengunduh video idola f. Mengunggah video kreasi sendiri g. Membuat cover dance sing h. Memperbaharui berita mengenai artis idola. Universitas Sumatera Utara

2. Perkembangan K-pop Di Kota Medan